prolog

10 1 0
                                    

Hai makasih udah mau mampir ke sini.. happy reading semua..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Nongki yuk nanti,tenang gue yang bayar" ujar seorang gadis

"Gas,kita mah ngikut aja lu gimana ly??" Gadis yang di tanya nampak berfikir keras,ia mengambil jedai yang ada di hadapannya lalu mencepol rambutnya.

"Oke gue ikut!!" Ucap nya,

Naily putri Assegaf seorang gadis cantik,bisa di bilang gadis itu terjerumus ke pergaulan bebas, walupun notebene nya sang Abah adalah pemilik pesantren yang cukup terkenal di daerahnya, tetapi walaupun sang Abah adalah seorang kiai bukan penghalang baginya agar gadis itu bisa bersenang-senang di usia muda.

"Yakin?? Abah lu gimana??" Tanya Lilis

"Aman,nanti gue bisa kongkalikong sama supir yg anter jemput gue" mereka mengangguk,tak lama seorang guru masuk dan memulai pelajaran.

✨🪐🌏✨

"Woy!! Jadi gak??" Tanya Laura

"Jadi dong, bentar yaa"

"Mang!!" Panggil lily,mang asel yg di panggil pun menoleh.

"Ning,mari kiai sudah menunggu" lily mengeluarkan 3 lembar uang berwarna merah dan memberikan pada mang Asep.

"A-apa ini Ning??"

"Ambil,tapi nanti bilang ke Abah kalau saya kerja kelompok nanti jemput di depan sekolah ini aja oke" mang Asep diam,ia tak berani untuk meng iyakan ucapan naily

"T-tapi Ning kata kiai harus sekarang karena ada---" ucapan mang Asep Ter putus.

"Udah,nanti kalau mang Asep yang di marahi tenang ada saya,jadi sekarang mang Asep pulang terus bilang ke Abah saya kerja kelompok,oke. Makasih mang Asep Lily main dulu bye..." Gadis itu pergi memasuki mobil sahabatnya.

"Gimana aman??" Tanya Mita

"Aman.. sip,oke gas kita nongkrong.." Laura pun menancapkan gas menuju cafe tempat mereka sering nongkrong

✨🪐🌏✨

"Thx guys hari ini gue happy banget"

"Yoi Bray,gue tunggu sampe supir lu jemput ya" ucap Laura ia khawatir jika sahabatnya harus menunggu

"Gak usah,duluan aja itu supir gue udah jemput" Laura mengangguk,Lily pun berpamitan pada Laura dan ia pun pergi pulang gadis itu sudah lelah seharian ini.

Ketika sampai di ndalem,gadis itu melihat ada sendal di Depan ndalem,gadis itu tak menghiraukan ia memasuki ndalem.

"Assalamualaikum Abah Lily pulang!! Dengan selamat sentosa adil dan makmur tanpa kurang satupun anggota badan!!" Ucap nya berteriak

"Astaghfirullah Lily,duduk dek" ucap Salman,Abang dari gadis itu

"Aaa Hyung Abang,eh btw ustadz Rasya ?? Ngapain di sini??,ada urusan sama Abah?? Oke Abah Lily ke atas dulu yaa mau bobo cape"

"Lily duduk nak!" Titah Abah Nizam tegas,gadis itu menurut ia duduk di sebelah sang Abang

"Lily,bisa ubah sikap dan penampilan kamu yang lebih tertutup nak?? Ubah sikap kamu yang lebih sopan,kamu gak malu sama ustadz Rasya ??" Lily yang mendengar itu melirik ustadz Rasya yang sedari tadi menunduk 'ni laki nunduk aje dari tadi kagak pegel tu leher?? Apa dia ilfil liat gue??, tapi engga mungkin gue yang cantik mempesona gini masak dia ilfil berarti emang matanya yang katarak' batin gadis itu

"Abah jodohin kamu sama ustadz Rasya , Minggu depan kalian akan menikah"

"HA!! Jinja yoo!! Engga engga,gini ya Abah sayang ku cintaku,Lily Uda ada lelaki pilihan Lily sendiri,emang Abah mau jodohin Lily sama ustadz Rasya?!! No no no,gini bah selain Lily udah ada lelaki yang Lily pilih sendiri,umur kita itu juga berbeda jauh banget umur lily masih umur 18 THN dan.. ustadz Rasya..." Ucap gadis itu panjang kali lebar kali tinggi Uda kayak rumus matematika😌

"Gak ada penolakan,kamu tetap akan Abah nikahkan dengan ustadz Rasya Minggu depan" gadis itu memebelakkan matanya

"Daebak!!! Minggu depan!! Mana bisa gitu!! Lily engga setuju,Lily gak mau nikah bah!! Lily masih punya banyak cita-cita Lily mau jadi wanita karir,jalan jalan ke liling dunia,apa lagi ke Korea,atau jepang nanti ke Disneyland dan liat Aurora,pokok nya Lily gak mau"

"Lily dengerin umi nak---" ucapan umi nia yang notebene nya adalah ibu sambung gadis itu, terpotong karena Lily

"Orang luar engga usah ikut campur,dan anda bukan umi saya"

"Lily!! Jaga bicara kamu nak,setuju tidak setuju kamu akan tetap Abah nikahkan dengan ustadz Rasya" gadis itu menghela nafas panjang tidak cukup kah sang Abah sering mengengkang nya dan sekarang ia harus menikah dengan orang yang tidak ia cintai.

"OKE FINE!!,Lily mau tapi ingat sampe kapan pun Lily gak akan mencintai ustadz Rasya." Ucap nya lalu pergi

"Ustadz maaf atas tingkah Lily ya, semenjak Uma nya meninggal ia selalu membangkang,dan engga pernah nurut apa kata saya" ustadz Rasya tersenyum

"Tidak masalah Abah,in sya Allah saya akan mendidik Lily dengan ilmu yang saya punya."

Gadis itu menutup pintu kamarnya dengan keras

Brak!!

Lalu menenggelamkan wajahnya di bantal

"AAAGHHH!!! BISA GILA GUE KALAU GINI TERUS!!!" ucap nya frustasi

✨🪐🌏✨

Satu Minggu kemudian.

Hari ini Lily akan melangsungkan pernikahan, pernikahan yang tidak ia inginkan, menikah dengan seorang ustadz yang tidak ia cintai, walupun mereka sudah mengenal dari kecil.

'gimana sama masa depan gue,gimana sama cita cita gue,dan gimana sama Eric?? Gue harus bilang apa ke dia' batinnya lalu gadis itu menghela nafas gusrah

"AAAGHHH..!! gini amat sih hidup" tak lama Salman datang menghampiri sang adik

"Udah siap??"ucapannya dengan mengelus puncak kepala Lily

"Lily mau kabur aja" ucapannya asal

"Hey, jangan ngawur kamu, walaupun kamu kabur pernikahan ini juga tetep di laksanakan,udah kamu ikhlas aja dek,Abang yakin Rasya bisa mendidik kamu,dan menjaga kamu dengan baik,dan putusin Eric,kamu juga ngapain toh pacaran?? Engga ada manfaatnya malah nambah dosa" Lily menunduk,gadis itu tak bisa menjalani ini harus membangun sebuah rumah tangga dengan lelaki yang tidak ia cintai?? Siapa yang ingin?

"Siap² habis ini Rasya jemput kamu setelah akad"

"Qobiltu nikahaha watazwijaha bilmahril madzkur halan" ucap nya dengan satu tarikan nafas

"Bagaimana para saksi sah?"

"Sah!" Setelah kata dah terdengar Lily menumpahkan air matanya,siapa yang ingin menikah dengan seseorang yang tidak ia cintai??

Ustadz Tampan Itu Suamiku Where stories live. Discover now