Aku menunggumu, menantimu untuk kembali kepadaku. Hati ini terasa sepi tanpa penghuni yang sering berkunjung ke dalamnya membuat hampa seisi raga. Dalam diam ku, terdapat sebuah rindu yang tak pernah terungkap pada siapapun tanpa terkecuali.Aku menunggumu, untuk menyapaku dengan ceria, mengatakan selamat pagi kepadaku. Perlahan-lahan rasa ini terus mengganjal dalam diriku. Sedih rasanya, kehilangan orang yang ku sayangi di dalam sebuah penyesalan.
“Selamat pagi, Rania.” Kata Ayah.
“Selamat pagi juga, Ayah.” Jawabku.
Miwa menghampiriku yang menuruni tangga dengan bersuara seperti menyapaku.
“Meong… meong...”
Aku hanya tersenyum kepada Miwa yang bersuara lucu seperti itu, dan aku menghampiri meja makan untuk menyantap sarapan yang telah Ayah buat.
Setiap pagi ada Ayah yang mengucapkan selamat pagi kepadaku dan Miwa, yaa… Miwa adalah kucing kesayanganku.
Aku masih menunggumu, tanpa terasa sudah lebih dari 5 tahun kau pergi tanpa kembali dan aku masih mengingat percakapan terakhir kita.
Percakapan yang kita lalui terasa singkat, aku hanya menanyakan hal sepele padamu.
“sedang apa?” Tanyaku.
“Beres-beres rumah.” Jawabmu.
Setelah itu aku hanya membaca pesanmu tanpa membalas. Lagi dan lagi aku hanya tidak ingin kau merasa terganggu dengan isi pesanku.
Ingin rasanya kau mengerti arti setiap pesan yang kukirim untukmu, namun nyatanya aku hanya berharap. Harapan untuk kau menanyakan kabarku dan mengajakku untuk bertemu.
Penyesalan selalu ada di dalam diriku. Seandainya aku tidak memaksamu saat itu, pasti kita masih bersama dan saling melengkapi
Andai Tuhan memberikan kesempatan untuk kita bersama, Takkan ku sia-siakan waktu bersamamu di setiap detiknya. Walaupun aku tau kita akan berpisah karena takdir Tuhan dengan cara yang lain, setidaknya kita berpisah bukan karena kesalahanku
Semua kenangan kebersamaan kita yang telah dilalui masih tersimpan rapi dan aku tidak akan mengubahnya. Andai waktu itu aku tidak melakukan tindakan yang menurutmu salah, pasti hubungan kita akan selalu baik-baik saja.
Mungkin semua karena egomu dan egoku berbeda, tidak satu pemikiran, saling ingin dimengerti tapi lupa untuk saling mengerti
Aku menunggumu, ingin sekali Aku merasakan pelukan hangatmu, tanganmu yang berada pada pundak ku dan menepuknya membuat diriku nyaman. Seperti kembali menjadi anak kecil yang berada dalam pangkuan ibunya, seperti hewan kecil yang membutuhkan perlindungan serta kasih sayang seorang ibu.
Setelah kepergianmu, ayah mengajarkan aku untuk selalu ikhlas.
"Ini bukan salahmu, Nak." Kata Ayah.
Bu, aku mohon kembalilah kepada kita, aku selalu menunggumu untuk kembali.
Setiap bulan aku rutin mengunjungi tempat bersinggah mu, bercerita tentang dunia yang kejam kepadaku, bahkan segala hal pun tetap aku ceritakan kepadamu.
“Jika pertemuan adalah awal dari perpisahan, maka perpisahan adalah awal dari keindahan dalam pertemuan yang selanjutnya.” Merupakan kalimat yang terus muncul di benak ku, semoga aku dan Ibu bisa kembali bersatu dan menjadi keluarga di kehidupan selanjutnya.
Memang hampa rasanya tanpa dirimu, Bu. Tapi aku berpikir, mungkin ini adalah salah satu cara agar aku tetap bisa terus melangkah demi menggapai hal yang aku inginkan.
Karena semua pasti berubah, mau tidak mau. Semua juga pasti berpisah, ingin tidak ingin. Semua pasti berakhir. Tuhan mengambilmu lebih dulu dari pada ku. Agar aku tetap bisa berpikir positif tentang kerasnya hidup di kaki sendiri.
Aku, Ayah dan Miwa akan terus berdoa agar Tuhan selalu menjagamu dan mempersatukan kita kembali. Setiap doa yang ku panjatkan adalah bukti rasa rinduku, Bu. Jangan lupa untuk selalu hadir didalam mimpiku dan Ayah, karena kita selalu merindukanmu.
Mungkin saja dengan mendoakanmu dari jauh merupakan cara agar aku bisa memelukmu dalam rasa rindu. Biarkan kamu menjadi orang yang selalu ada dalam doaku, tema yang selalu menjadi pembicaraan antara aku dan Tuhan.
Aku ingin sekali mengucapkan terima kasih kepadamu karena telah menjadi Ibu yang hebat bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan CERITA PENDEK
PoetrySimbol dari seorang anak adalah orang tua yang mampu mendidik serta membimbing sang anak dalam menghadapi semua masalah yang akan di lalui untuk melihat seberapa pantas sang anak dapat bertumbuh kembang dengan bantuannya, bagaimana jika simbol terse...