08

2.5K 112 0
                                    

Happy reading

Sekarang mereka sudah berada di apartemen di saat ia sedang memenung sambil menunggu dhean selesai tiba tiba saja sepintas ingatan navarro dulu kembali

Flashback on

"Hahaha kasian banget ya ngk pernah di hargai sama dhean?"

"Gw harap nanti setelah Lo masuk rumah sakit nanti lo mati dasar jalang sialan gw mau lo mati dan gw bisa bahagia sama dhean"

Nava melihat seorang pria dengan pundak yang lebar itu memukul nya keras mulai dari memukulnya hingga menggoreskan pisau di leher nya

Nava ingin membantu melihat nava asli yang sedang tersenyum kecut kerna ulah seorang pria itu ia hanya terduduk menangis percuma saja meminta bantuan kepada dhean jika ujung nya hanya di abaikan

Di saat pulang keluarga nya menatap nya marah Abiyasa datang menarik nava menyuruh nya untuk tengkurap di lantai

Cambukan demi cambukan dilayangkan oleh Abiyasa kepada nya membuat hati naka terhanyut menatap itu

"Dasar anak sialan kemana saja kau hah dasar merepotkan"ujar Abiyasa

"A-ampun hiks hiks sakit hiks dady maaf hiks hiks"tangis nava asli

Setelah dicambuk ia dikurung di gudang berhari-hari tanpa di kasih makan mau pun minum

"Siapapun tolong selamatkan aku"tangis nava asli menutup matanya

Flashback off

"Loh kok nangis sayang hey bangun astaga kamu mimpi apa gimana"ujar dhean khawatir nava yang tubuh nya di guncang pelan pun terkejut menatap dhean

Ia menampar pipi dhean membuat empunya menoleh kesamping berjalan mundur dan menangis

"Drama dikit ngk sih"batin nya bersmrik dhean terkejut menatap nava yang menangis sambil menarik narik rambutnya

"Sayang hey kamu kenapa hm"ujar dhean jujur dia khawatir apa yang membuat Nava seperti ini apa kerna ulah nya dulu?

"PERGI HIKS BAJINGAN PERGI GW BENCI LO DASAR BAJINGAN SAMPAH HIKS"teriak nava dhean berusaha menggapai tangan nava menariknya ke pelukan hangat nya menenangkan Nava yang masih saja berontak ia peluk

"Sayang stss iya maafin kakak ya maaf gegara kakak dulu kamu kek gini maaf ya sayang kakak minta maaf tenang ya sayang"kata kata penenang dan maaf ia lontarkan sambil mengelus punggung nava hati nya sakit bak bagaikan tertusuk seribu jarum

"K-kak dhean hiks hiks"tangis nava memeluk dhean erat dhean mengecup kening nava menenangkan bayi nya agar anak itu lebih tenang

"Kenapa kakak tega hiks hiks tolong jelasin ke aku hiks kenapa kakak tega ngelakuin itu ke aku hiks"tangis nava dhean menangkup wajah nava mencium mata lentik itu

"Maafin kakak ya sayang maaf ya perlakuan kakak dulu sama kamu beri kakak satu kesempatan lagi ya sayang kakak mohon"memelas dhean menggenggam tangan nava

"Kali ini kesempatan terakhir kakak ya hiks kalo ada lagi hiks kakak buat kayak gini dan hiks buat aku kecewa aku ngk segan segan ninggalin kakak hiks"sesegukan nya dhean memeluk nava erat seolah takut tubuh kecil itu pergi dari nya

"Iya sayang maaf ya yasudah kalo gitu kakak mau beli makanan dulu kamu mau ikut?"tanya dhean nava menggeleng pelan

"Enggak kak hati hati ya"ujar nava perasaan dhean bercampur aduk seolah olah ada hal yang akan terjadi ia berusaha menepis perasaan itu

"Yaudah tunggu disini ya jangan kemana mana kakak beli makanan nya sebentar kok ok?kalo ada apa apa langsung telpon ya sayang?"ujar dhean mengecup kening nava lama sang empunya tersenyum lalu mengangguk

Setelah dhean pergi seorang berpakaian hitam misterius pun keluar

"Maafin gw dhean,nava gw terpaksa ngakuin hal bejat gini"

"Loh kok bau kebakaran ya padahal aku ngk ada tuh nyalain apapun"ujar nava ia mengambil hp dan beberapa alat penting lainnya ia terkejut ketika api sudah mulai menyebar

"ASTAGA"teriak nya nava terkejut untung saja ia sudah tau siapa yang melakukan ini kerna sebelum ia menyantai disofa tadi ia sempat melihat rekaman cctv untung saja dengan cepat ia memasuki barang barang penting kekoper milik nya tak lupa dengan rekaman cctv itu

"Loh kok rame rame disini ada apa ya pak?"tanya dhean yang baru saja sampai menatap apartemen itu yang sudah mengeluarkan api

"Dikamar 579 ada kebakaran pak ini lagi manggil damkar selagi damkar tiba seluruh kamar apartemen lagi berusaha pak buat madamin api"ujar seorang bapak bapak itu

"579?NAVA"teriak dhean panik ia dengan cepat berlari memasuki apartemen itu tak peduli makanan yang ia beli tadi terbuang sia sia

"Sayang no no baru aja tadi aku minta maaf sama kamu"ujar nya lirih ia berusaha keatas sialnya lift tidak bisa beroperasi hanya satu caranya yaitu melewati tangga

Sementara di posisi itu nava sudah berada di lantai 4 meraup oksigen dengan kuat dada nya terasa sesak jantung nya berdegup kencang

Memeluk erat koper itu berharap dhean akan menemuinya dengan cepat sungguh ia merasa lelah disaat ia akan menutup matanya ia melihat dhean yang khawatir kerna nya

"Sayang astaga navarro jangan jangan tutup mata dulu oke kuat ya sayang demi aku oke boy?"ujar dhean memasang kan Hoodie miliknya kepada Nava dengan cepat ia mengendong nava dan membawa koper itu

"Sayang please jangan menutup mata mu dulu"ujar dhean lirih air matanya keluar ia menangisi kesalahan nya ia bodoh meninggal kan nava sendiri an

"K-kak uhuk uhuk nava cinta sama kakak jangan uhuk kayak gitu lagi ya uhuk uhuk nava capek nava ngantuk"ujar nava terbatuk-batuk dhean mendengar hal itu berjalan lebih cepat akhirnya mereka sampai diluar

Setelah di bawah ia dengan cepat membawa Nava ke dalam mobil tak lupa dengan koper itu melaju kencang ke arah rumah sakit

"Sayang kakak juga cinta sama oke bertahan ya please babe"ujar nya menggenggam tangan kecil nava

Tbc

Transmigrasi Navarro (BL)||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang