Choi Minho memutuskan untuk pergi ke club setelah menghabiskan banyak waktunya dengan laptop kantornya untuk sekedar minum biar tidak gampang terbawa stress, yah ini hanya niatnya. NIATNYA.
Dan niat itu sudah tuntas dua menit yang lalu sebelum seperti saat ini, dia merasa pusing dan berhenti minum dan menikmati penari atau penghibuar di club itu
Banyak sekali ada pria, wanita, paruh baya, anak-anak dan transgender
Mata Minho melihat-lihat satu per satu dari para penghibur itu kemudian tertuju pada seorang pria yang menari pole dance sendirian
Ketika melihatnya, Minho sebenarnya merasa jijik, dengan tubuh yang bagus mengapa ia menjadi penari disini padahal masih banyak pekerjaan yang pantas untuk orang-orang yang masih muda dan segar bugar
Tapi tak lama kemudian, pria di atas panggung membuka pakaiannya dan semakin terlihat setiap lekuk tubuh indahnya, semua orang pun bersorak
Minho pun mimisan
Melihat pertunjukan itu Minho sangat ingin mengocok penisnya bahkan sangat menginginkan tubuh seseorang untuk dihancurkan, apalagi kalau orang itu adalah M/N dia akan menghancurkan dunia jika tidak dapat merasakan mulutnya
Dia pun memiliki rencana dan membuka pakaian atasnya lalu naik ke panggung dan ikut menari di sebelah M/N
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
M/N sedikit menggoda Minho dengan menempatkan pantatnya di depan badan kekar Minho dan mulai twerking, Minho yang sudah memasuki rencananya membelai tubuh telanjang M/N lalu melakukan hip thrust hingga membuat M/N terpental
Semua orang semakin bersorak dan memilih mereka berdua sebagai pusat perhatian
"Waow sangat besar dan keras" kata M/N yang tidak kedengaran karena bisingnya musik di club itu
Mereka mulai menggesekkan alat andalan mereka satu sama lain dan membuat orang-orang bersorak sorai
M/N berbalik dan memainkan abs Minho, menyentuh setiap lekukan dari atas perut sampai di pusar nya, kemudian mengarahkan tangannya ke dada bidang Minho sesekali memerasnya
Lalu memainkan putingnya sepuas mungkin, Minho sendiri semakin enjoy apalagi mendengar sorakan dari seluruh pengunjung bar itu dan juga ia tak tinggal diam dengan meremas-remas pantat M/N
Karena tak bisa bertahan lebih lama lagi, Minho membawa M/N ke salah satu kamar di bar itu dan di sana dia mulai membuka celananya sendiri hingga menyisakan boxernya
M/N mencium oh tidak, maksudnya menjilat abs Minho, disana dia meninggalkan bekas ciuman di enam potongan rotinya
Tak berhenti sampai disitu, M/N juga menyusu pada Minho dan menjulurkan lidahnya lalu memainkan pentil coklat Minho seperti bayi yang ingin menyusu
"Harusnya gue yang nyusu sama lo boti! Sini gue juga mau pentil lo"
"Iya sayang, nih makan aja pentil aku sampe kering" mendengar perkataannya, Minho tidak mau menyia-nyiakan kesempatan intruksi dari M/N, lalu melahap dada datar itu dengan lahap "Ganteng" gumam M/N
"Kamu juga cantik, lonte aku, siapa namanya sayang?"
"M/N ahh iya! Iya! aku lonte kamu, hamilin aku yahhh" M/N menggoda Minho dengan mengelus tonjolan di boxer Minho sambil memasang wajah sensual
"Anjing, gue bakal hamilin lo lonte anjing!"
"Ah!" M/N didorong oleh Minho ke kasur lalu membuka boxernya, memperlihatkan kontolnya pada mata M/N yang berbinar-binar karena membutuhkan
"Gue Minho, gue hamilin lo pake peju gue ya?"
"Iya nghhh"
"Sini sepong dulu" ucap Minho lalu mengarahkan kontolnya pada mulut M/N yang sedari tadi menggugah imannya
"Tapi, aku gak biasa nyepong"
"Sama aja kayak makan permen, cuma ini lebih enak dan gak bakal habis" M/N membuka mulutnya dan memandang wajah Minho ketika ia merasakan ada sesuatu yang menyumpat dan memenuhi mulutnya
"Jwangulan dwi dwolorng gulp gulp gulp gulp"
"Ahhhh anget banget"
"Gulp gulp mhhh"
"Ahh anjing pake dimainin" padahal kata M/N dia belum terbiasa nyepong kenapa bisa sejago ini, pikir Minho
Belum terbiasa memang bukan berarti belum pernah sih
"Hadmpakhhhmhh" M/N semakin nafsu ketika Minho memegang rambutnya dan mendorong kepalanya hingga kontol Minho mentok sampai melewati uvulanya "Huwekk"
Hampir saja dia muntah karena tidak bisa bernapas, kontol Minho menutupi jalan keluar masuknya saluran pernapasan
"Maaf sayang, aku langsung entot aja ya?" Minho melihat M/N mengeluarkan air mata karena hampir muntah, M/N mengangguk dan lega karena Minho sudah menarik kembali penisnya
"AHHH PELAN-PELAN PELAN-PELAN" racau M/N tidak jelas padahal Minho belum memasukkan penisnya, hanya ujung, benar-benar ujungnya
"Ini bakalan sakit, tapi enak kok mhh" Minho memasukkan setengah penisnya "Anjing, fuck ahh"
"Nghh pelan-pelan" M/N memeras dada bidang Minho untuk menahan rasa sakit, Minho juga membalas perbuatan M/N dengan meremas dadanya juga, mereka saling memilin pentil
"Erghh"
"Ahh ahh ahh"
"Shhh ahhh" Minho memfokuskan semua perasaan indra perabanya ke batang beruratnya sambil menggerakkan pinggulnya cepatly
"Ahh Minho ahhh uhh"
"Ouhhhh"
"Anghhh daddy"
"Ouh fuck anjing" mendengar panggilan yang membuatnya bersemangat dan semakin mendekati puncaknya, padahal baru juga mulai
"Fuck me daddy"
"Yeahhh I fuck u baby"
"Nghhh Minho ah-mpphh" mencium M/N dengan kasar
"Enak sayang? Hm?"
"Iyanghhh ouhh"
"Aahhhh" mungkin karena efek sudah lama tidak ngewe, Minho menjadi lebih gampang eregsi
"Anget banget sayang"
"Mhhh" Minho memegang wajah M/N dengan kedua tangannya dan M/N memeluk Minho yang berada di atasnya, mereka saling berciuman dan merapatkan tubuh mereka berbagi keringat dan kehangatan
Penis M/N juga menyemprotkan cairan kentalnya yang bergesekan dengan abs Minho
"Makasih ya buat malam ini"
"Iya, gue harusnya hibur mereka, tapi tadi itu lebih yang gue suka"
Minho tersenyum lalu mengecup pipi M/N "Mau lanjut?"
"Ya~ gue masih kuat" mengingat tautan di bawah belum terlepas Minho hanya perlu memberikan penetrasi baru dengan membalikkan tubuh M/N dan menangkup pinggulnya dan memulai aksinya lagi
