HAPPY READING ALL
*******
Di sudut kamar yang besar dan sunyi, Adel duduk sendirian di depan jendela yang memperlihatkan pemandangan megah kota yang sibuk. Langit gelap dengan cahaya gemerlap lampu-lampu kota menambah kesepian yang terasa semakin dalam baginya.
Adel merenung dalam diam, memandang langit yang penuh bintang. Di dalam hatinya, ia merasa terlupakan, seperti angin yang berhembus tanpa pernah diperhatikan. Di rumah yang besar itu, hanya ada pembantu dan bodyguard yang menemaninya. Orang tuanya begitu sibuk dengan urusan bisnis mereka sehingga jarang sekali ada waktu untuknya.
Meskipun hidup dalam kemewahan, Adel merasa ada yang kurang. Ia merindukan hangatnya pelukan ibu dan tawa riang kakaknya. Namun, dalam keheningan malam itu, hanya kesepian yang menemaninya.
"Kenapa mereka begitu sibuk?" gumam Adel dalam hati, mencoba mencari jawaban atas kekosongan yang ia rasakan. Tetapi jawaban itu terasa begitu jauh, seperti bintang-bintang yang menghiasi langit malam.
Adel mengusap air matanya yang mulai berlinang. Dia tidak ingin menangis, tapi kesepian itu terasa begitu berat untuk ditahan. Dalam kegelapan kamar, hanya ada jendela yang menjadi saksi bisu atas kesepiannya.
Tapi di balik kesedihannya, Adel tetap memeluk harapan. Dia percaya bahwa suatu hari nanti, langit akan membawa cahaya dan kehangatan untuknya. Suatu hari nanti, dia akan menemukan tempatnya di dunia ini. Dan bab demi bab, perjalanan Adel yang penuh dengan kesepian pun dimulai.
Haii readers aku buat cerita baru nih, cerita nya buka soal percintaan yaa! Tapi seorang anak yang kesepian.
Yaaa pokoknya gitu deh kalian baca aja bab bab berikut nya okee!
Jangan dibaca doang, vote nya juga!!
100 vote lanjut
Jangan lupa follow
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG WAKTU
Teen FictionHadiah termanis adalah bertemu dengan keluarga, membuat kenangan indah bersama dan menghabiskan waktu bersama. hadiah termanis bisa dimulai dengan seseorang yang jauh dari keluarganya untuk waktu yang lama karena pekerjaan atau sekolah. Mereka meri...