Annyeong, everyone!! Balik lagi dengan author cherry!
Oh, kali ini. Cherry gak sendirian loh. Cherry ada project duet sama author Pizza! Ini salah satu cerita yang kita buat.
Mari kita persembahkan, author kita! realpacarsatya
Ini project sesama Carat. Carat merupakan salah satu fandom Kpop yang sangat terkenal.
Semoga kalian suka, dan jangan lupa tinggalin jejak dan kasih komen ya!!
Cerita ini, update setiap hari rabu. Mengikuti jadwal 'Gose/Going Seventeen.'
🍒🍕🍒🍕🍒🍕
"Karna nyatanya, perasaan kita itu sama. Hanya saja, takdir berkata lain." - Aya.
🍒🍕🍒🍕🍒🍕
Matahari perlahan mulai terbenam. Cahaya mentari yang jingga, membuat taman yang simple itu, menjadi sangat amat cantik.
Mereka keluar dari cafe, tempat singgah sesaat yang mengenyangkan perut. Seraya bersenda gurau, senyum mereka terlihat sangat tulus, seperti tidak ada masalah yang datang di hidupnya.
"Mau liat city light, nggak?" tanya Dipta tiba-tiba, ia tau bahwa sang idola sangat menyukai hal tersebut, maka dari itu ia mengajak Aya, dan Tama untuk melihat city light.
"MAU!" jawab Aya dengan secepat kilat, dan sedikit berteriak.
Tama menempelkan jari telunjuknya di depan bibir Aya, "Stttt! Nggak usah teriak, bikin malu aja lo!" omel Tama.
Aya memutar kedua bola matanya malas, "Ya, emang kenapa sih? Gue itu excited mau ngeliat city light, komen aja lo kaya netizen!" cibir Aya.
"Ck! Liat tuh, liat kelakuan idola lo, dibilangin malah nyolot." Tama lalu mencibir Dipta, tapi lelaki itu hanya tertawa kecil.
"Hahaha! Udah nggak apa-apa, Bang. Aya tuh refleks, terlalu bersemangat gitu loh mau liat city light." Dipta menjawab dengan sekenanya.
"Tuh! Lo aja nih, Kak, yang suka komenin gue." Aya menatap sang manager dengan raut mengejek.
Tama melayangkan tangannya, seperti ini menonjok Aya, tapi itu hanya ancaman, karna tidak mungkin Tama berani melukai Aya.
"Ah lo!" seru Tama.
"Udah, dong. Ayo kita berangkat!" ajak Dipta.
"Gue nggak ikut," ucap Tama, membuat Aya menatapnya dengan heran.
"Dih, ngambek lo?" tanya Aya memastikan.
"Kagak! Ya masa gue ngambek, gue itu nggak kaya lo! Yang setiap detik selalu ngambek," jawab Tama.
"ENAK AJA!" sargah Aya.
"Gue mau nongki. Mumpung besok free. Selama sekian abad lamanya, gue nggak pernah libur," jawab Tama, dengan cepat Aya menoyor kepala lelaki tersebut.
"Omongan lo! Orang tiap bulan libur lima kali, nyebar fitnah aja bisanya, nih laki!" cela Aya.
"Udah deh, gue duluan. Jagain Aya, anterin pulang juga, jangan sampe lecet, kalo lecet sedikit nant--" ucapan Tama terpotong, karna Dipta menutup mulut lelaki itu dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ballerina [On Going]
RomansaAthaya Renita Putri atau dengan nama panggung Aya, ia merupakan seorang Ballerina terkenal. Mempunyai sisi kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Sifatnya yang ceria dan ramah, seketika berubah ketika mengenal lelaki bernama, Radengga Laksamana S...