Taehyung dengan semangat ikut menunggu Jeongguk datang, dia akan melongokkan kepala setiap 1 menit sekali untuk melihat bagaimana interaksi itu ditonton secara nyata. Akan tetapi, hingga waktu berlalu cukup lama, dan Taehyung melihat putri Jiyoon menyerah dalam menunggu, kembali masuk ke dalam istana dan pangeran Jeongguk tidak juga muncul.
Entah kenapa rasanya mengecewakan, Taehyung sebetulnya juga penasaran bagaimana bentuk wajah pangeran mahkota itu.
Dia menghela nafas, menoleh dan melihat pemuda asing yang ikut menunggu dengannya hanya duduk dengan memeluk kaki, menatap bintang dengan binar pada matanya. Taehyung tersenyum kecil, "Namaku Kim Taehyung, kau?"
Saat pemuda itu menoleh, Taehyung terkesiap, wajah ini, orang ini adalah pemuda yang memergokinya saat dimarahi Namjoon, di koridor tanpa karpet. Taehyung melebarkan mata, "Kau? Kita pernah bertemu. Kau menjatuhkan gel- Ehhhh t-tunggu, jangan pergi dulu."
Taehyung tidak tahu bahwa respon yang akan dia terima adalah pemuda ini melompat mundur, dengan raut wajah panik, dan hendak pergi jika Taehyung tidak menentangnya.
"H-hei. Aku tidak akan melakukan apapun. Aku tidak punya hak, dan kau jangan khawatir, aku tidak akan menuntutmu atas semua yang kau dengar dari mulut Namjoon untukku. Aku hanya terkejut karena kita bertemu lagi ... di sini."
Pemuda itu tampak ragu, dia masih terlihat ingin cepat-cepat pergi, dan entah mengapa Taehyung rasa dia tidak boleh membiarkan orang ini lepas darinya begitu saja.
Taehyung ikut berdiri, menatapnya dengan wajah memelas, "Bisakah kita berbicara sebentar? Setidaknya beritahu aku namamu."
Namun, sayang sekali, pemuda itu benar-benar memutuskan untuk pergi, langkah kakinya cepat dan dalam sekejap meninggalkan Taehyung sendiri.
Taehyung menghela nafas, sepertinya orang itu salah satu pekerja namun juga tidak tampak seperti pekerja. Mencolok pada bentuk tubuh kurusnya, seperti tidak mendapat asupan gizi yang baik, namun dari semua itu proporsi wajahnya paling menarik, Taehyung rasa jika diperhatikan lebih baik, pemuda itu mungkin akan menjadi sosok yang cukup menarik perhatian.
"Ah sudahlah."
======================================
Mempertanyakan mengapa pangeran Jeongguk tidak muncul saat putri Jiyoon menunggunya. Apakah ada kesalahan teknis? Ataukah bukan malam ini pertemuan mereka?
Taehyung merasa gugup jika sesuatu tidak sesuai dengan prediksinya, apalagi pertemuan ini adalah kunci awal dari perkembangan setiap karakter.
Tapi, jika malam ini bukanlah pertemuan itu? lalu kapan?
Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan dan menumpuk hingga Taehyung tertidur lelap. Namun tetap saja, seolah dia tidak pernah diizinkan untuk beristirahat dengan tenang, Taehyung merasa sesuatu tengah berbicara dengannya.
'Anda di rumah sakit, pak."
'Pak?! Jangan bergerak, luka anda tidak bisa pulih dengan cepat jika anda bertindak gegabah.'
'Tolong kejar pasien itu dia-'
Taehyung terlonjak, matanya terbelalak, sekujur tubuhnya berkeringat dan dia tidak pernah berpikir akan mendengar sesuatu yang tidak begitu asing.
Rumah sakit. Ya, pasti di sana. Apakah secara langsung sebetulnya dia berada di rumah sakit saat ini? ataukah itu hanya mimpi? Tapi tidak ada bukti dia melihat mimpi itu dengan mata kepalanya sendiri. Hanya mendengar suara dengan pandangan gelap gulita.
Begitu tersadar, Taehyung masih berada di ruangan di kerajaan Taeilla, memainkan peran sebagai karakter pangeran Taehyung tapi menolak untuk menjadi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life [KV]
FantasyTak pernah terbayang dalam hidup Taehyung bahwa dia akan mati setelah menyelamatkan seseorang, saat terbangun dia pikir akan berada dalam kilas balik sebelum kematian resminya namun memasuki dunia novel yang sering dia baca bukanlah bagian dari renc...