1. MOS

36.3K 120 1
                                    


"Ohh... Jadi ini anjing peliharaan keluarga lo" Tanya seorang cowok berseragam putih abu-abu. Namanya Dion.

"Hm. Dia yang bakal jadi materi untuk MOS tahun ini." Jawab seorang cowok yang juga berseragam putih abu-abu dengan tindik di telinga kirinya. Namanya Alex.

"Yaudah, ayo langsung bawa ke aula."

***

Disinilah Dion dan Alex sekarang berada, di dalam aula SHSS (Senior High School Sex) dengan seorang gadis yang sudah terletang diatas operating table electrik dengan kedua Kaki yang di ikat mengangkang pada tiang penyangga nya. Gadis itu bernama Lala.

"Ahh.. kakak.. kenapa Lala dibawa kesini?" Tanya gadis yang bernama Lala itu pada Alex dan Dion.

"Diem deh. Lo pasti seneng liat memek lacur Lo dibikin lower depan banyak orang. Iya kan?"

"Buset Lex, dah basah aja nih memek lacur denger omongan Lo."

Tentu saja perkataan frontal dari Dion membuat Lala malu, tetapi dia juga membuatnya terangsang diwaktu yang bersamaan.

"Perhatian kepada seluruh peserta MOS." Ucap seorang gadis bernama Gabriel.

"Mengingat hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa, maka materi terakhir akan disampaikan langsung oleh pemilik SHSS, yaitu tuan Damian."

Damian pun berjalan menaiki panggung.

"Baik semuanya, perkenalkan saya Damian Robert, pemilik sekolah ini. Langsung saja saya akan menyampaikan materi terakhir sebelum kalian resmi menjadi murid SHSS." Ucap Damian dari balik mimbar nya.

"Ini adalah materi pertama kita." Damian menarik tirai merah disebelahnya, menampakkan Lala yang sedang mengangkang di atas operating table electrik.

"Disini ada Alex dan Dion yang akan membantu saya menyampaikan materi ini." Dion melambai dan tersenyum ramah sedangkan Alex hanya menampilkan raut datarnya.

"Serta 10 orang juri didepan yang telah saya pilih." Sambung Damian sambil menunjuk sepuluh orang juri didepannya.

Materi dimulai dari memek Lala diisi dengan 10 batang pensil dan seluruh batang pensil itu tenggelam dalam memeknya.

"Untuk kalian yang ingin lulus pada ujian pertama ini, memek kalian harus diisi dengan minimal 10 batang pensil dan seluruhnya harus tenggelam dalam memek kalian, jika lebih dari 10 batang pensil maka kalian akan mendapatkan nilai plus. Dan jika kurang dari 10 maka kalian akan mendapatkan hukuman." Jelas Damian.

Seluruh peserta MOS perempuan mulai bersiap saat satu-persatu nama mereka dipanggil. 10 peserta pertama mulai mengangkang seperti Lala dengan seragam lengkap dan hanya CD mereka yang ditanggalkan. Rok mereka disingkap dan juri mulai memasukkan satu-persatu batang pensil kedalam memek mereka.

"Ahhh.. ouchhh.. sir.. memek saya sangat penuh ouchhh.. " salah satu peserta bernametag fena.

"Lacur banget memek lobok kamu sampe bisa nelen 13 pensil hahaha." Ucap juri tersebut. Seluruh orang yang mendengar ucapan juri tersebut tertawa.

Ujian terus berlanjut diiringi jeritan dan desahan peserta perempuan. Hingga ujian berakhir ada dua orang peserta yang gagal karena memek mereka hanya muat diisi oleh 7 dan 9 batang pensil. Dua peserta tersebut bernama Loli dan Shela.

Sepanjang ujian berlangsung, seluruh peserta MOS laki-laki hanya menonton saat juri mulai menguji peserta perempuan.

Peserta laki-laki hanya bisa menahan nafsu mereka saat menyaksikan perserta perempuan diuji, karena ini adalah ujian pertama untuk peserta laki-laki. Yaitu menahan nafsu mereka.

"Baik, pada ujian ini ada 22 peserta yang lulus dan 2 peserta yang gagal. Untuk peserta yang gagal kalian akan menjadi slave (budak) para juri di depan selama satu bulan di semester pertama." Ucap Damian.

"Dan terakhir, saya akan menentukan teman sekamar kalian. Satu kamar terdiri dari 1 orang perempuan dan 4 orang laki-laki."

Damian mulai membacakan nomor kamar dan nama teman satu kamar mereka. Dan masa orientasi siswa berakhir.

Lanjut ga?

Vote dulu yah sebelum baca part selanjutnya
Terimakasih

Catatan:
Tolong jangan report cerita author. Kan sudah author jelasin di deskripsi kalau cerita ini mengandung unsur dewasa. Buat yang gak suka sama ceritanya boleh skip aja, gak perlu repot-repot buat report cerita author.

Damn it!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang