16. Beach & Confess

236 21 0
                                    

Holla...

Happy reading....

......
......

Sehari telah berlalu cerita yang diceritakan ayah hyun semalam membekas diingatan teman teman zaya, apalagi sera walaupun ia baru bertemu dengan sosok zaya ia sudah berani menilai kalau anak itu sangat baik dan ramah.

Dari semalam zaya tidak pulang sampai saat ini sudah hampir siang. bahkan teman temannya semalam menunggu hingga terkantuk, saat mereka keluar menanyakan zaya kemana, bibi kang lupa memberitahu bahwa bibi hwang memaksa zaya untuk tidur menemani nya. Teman teman zaya pun mengerti.

Lalu saat mereka selesai makan siang terlihat jisung terburu buru keluar.

"Eh...apa hyung dan nuna sekalian tidak melihat ponsel?" tanya jisung.

"Ada apa emangnya?" tanyak balik xavier.

Jisung menghela nafas "Zaya hyung berada dipantai, bersama anak anak yang lain"

Sontak mereka pun mengecheck ponsel masing masing ternyata benar zaya mengajak mereka ke pantai. Benar kata bibi kang saat perasaan zaya tenang pasti ia akan mencari mereka.

"Kalau begitu tunjukkan tempatnya" ujar xavier buru buru.

Jisung dan lainnya pun berjalan menuju laut, saat mereka menuju pantai mereka terpesona melihat pantai yang begitu indah dan air begitu jernih beda yang dilihat lainnya, xavier sedang melihat zaya sedang bermain dipinggir pantai bersama anak anak dengan kemeja putih kebesaran dan celana pendek putih selutut yang sudah basah terkena air. Zaya tersenyum dan tertawa secara bersamaan, pemandangan ini belum pernah lelaki itu liat sebelumnya zaya tertawa lepas.

"Kalian sudah datang? Kemarilah" teriak zaya memanggil yang lainnya.

Mereka pun segera menghampiri zaya yang sedang tertawa bermain bersama anak anak lain.

"Aku mengirim pesan pada kalian tapi tidak direspon, jadi aku menyuruh jisung memberi tahu kalian" jelas zaya tersenyum kearah mereka.

"Yak!! Kenapa tidak mengabari kami kalau kau tidur dirumah bibi hwang?" kesal hannah.

"Hehe mian, ponsel ku mati jadi aku meminta bibi hwang yang menelpon bibi kang" jelas zaya terkekeh lalu hannah mengangguk.

"Iya bibi kang semalam lupa memberi tahu, baru ini kami tahu" tambah leo, sontak zaya menutup mulut nya.

"Benarkah? Ah...maafkan aku, bibi hwang minta untuk ditemankan" sesal zaya.

"Tidak masalah, lagi pula kami sudah tau" jawab leo menenangkan seraya memegang puncak kepala zaya. Dan itu membuat xavier menatap tajam kearah leo, leo yang melihat itu dengan takut menurunkan tangan nya. Hannah yang melihat itu tertawa kecil.

"Hyung..mau tanding?" tanya jisung.

zaya menaikkan sebelah alisnya
"Aku?, serius?"

Jisung mengangguk "yang kalah harus nurutin yang menang"

"baik, jangan menyesal ntar" ujar zaya santai, jisung mencibir.

"sampai pelampung sana" zaya mengangguk, zaya dan jisung berlari melalui jembatan sembari berlari jisung membuka baju tapi tidak dengan zaya.

Byurr...

Diawal zaya dan jisung beriringan tapi makin lama jisung ketinggalan. Xavier dan yang lain melihat itu sontak kagum bukan karena zaya lebih unggul tapi gaya renang zaya yang begitu indah seperti atlet. Ditambah mereka bersorak saat zaya menang sampai duluan di pelampung yang dimaksud, lalu zaya langsung balik lagi menuju jembatan kayu di pinggir pantai.

Possesive Boy | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang