"Peluncuran misil akan dimulai dalam tiga puluh detik lagi."
"Hentikan Skandar!! Skandar hentikan!! Hentikan misilnya!!"
"Aku tidak bisa membiarkan misil-misil itu menghancurkan markas, Melvin!"
"Hentikan! Wevaska hentikan!!! Kau akan mati!!"
"Ayah!!"
"Vaska!! Awas!"
"Ayah..."
"Jarum suntiknya.. mengapa besar sekali..."
"Ayah ayo kita pulang. Wevaska tidak mau di sini. Tempat ini menyeramkan."
"Ayah.. sakit.. mengapa aku selalu disuntik? Tanganku luka ayah.."
"Aku tidak mau masuk ke sana! Aku ingin pulang! Aku tidak mau!"
"Ayah!! Aku tidak mau! Dokternya sangat jahat! Ayah!"
"AYAH!!"
Wevaska terbangun setelah berteriak karena mimpi buruknya itu. Laki-laki itu pun menghelakan nafasnya panjang yang berat lalu membalikan tubuhnya setelah tidur tengkurap.
Ia memandang langit-langit kamar apartemen nya dan memutuskan untuk bangun dari tempat tidurnya. Ia beranjak dari kasurnya lalu menuju jendela dan membuka tirai agar sinar matahari yang terik itu memasuki kamarnya.
Wevaska membiarkan tubuhnya yang setengah telanjang tanpa atasan itu menerpa sinar matahari yang hangat. Peluh keringat mengucur karena mimpi buruknya itu.
Sudah 6 bulan sejak ia berhasil melarikan diri dari penjara berkat bantuan Drake, Becca, Hailee, Freya, Jenna dan juga Alan yang adalah paman Wevaska. Jika tidak ada mereka yang berani melepaskan dia dan saudara-saudaranya mungkin Wevaska sudah lenyap.
Sesuai dengan perintah presiden untuk melenyapkan para Sagsera di penjara, Drake dan yang lainnya dengan cepat menyusun rencana untuk menyelamatkan saudara-saudaranya. Tidak di sangka, Alan datang dengan pengetahuannya tentang Deux Prison. Karena Alan sendiri adalah kepala sipir penjara itu sendiri.
Pemandangan kota Boston pagi ini setidaknya membuat suasana hati Wevaska membaik walau mimpi itu lagi-lagi terulang berkali-kali. Setelah semuanya terungkap, Wevaska jadi teringat dengan semua kejadian yang ia lupakan.
Semua itu juga berkat bantuan Alan yang mengetahui cara untuk memulihkan ingatan masa lalu. Tetapi justru karena ia memulihkannya, semuanya menjadi mimpi buruk. Alan juga sudah memberikan pilihan untuk ini. Alan juga mengatakan semua itu tidak penting dan tak seindah apa yang dibayangkan.
Wevaska merasa dirinya bukanlah seorang manusia. Tidak ada manusia yang ingatannya dan tubuhnya bisa dikontrol oleh manusia lain dengan hanya sebuah teknologi atau bahkan kata-kata.
Purpose, devotion, fight and die.
4 kata yang bisa membuat Sagsera tunduk di bawah lutut yang menguasai 4 makna kata itu.
"Enam bulan sejak itu dan enam bulan juga aku bertahan hidup. Para CIA itu tidak menyerah. Dendam? Apa yang diperbuat Jacob hingga CIA sangat menginginkan kita?"
Wevaska menoleh ke belakang, melihat ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia berjalan dan mengambil ponsel miliknya lalu menghubungi seseorang.
Ponselnya berdering, ia hanya menunggu orang yang dia hubungi mengangkat panggilannya. Ketika panggilan tersambung, suara bising terdengar.
"Hei, where are you? Aku baru sadar kau tidak ada di sampingku tadi. Ke mana kau pergi pagi-pagi sekali?" Tanya Wevaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Fall
FanfictionThe Sagsera 1.5 - 6 bulan setelah meloloskan diri dari penjara ketat Deux Prison. Wevaska (Wonwoo) terpaksa harus melawan mafia yang menculik seorang gadis bernama Vanessa, informan pribadinya yang sangat ia percayai. Tetapi di sisi lain, saat ia me...