December With You (Can I?)

Bab 1 (part 1)

Kringgg... kringggg... kringggg

Alarm pagi pukul 03.00 wib berbunyi keras di kamar kost. Aku membuka mata lalu mematikan alarm yang berasal dari ponselku. Kebiasaanku setelah membuka mata yaitu mengumpulkan kesadaran dengan posisi duduk dipinggir kasur supaya tidak pusing ketika bangun nantinya

Setelah melakukan aktivitas wajibku, alarm bunyi menandakan sudah pukul 05.00. Aktivitas selanjutnya yaitu dandan. Rangkaian dandanku tidak banyak hanya  memakai pelembab wajah, sunscreen, bedak, lip balm dan lipstik tetapi karena hari ini aku ada acara besar jadinya aku memakai blush on, eye shadow, mascara dan alis mata. Jujur, aku sudah lama tidak makai alis, jadi membutuhkan waktu satu jam untukku membuat alis mata.

Minggu, 26 November 2021 merupakan hari yang ditunggu-tunggu. Ya, acara besar itu adalah mini event yang di buat oleh kelompokku. Mini event ini sudah di persiapkan se perfect mungkin, jadi aku mau beri kesan beda dari biasanya.

" halo? Gua udah rapih tinggal nunggu ojek online aja ini. Di gedung udah rame orang ya? Eh, ojek gua udah dateng.. byee!" Sambungan telepon terputus.

*******

" jam 7.10 kita kumpul dulu di tengah aula ya! Masih ada waktu 30 menit sebelum kumpul, yang belum sarapan jangan lupa sarapan dulu itu ada roti di kardus nanti ambil sendiri ke meja belakang " ucap ketua pelaksana melalui mic.

Semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, mulai dari makan roti, beresin kabel sound system, menata rambut dan penampilan, swafoto, dll.

30 menit berlalu.

" AYO KUMPUL, KUMPUL KE TENGAH AULA! SEBENTAR LAGI ACARA KITA MAU MULAI, UNTUK MEMPERSINGKAT WAKTU DIHARAPKAN CEPAT KUMPUL SEMUANYA!!!"  Pak ketua berteriak memanggil semua anggotanya untuk berkumpul.

" terima kasih buat semuanya yang telah kerja sama untuk event ini dan tibalah hari yang kita semua tunggu itu. Gua harap event ini berjalan dengan lancar, sukses, membawa berkah dan kebahagian untuk anak panti. Gua harap juga setelah event ini persaudaraan, pertemanan kita semua tidak putus dijalan.. aamiin"

Setelah akhir kata dari ketua pelaksana, acara pun di mulai.

*******

Acara terus berjalan dan kini sudah memasuki ke sesi utama pada event ini.

" gue tadi liat anak pertukaran mahasiswa ada yang mirip banget sama alfian, anjir" sandrina datang bergabung dengan kami.

"Cewe apa cowo?" Tanyaku.

"Cowo. Nanti lo pasti liat juga soalnya itu orang mondar-mandir ke sini" jawab sandrina.

Aku dan sandrina bergabung dengan teman-teman lainnya serta anak-anak panti yang menjadi sasaran acara kami ini. 

Tidak lama setelah berbicara dengan Sandrina, aku melihat dan membantu teman laki-laki yang membawa catering makan siang kami. Aku mendapat peran sebagai penanggung jawab konsumsi tapi aku merasa belum maksimal melakukan tugasku itu, jadi aku ikut sandrina bermain permainan tradisional dengan anak-anak panti.

" 1 orang doang yang tertarik main gasing anjay. Tapi gpp, sok atuh awan jelaskeun dulu ke Fani "

Sandrina memberi gasing ke fani untuk dimainkan.

" masih ingatkan cara ikat tali ke gasingnya tadi? Coba ikat dulu sendiri" tanyaku ke fani setelah melihat ia kesusahan ikat talinya.

" benar kaya gini kan, kak?"

" iya benar. Coba sekarang di lempar gasing nya, bisa gak?" Melihat fani melempar gasing, aku jadi teringat yang awalnya gak bisa main gasing juga.

" ahhh.. susah banget lempar gasingnya"

" sini aku ikatin talinya. Kamu ikat talinya salah, yang benar itu ikat perlahan di bagian atas sampe ke bawah, setelah itu gasingnya di lempar tapi talinya tetap dipegang-

- coba lempar lagi gasingnya, udah aku ikatin talinya nih"

" Bismillah bisa muter gasingnya... YEYYY GASINGNYA MUTER KAK!"

" Fani keren!" Aku mengacungkan dua ibu jariku ke fani.

" EH GERIMIS AYO BALIK KE AULA" teriak awan.

" kak, gasingnya boleh buat aku gak? Buat mainan di panti " tanya fani kepadaku.

" boleh tapi aku tanyain dulu ya? Kalo boleh nanti aku kasih buat kamu"

Aku berhenti jalan, mendapat pelukan mendadak dari fani yang berterima kasih.