Malam Pergantian Tahun

209 3 1
                                    

Hello, Ini cerita pertama yang kubuat. Rencananya pengen di jadiin novel tapi berhubung setiap bab ceritanya belum rampung yahh dibuat simple aja dulu, Maklum pemula. Jumlah keseluruhan bab di dalam cerita ini ada 30 bab. Berharap suatu saat nanti bisa beneren jadi Sebuah Novel. Semoga aja Suka dan jangan lupa di komen Yahh..
Salam Penulis
Neef ~


Sekian cerita di Bab 1. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca, masih penasaran dengan ceritanya silahkan dilanjutkan ke Bab berikutnya, yaitu bab 2. Teka-teki di Kaki bukit. Di bab selanjutnya ini semakin seru. Penuh dengan teka-teki. Teka-teki apa kah itu ? Yukk lanjut bacanya.

Salam Penulis

Untaian lagu terdengar dari arah samping kanan deretan Buku yang tertata rapi diatas meja dengan alunan lagu merdu membuat orang yang mendengarnya terbawa oleh syair di dalam lagu tersebut. Seakan lagu tersebut memiliki makna tersendiri bagi Ayu yang kerap kali mengingatkannya pada Seseorang dan sebuah Penyesalan. Penyesalan tidak kunjung usai namun telah menjadi kenangan. Dari seseorang itu ia banyak mengerti tentang arti Pertemanan, Pilihan, dan cinta, ketika semuanya bersatu hanya hati yang dapat menentukan. Di tengah kekosongan hati ditemani dengan untaian lagu membuatnya tertidur sampai lupa menyusun agendanya untuk malam ini. Malam dengan sejuta kemungkinan yang terjadi, entah ia akan bertemu dengan dia sosok berbeda atau mungkin sosok yang sama. "Entahlah" dalam hatinya bergumam kemudian terlelalap dalam mimpi.

Diantara deretan buku dan alunan lagu terdengar deringan ponsel bertuliskan sebuah nama yang kerap kali menghubunginya, seketika membuatnya terbangun dari bayang-bayang mimpi.

"Iya Hallo, ada apa Iyan ?" jawab Ayu dengan suara pelan

"Lu baru bangun yah, lemes banget?"Sahut Iyan dari arah seberang telah menduga kebiasaan temennya kalo jam segini, wajarlah mereka sudah berteman baik sekitar satu tahun yang lalu saat ia pertama kali menginjak bangku SMA dan mereka berdua seakan memiliki hubungan darah layaknya Kakak dan Adik.

"Hehe iya, kok tau Iyan ?"

"Taulah, Lu kaya nggak kenal gua aja Ayu. Gua kan yang biasa nyediain jasa Ramal dipinggiran Jalan gitu.."

Ayu tiba-tiba tertawa. "Hahaha lu bisa aja, Oh iya malahan Gua kira lu yang biasa.. Hahahaha.."Belum sempat Ayu melanjutkan pembicaraannya

" Biasa malakin Anak SD kalo lagi lewatkan, Hahaha..."Iyan ikut tertawa. "Bytheway gua hampir lupa, gua kan nelpon lu buat ngajak lu ke rumah buat rayain malam pergantian tahun bareng temen-temen. Lu mau nggak ?"

"Hmm, gua pikir-pikir dulu yah Iyan. Saoalnya gua nggak minat nih keluar buat rayain malam tahun Baru, malahan lagi pengen stay di Rumah aja.."

"Lu kok gitu sih Ayu, kita kan rayainnya bereng-barenng masa lu nggak ada."

"tapi sumpah gua nggak minat Iyan.."

"Ayolah Ayu, nggak seru kalo nggak ada lu. Sekarang lu ada di Rumah kan ? tunggu gua yah!" terdengar suara rengekan dari arah seberang, dan belum sempat Ayu menjawab pertanyaan dari Iyan telephonenya terputus.

"Gimana sih Iyan, maksa banget ngajakin gua ke acaranya padahal pengen di Rumah aja lanjutin ngebuat naskah buat dikirim bulan depan sambil ngelihat Timeline di Akun Twitter..Uuhhh" keluh Ayu dalam hati dan meletakkan kembali Ponselnya di atas Meja sambil merebahkan kembali tubuhnya diatas tempat tidur berbalutkan gambar Mawar berwarna merah.

Beberapa menit kemudian terdengar suara motor berhenti di depan Rumah Ayu dan sepertinya itu adalah Iyan namun ditemani oleh seseorang yang tampangnya sudah tidak asing lagi bahkan mereka sudah saling mengenal dan duduk di kelas yang sama, Yahh dia Rio teman sekelas mereka dan dari arah depan terdengar ketukan pintu memanggil nama Ayu, dengan segera Ayu berjalan membuka Pintu dan bertemu dengan keduanya.

Cinta Kolong MejaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang