Bab 1 : Reinkarnasi

7 2 0
                                    

Terlihat sekumpulan murid SMA yang keluar dari sekolah

Ada yang sibuk dengan handphonenya, mengobrol dengan teman, bermain kucing, sibuk dengan makanan, dll

"(y/n)!!" teriak seseorang

Merasa namanya dipanggil (y/n) membalikan badannya

"Kenapa Tiffany?" tanya (y/n)

"Kau sudah baca manhwa 'Who Made Me a Princess' belum?" ucap Tiffany

"Sudah kok, mahnwa yang akhir² ini viral bukan? Saat kubaca ternyata Athanasia sangat sabar yah... Kalau aku pasti sudah menjadi villain" ucap (y/n)

"Ya kan? Pengen deh punya kesabaran seperti Athy, siapa tau dideketin sama Izekiel ato Lucas" ucap Tiffany membuat (y/n) bersweatdrop melihat kelakuan temannya

"Sebaiknya kau berhenti mengkhayal hal tidak berguna seperti itu" ucap (y/n)

"He~ jahat sekali, padahal Izekiel dan Lucas ganteng loh, banyak cewe yang suka sama mereka juga" cibir Tiffany

"Kalau begitu, cewe2 yang suka sama Izekiel atau Lucas sama² orang tidak ada kerjaan persis seperti kamu Tiffany" ejek (y/n)

"Heh! memang kamu orangnya sibuk?" ucap Tiffany

"Sorry say, aku sibuk ga kaya kamu yang pengangguran" ucap (y/n) lalu pergi meninggalkan sekolah

Perkataan tersebut membuat Tiffany ngambek sama (y/n)

"Dasar si paling sibuk!!" teriak Tiffany

(y/n) yang mendengar teriakan tersebut hanya tertawa kecil

"Kenyataannya aku memang sibuk" balas (y/n)

Yap sesuai perkataan (y/n) dari sore hingga malam, si (y/n) sibuk baca manhwa doang sampe kelupaan makan :v

Kruyuk...Kruyuk...Kruyuk

"Ah, aku belum makan tapi aku malas pergi ke supermarket, lagipula papa mengatakan jangan keluar saat malam hari" ucap (y/n)

"Siapa peduli, larangan adalah perintah" ucap (y/n) lalu pergi ke supermarket

Selesai membayar (y/n) keluar dari supermarket bermaksud ingin pulang ke apartemennya

"Yosh, aku membeli persediaan makanan sampai minggu depan dan snack juga, kalau seperti ini aku betah diem di apartku juga" batin (y/n) ceria

Namun tidak berselang lama sebuah peluru melesat mengenai perut (y/n)

"Woi, Woi, Woi tidak lucu, aku baru saja menghabiskan setengah tabunganku untuk beli semua makanan ini, masa belum juga kumakan aku sudah kumat duluan" batin (y/n) sedih sambil melihat makanannya yang sudah berserakan

"Apakah ini yang dimaksud sama papa? alasan kenapa aku tidak boleh keluar saat malam hari, ya kesalahanku sih tidak mendengarkan kata papa" batin (y/n)

Perlahan pandangan (y/n) semakin memburam lalu menjadi hitam

(y/n) pun membuka matanya

"Eh? bukannya tadi aku mati tertembak? Heee, kenapa tanganku menjadi kecil??!! apa yang terjadi dengan tubuhku" batin (y/n)

(y/n) pun melihat sekitar dengan cukup panik

"Tapi kenapa tempat ini mirip sama kerajaan? reinkarnasi kemana pula ini?" batin (y/n)

"Eh, ternyata Tuan putri Astheria sudah bangun" ucap Leora lalu menggendong (y/n)

"Namaku berubah jadi Astheria ya" batin Astheria

"Mau bertemu dengan adik anda?" tanya Leora

"Aku punya adik? wah mau dong ketemu adik gue" batin Astheria

"Bwa Bwa" ucap Astheria

"Njir malu bet cuy, yang keluar cuman bwa bwa" batin Astheria

Leora terkekeh lalu pergi menuju kamar adik Astheria

Tok...Tok...Tok

"Masuk" ucap Lily

"Lily, ini Tuan putri Astheria sudah bangun dan ingin bertemu dengan tuan putri Athanasia" ucap Leora

Lily tertawa kecil

"Tuan putri Athanasia masih tertidur, tapi Tuan Putri Astheria ternyata warna bola matanya merah darah? Putri Diana dan Raja Claude tidak memiliki mata berwarna merah darah" bingung Lily

"Kalau pink disatukan dengan biru, ungu yah? iya juga kenapa tuan putri Astheria matanya berwarna merah darah?" ucap Leora

"Yah pink ama merah sama aja lah ya, masuk akal sih" ucap Lily

"Bwa?" ucap Athanasia

"Eh, tuan putri Athanasia sudah bangun" ucap Lily lalu menggendong Athy

Athy POV

Athanasia Twins (Sudenlly i became a princess x reader)Where stories live. Discover now