[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!]
•••
"Jika titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan, maaf aku belum bisa sampai di titik itu."
~Elviana Chairani Lestari
•••
"Aku akan selalu mencintaimu, meskipun kita berada di alam yang berbeda."
~Alvin Zaidan Sh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terkadang aku nulis sambil ragu: “Masih ada yang baca nggak ya?” Tapi kamu datang lagi. Dan itu berarti banget.
Happy reading📖📚💚
.·:*¨༺ ༻¨*:·.
"Mungkin sebagian anak menganggap Ayahnya obat paling hebat, tapi bagi gue Ayah adalah luka terhebat"
~Alvin Zaidan Shafiullah
.·:*¨༺ ༻¨*:·.
Pagi hari yang begitu cerah, daun berembun di pagi hari membuat persekitaran rumah Elvi nambak lebih indah. Sudah jam 6.30 tetapi ia baru saja bangun.
"MAMAAAA!! KENAPA GAK BANGUNIN ELVI SIH, KAN ELVI JADI TELAT!!" Elvi berlari menuruni anak tangga sambil membawa helm dan jaket miliknya.
"Mama itu udah bangunin kamu, dasar kamu nya aja tuh yang susah bangun. Ngebo mulu sih."
"Ihhh tauah," Ia bersalaman dengan Elmira. "Elvi berangkat dulu ya mah!"
"Ehh sarapan dulu, sayanggg."
"Gak keburu mahh, Elvi udah telat ini."
"Iya udah, ini kamu bawa aja roti yang udah mama buat." Elvi mengambil roti dan berburu buru ke mengambil motornya.
Motor Elvi sudah di panasi oleh Pak Bagas, Ia menggas motornya dengan laju untuk mengebut mengejar waktu, ia takut dirinya terlambat apalagi sekarang ia sudah memasuki kelas 11.
Sesampainya ia disana benar saja ternyata dirinya terlambat, otomatis ia harus menjalani hukuman dari Bu Endang-guru bk.
"Taruh motor kamu di tempat palkir setelah itu kamu hormat di tengah lapangan untuk menjalani hukuman!!" Pitah Bu Endang.
"Baik bu," Sialnya hari ini yang terlambat hanya Elvi seorang diri. "Sial banget dah gue, masa iya dari banyaknya murid di sini cuman gue doang yang telat."
Elvi berjalan menuju lapangan dengan kesal. Waktu sudah berjalan selama 15 menit dan berarti Elvi sudah berdiri di tengah lapangan selama 15 menit. Tak lama dari itu ada seorang Siswa yang ikut berdiri di pinggir Elvi.
Siswa itu menutupi matahari yang memancarkan cahayanya ke arah Elvi. "Kasian kulit cantik lo itu bisa ke bakar kalo kena matahari gini." Ucap siswa itu dengan muka cueknya.
"Avin??" Panggil Elvi saat melihat Alvin yang berada di pinggirnya. "Kok lo bisa telat?? Setau gue lo gak pernah telat selama sekolah disini."