Bab 7

237 11 0
                                    

#GADIS_BAR_BAR_MILIK_CEO_NYEBELIN
#Bab6 || Dijodohkan ||

Setelah kepulangan Ken, Lisa kembali masuk ke dalam rumah ternyata bunda sudah sadar dari pingsan nya.

"Bunda, kenapa sih gak istirahat ajah," ucap Lisa.

"Maaf udah repotin kalian," ucap bunda.

Lisa mengeleng. "Bunda gak pernah repotin kami berdua, yang kami punya sekarang cuma bunda," ucap Lisa.

"Iya Bun, Aldi sama kak Sasa gak mau bunda kenapa-kenapa,"

Bunda tersenyum haru, ia sangat bangga mempunyai anak seperti mereka berdua. Wanita paruh baya itu pun memeluk kedua anak kesayangannya itu.

"Makasih udah mau bertahan sama bunda, Nak," ucap bunda dengan Isak tangis.

***

Malam itu Lisa menyiapkan makan malam bersama dengan adiknya. Setelah selesai Aldi pergi memangil bunda mereka untuk makan bersama.

"Makan yang banyak yah Bun, biar cepat pulih," ucap Lisa.

Bunda tersenyum hangat. "Iya sayang,"

Mereka pun melanjutkan makannya dengan tenang, tanpa ada suara sedikitpun. Setelah makan malam Lisa membantu bundanya untuk kembali ke kamar. Wanita untuk harus banyak istirahat agar cepat pulih, Lisa membantu merebahkan tubuhnya bundanya diatas kasur.

Setelah membantu bunda nya Lisa menutup pintu dan berjalan ke arah kamar Aldi, ia melihat kamar adiknya itu terbuka dan didalam nya bocah itu sedang belajar dimeja belajarnya. Lisa tersenyum melihat adik nya yang sangat giat belajar, beda sekali seperti dirinya dulu.

Lisa mengetuk pintu kamar Aldi. "Boleh kakak masuk?"

Aldi menoleh. "Eh, kak Sasa? Boleh kak,"

Lisa pun melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar Aldi. "Kerjain tugas yah?"

"Iya kak," ucap Aldi.

"Kasian tau tugasnya kamu kerjain, kan dia gak salah apa-apa,"

Aldi terkekeh. "Gak gitu konsep nya kak Sasa," ucap Aldi gemas, ada-ada saya kakak nya ini.

"Biar gak tegang Amat, serius banget sih kerjain nya?" ucap Lisa.

"Tugas nya dikumpul besok jadi harus cepet dikerjain," ucap Aldi.

"Yaudah, tapi jangan kemaleman yah tidurnya? Mau mata kamu jadi panda?" canda Lisa.

"Haha, dikit lagi kok kak, Kakak kenapa gak tidur? Kan besok mau kerja?" tanya Aldi.

Lisa duduk di tepi ranjang Aldi. "Belum ngantuk," ucapnya.

"Ohiya, kak Sasa sama kakak nyebelin yang tadi, temenan?" tanya Aldi penasaran.

"Iya, dulu teman SMA. Sekarang malah jadi bos Kakak di kantor," ucap Lisa malas.

"Hah? Serius? Modelan gitu jadi bos?"

"Iya kenapa? Gak cocok yah mukanya sama jabatannya?" ucap Lisa.

"Iya kak, ganteng sih dia, tapi nyebelin. Tengil gitu mukanya," ucap Aldi.

Lisa tergelak. "Kamu sejak kapan jadi suka ngejek orang gini?"

"Eh, astaghfirullah. Iya Ya Allah, kak Sasa sih!" sewot Aldi.

"Lah kok malah kakak sih?"

"Udah deh jangan ajak Aldi ngomongin orang, dosa tau kak," ucap Aldi kembali pada pekerjaan rumah nya.

Lisa tertawa kecil, lucu sekali adiknya ini. Padahal dia yang memulai tapi malah menyalakan nya, Lisa berdiri dari duduk nya.

"Kakak ke kamar dulu yah? Kamu jangan begadang kalau udah selesai langsung tidur," ucap Lisa mengelus rambut Aldi.

"Iya kak,"

Lisa pun keluar dari kamar Aldi tak lupa menutup pintunya. Ia berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.

Saat sampai di kamar ia langsung merebahkan dirinya di atas kasur. "Capek banget,"

"Gini amat jadi gak punya bapak, cari duit itu ternyata susah," ucap Lisa menatap langit-langit kamarnya.

"Apa ayah selama ini terbebani yah? Karena terlalu banyak pengeluaran yang harus dia bayar untuk kami, makanya dia pergi dan ninggalin kita tanpa ngasih nafkah lagi," monolog gadis itu.

Lisa mengacak rambutnya. "Tau ah, pusing.. punya ayah kok jahat banget," ucap Lisa.

Lisa pun tak mau lagi memikirkan hal nya nantinya membuatnya stres. Ia memiringkan tubuhnya dan memeluk guling kesayangan nya dan berusaha untuk tidur.

***

Dirumah Ken, pria itu sedang duduk berdua bersama ibunya di ruang tamu. Ibunya-anita ingin mengatakan sesuatu padanya.

"Mama mau ngomong apa sih?" tanya Ken.

"Mama mau jodohin kamu sama anak teman Mama," ucap Anita.

"Apa? Jodohin?"

"Iya, gak usah nikah dulu deh. Tunangan ajah biar kalian saling mengenal dulu," ucap Anita.

"Ken gak mau, Mah. Ini bukan jaman Siti Nurbaya lagi, kaya anaknya gak laku ajah pake dijodohin segala," sewot Ken.

"Mama mau yang terbaik buat kamu, Kendra. Gadis yang mama pilihkan itu, gadis baik-baik dan cocok sama kamu," ucap Anita lagi.

"Ken pokoknya gak mau! Ken udah punya calon sendiri Mah,"

"Siapa? Kamu ajah gak pernah bawa cewek kerumah,"

"Nanti Ken bakal bawa perempuan pilihan Ken ke hadapan Mama!" tungkas Ken lalu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar nya.

"Ken! Mamah belum selesai ngomong!" Ken tak memperdulikan ucapan Mamanya ia terus berjalan naik keatas tangga kamarnya.

"Dasar anak itu, kenapa dia sangat susah di atur sekarang," ucap Anita memijit pelipisnya.

***

Istri Kesayangan KendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang