BAB 2

1 0 0
                                    


Agenda pelatihan hari itu masih pengenalan dan pemberian materi basic. Pada sesi pertama mereka diajak berkenalan dengan para pembimbing dan Pembina Olimpiade tingkat Kota, yaitu salah satu dosen Fisika Universitas terbaik nomor tiga di Indonesia. Pada Sesi kedua dan Ketika mereka sudah mulai mempelajari materi untuk persiapan seleksi menuju tingkat provinsi. Materi yang diberikan satu tingkat levelnya lebih tinggi dari materi yang biasa diberikan dikelas.

Pelatihan Olimpiade tingkat provinsi akan berlangsung selama empat hari dimana hari pertama sampai ketiga adalah pemaparan materi dan dihari terakhir adalah hari penentu siapa yang akan mewakili provinsi pada seleksi tingkat nasional.

Setelah serangkaian pelatihan dihari pertama, Arisha dan Fayyola Kembali dijemput oleh Mang Ujang untuk menuju asrama dikarenakan ini masih hari efektif sekolah. Dini dan teman-teman melihat ketika Arisha dan Fayyola akan memasuki mobil yang dikendarai oleh mang Ujang dan hal tersebut membuat mereka semakin yakin untuk membully Arisha dan Fayyola.

Di hari kedua, mereka kembali diantar oleh mang Ujang namun ketika mereka tiba di lobby ternyata ada Kepala SMAN 23 sedang menyambut siswa-siswinya sekaligus menegur mereka yang tidak rapi menggunakan seragam. Sehingga mereka berdua mengikuti para siswa yang berbaris bersiap untuk mencium tangan para guru dan Kepala SMA 23 yang berdiri di sepanjang lobby.

"Wah, dari Sekolah Beswara ya? Katanya ini pertama kalinya ya Beswara mengirim team untuk seleksi Olimpiade Nasional?" Tanya salah satu guru pada Arisha.

"Iya bu, ini tahun pertama kami di tingkat nasional." Jawab Arisha seadanya.

Tiba-tiba Kepala SMAN 23 angkat bicara "Arishadesu ka? Afira no sue imōto. Kajitsu wa ki kara tōku hanaremasen. (Kamu Arisha? adik bungsu afila. ternyata buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya)" Ucap kepala SMAN 23 pada Arisha.

"Sumimasen, watashi ga shisutā afiradearu koto o gozonjidesuka? (Maaf, ibu tau saya adik kak afila?)" tanya Arisha bingung, karena setau dia tidak ada yang tau jika dia adik dari Afila dan Fadli.

"Watashi wa karera no nihongo kyōshi o shite ite, karera no koto o yoku shitte imasu. Karera wa ima demo watashitachi no saikō no sotsugyōseidesu. (dulu saya adalah guru bahasa jepang mereka dan saya cukup kenal baik dengan mereka. mereka masih menjadi alumni terbaik kami.)" Jawab Kepala SMAN 23 tersebut.

Fayyola yang mendengar Arisha berbincang dengan Bahasa Jepang pada salah satu guru disana merasa bingung. 'Nanti Icha perlu gua wawancara kalau begitu' batin Fayyola.

Arisha yang merasa jatidirinya sebagai adik dari dua orang mantan peraih medali olimpiade tingkat nasional maupun internasional mulai memecut dirinya untuk berusaha semakin keras agar bisa setara dengan mereka.

'huh, untungnya mba Ifa sekolahnya tidak disini. Coba kalau iya, semakin berat bebanku. Tapi aku juga yang maksa bang Zidan supaya tahun ini Beswara ikut olimpiade' batin Arisha.

Setelah sedikit bertegur sapa dan pamit pada kepala SMAN 23, Arisha segera menuju ruang pelatihan mengingat tas yang dibawa hari ini cukup berat karena harus membawa baju olahraga untuk acara ice breaking.

"Din, itu cewek kok jadi makin belagu ya? Sok ngobrol sama kepsek pake Bahasa Jepang pula." Shela kembali memanasi Dina.

"Dan lu perlu liat kearah kolam ikan, dari tadi Sakha ngeliatin ke dia dan kepsek terus. Lu yang primadona sekolah aja, si Sakha gak pernah ngeliatin lu sampai begitu." Tiwi pun ikut memancing Dina.

"Secepatnya kita eksekusi, mereka pelatihan hanya empat hari." Respon Dina penuh emosi.

Dua Hari kemudian.

Hari ini adalah hari dimana para peserta pelatihan olimpiade tingkat provinsi akan diuji kemampuan pasca pelatihan, ujian akan dimulai pukul 9 pagi dan mereka tetap diminta hadir sesuai dengan jam masuk sekolah yaitu 06.30 pagi. Sisa waktu yang ada bisa dimanfaatkan oleh para peserta untuk kembali mengulas materi yang telah mereka terima selama pelatihan.

My Secret MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang