Puter lagu nya pas Mega nyanyi yaaa
HappyReading ☕
"Ayo lah, Rif," musik sudah mengalun, acara sudah berlangsung tapi Mega masih merengek agar dibolehkan nyanyi beneran.
"Nggak, Meg. Ngerusak suasana," Arif tidak peduli.
"Janji nggak dangdut," kata Mega lagi.
"Ga percaya gue," jawab Arif sambil jalan
Mega masih mengekor, "ayo dong, Rif. Lo jahat banget sih."
Arif diam.
"Ariff," Mega menarik ujung kaos cowok itu.
Arif tidak peduli.
"Ayo lah, Rif."
Arif tetap acuh.
Selang beberapa detik, Arif celingukan mencari Mega. Awalnya Ia bersyukur karena Mega menyerah, tapi kok perasaannya nggak enak. Karena biasanya, Mega ga pernah mundur sebelum apa yang di inginkan di turuti.
Ponselnya bergetar panjang, Arif segera merogoh kantong celananya, "iya, Rail?" Sapa nya lebih dulu.
"Mega mangis, lo apain?" Jawab Railey di ujung sana.
Arif mengusap wajahnya frustasi, "kalian dimana?"
"Depan toilet cewek."
* * *
"Tetesin lagi, cepet," pinta Mega.
Railey berdecak, "nanti perih kalau kebanyakan."
"Baru juga setetes," komentar Mega, "lo yakin Arif bakal nyamperin kesini kan?"
"Iya," Railey nurut aja apa mau Mega, gadis itu mengambil obat tetes untuk menyegarkan mata dan meneteskannya di kedua mata Mega.
Obat ini aman digunakan, bahkan bermanfaat untuk menyegarkan mata. Railey yakin ini tidak berbahaya, "kalau perih bilang."
"Enggak kok," Mega berkedip, "tetesin di bawah mata, biar keliatan nangis."
Ya, Mega lagi pura-pura nangis, jadi pake penetes mata itu biar keliatan nangis beneran.
Pinter kan Mega?
"Arif dateng," kata Railey setelah meneteskan air itu di bawah mata Mega.
Mega pura-pura sesenggukan, "gue itu salah apa, Rail? Anak sekolah lain dibolehin nunjukin bakat, temen-temennya di bolehin nyanyi. Lha gue? Emang gue ga berharga banget buat Arif."
Mendengar itu, Arif yang datang dari belakang menggaruk tengkuknya merasa bersalah. Ia mendekat lalu menyentuh bahu Mega, "Meg—"
"Jangan sentuh gue!" Mega berdiri menghalau Arif.
Railey tahan tawa.
"Gue ga bermaksud—"
"Ga bermaksud apa?" Mega aktingnya hebat banget, "lo tuh kalau sama kita-kita selalu minim kepercayaan, padahal kita selalu percaya sama lo sekalipun lo ngajakin kita jual gorengan di konser, jadi event organizer sunatan cucu pak haji. Kita percaya sama lo, Rif. Percaya banget."
Arif diam antara bingung dan merasa bersalah. Dia nggak tau kalau Mega bakal nangis.
"Giliran gue minta bawain lagu sekali doang, lo nggak percayaan banget."
"Oke, oke. Sorry."
"Gue nggak butuh permintaan maaf lo," Mega ngamuk, "dan gue nggak butuh temen kayak lo," gadis itu pergi, Arif langsung mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa Boga✔️
Teen Fiction"SMK itu terdiri dari tiga hal; ujian, praktek dan cinta."