Adakah tangisan tanpa air mata, aku ingin menggantinya dengan darah pekat yang menyala.
Begitulah rasa sakitnya.
Adakah kebahagiaan tanpa luka, saat kau memiliki keyakinan akan Allah untuk mengobatinya.
Adakah harapan dalam setiap penderitaan, dimana dalam setiap sujud sekujur tubuh bergetar hebat.
Aku hanya seorang hamba, manusia tanpa kuasa, merangkak di dunia fana, mengejar rida-Nya.
Lalu, katakan padaku kenapa kalian begitu serakah? Usia kalian hanya hitungan angka puluhan, tubuh kalian hanya daging lunak berlendir, tulang kalian hanya kerangka rapuh.
Siapa kalian sampai bisa membenarkan? Merenggut malaikat bumi, menderanya untuk kesenangan.Apa kalian tidak takut? Apa kalian merasa mampu menerima pembalasannya kelak?
Kalian mengetahui Allah maha pengampun tapi, kalian lupa Allah juga maha membalas.Ingatlah, aku ingatkan, kalian harus ingat. Perbuatan kalian, darah ditangan kalian, mata-mata indah yang kalian renggut sinarnya, akan menarik kalian jatuh dalam kobaran merah yang membakar, membakar daging, menghanguskan tulang.
Disaat itu siapa kalian sampai begitu yakin bisa melepaskan diri, berlindung dari hukuman disaat Sang Maha Kuasa yang mengadili?
Sadarlah, kita tidak lebih dari serpihan kecil kehidupan, kenapa begitu pongah? Aku bingung bahkan dalam nalar gila ku, aku tidak bisa menjangkau kebodohan yang kalian lakukan. Seumpama kera yang bergelantungan, merasa memiliki akal pikiran yang bahkan untuk berbicara pun ia tidak mampu.
Aku bahkan tidak bisa melihat kalian sebagai sesama manusia dengan tangisan yang mengiringi langkah yang kalian ambil di muka bumi.
###
Nulis ini karena genosida sedang terjadi Palestine, Gaza. Sebagai orang yang cuma bisa menonton itu benar-benar bikin emosi bergejolak, entah apa yang terlintas dibenak para pembunuh yang bahkan untuk menyebut namanya saja aku tidak sudi.
Tapi, aku yakin akan janji Allah.