3. A Perfect Family

36 4 0
                                    

Selamat membaca-!!

Hanya AU buatan!

Emma hanya bisa berdoa dan menunggu di pinggir pantai.

"Semoga mereka baik-baik saja.." Lirih Emma

Shinichiro nampak melihat Mikey dan Izana.

"Manjirou! Izana!" Teriak Shinichiro, Namun tak dapat di dengar.

"Kau keras kepala, Izana!" Kesal Mikey

"Kau juga, aku tak akan kalah darimu!" Jawab Izana

Shinichiro semakin panik ketika sudah melihat palang yang menandakan banyak hiu.

Tak sampai sana kepanikan Shinichiro menambah karena melihat Izana dan Mikey yang sudah kesusahan berdiri.

"IZANA! TARIK MANJIROU!" Teriak Shinichiro yang melihat Mikey hampir tenggelam.

"Shinichiro?!" Kaget Izana

Izana beralih menatap Mikey yang sudah kesusahan karena sudah kehabisan nafas.

"Bodoh! Bagaimana bisa kau kehabisan nafas!"

"Izana! Aku sudah lama tak berlatih mengatur nafas.."

"Tcih! Kau ini.."

Izana langsung mendekati Mikey dan menarik tangan nya.

"Kau ini Berat sekali!"

Shinichiro sudah sangat dekat dengan kedua saudaranya.

"Lho?! Shinichiroww" Ujar kaget Mikey sembari berusaha mengambil nafas lagi.

"Hati-hati! Disini banyak hiu!" Teriak Shinichiro dan membantu izana menarik Mikey.

"Huh?!"

"Penglihatan ku mulai kabur.." Lirih Mikey

*Byur!

Mikey tak bisa berusaha lagi, Ia pingsan disaat Shinichiro tepat di belakang nya.

"Manjirou! Yang benar saja!" Kaget Shinichiro

"Dia kehilangan kesadaran, Shinichiro!"

"Bawa dia ke tepi!"

Tiba-tiba ada bayang-bayang ikan besar di belakang mereka, Izana dan Shinichiro nampak melihat itu.

"....WHAT THE-" Kaget Izana pas melihat ada kepala atas hiu yang berbentuk segitiga ( author lupa namanya ).

"KAN!"

"Shinichiro! Belakang mu!!!"

*Byur!!

Emma masih senantiasa menunggu ketiga saudaranya, Ia bahkan sekarang sudah menangis karena saudaranya sudah lama tidak kembali.

"APA MEREKA BAIK-BAIK SAJA? APA MEREKA TIDAK TENGGELAM? MEREKA BAIK-BAIK SAJA KAN?" Batin Emma di penuhi dengan pertanyaan.

Emma yang menangis karena panik bisa di lihat orang-orang yang berada di pantai itu, tiba-tiba seseorang mendekati dia dan mengelus tengkuknya ( Tanda menenangkan orang yang menangis )

"Yos.. Yos.. Tidak apa, Menangis saja.. Jadi wanita itu pasti susah, kan?" Ujarnya

Emma yang menyadari itu pun melihat seseorang yang mengelus tengkuk nya.

"Kau siapa?" Tanya Emma

"Aku-"

"Rinrin! Jangan sembarang memegang cewek!" Ujar lelaki bersurai Hitam kuning pula.

"Aniki! Dia sedih, jadi aku hanya menenangkan nya!" Ujar lelaki yang di panggil rinrin.

"Tapi- Eh.. Cantik juga:v"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sano family's daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang