arwah tak terduga

2 0 0
                                    

*********
"Bii, aku ingin membantunya.Jika tidak dia akan terus mengikuti aku kemana pun..."
"Yasudah bibi akan bantu,kurang lebihnya bibi tahu harus berbuat apa".

Akhirnya rahma memutuskan untuk membantu shania dalam menuntaskan keinginan nya itu

"Bii,, heran nya sudah sangat lama aku tidak melihatnya.. padahal banyak yg harus aku tanyakan biar aku tahu apa sebenarnya keinginan nya".
"Jika begitu kita gunakan tekhnik pemanggilan arwah.. seperti permainan jailangkung. Tetapi bedanya kita menggunakan dupa dan sesajen.."
"Untuk bahan-bahan nya ada bii?". Tanya rahma karna dia tidak tahu jika pemanggilan arwah begitu sulit dilakukan

"Tenang saja, semuanya sudah siap".

Lalu keduanya mempersiapkan sebuah tempat khusus di ruangan rumah sakit. Tika menaburkan sebuah serbuk yg sudah di beri mantra berbentuk melingkar dan rahma di suruhnya untuk duduk di tengah-tengah lingkaran itu.

"Duduk dengan tenang, tutup matamu,, karna kamu masih usia belia. Maka biar bibi yg akan membaca mantra pemanggil itu".

Dia melanjutkan dengan meletakan sebuah lilin di antara lingkaran itu sebanyak umur rahma saat ini jika lilin itu padam maka arwah telah datang.. terkadang jika salah membaca mantra yg datang bukan satu arwah melainkan banyak arwah yg nantinya akan sulit untuk di usir. Maka dari itu dia sendiri yg akan memimpin pemanggilan kali ini..

"Sudah siap rahma?". Tanya tika
"Siap bii,,"..

Benar saja tika membaca mantra dan beberapa kali angin meniup lilin dan salah satu lilin padam begitu berulang kali sampai semua lilin itu padam
Lalu tika meletakan sebuah kertas dan pensil guna arwah menuliskan sesuatu. Tidak seperti jailangkung yg harus kita pegang kuasnya. Hal ini berbeda. Kita mengajukan pertanyaan maka dia sendiri yg akan menulisnya. Dengan sangat rapi..
Pertanyaan pertama yg rahma lontarkan adalah

"Apakah kamu meninggal kan sesuatu yg dapat membantu kita dalam keinginan kamu??"..

Akhirnya arwah itu menuliskan sesuatu.. tak lama pensil itupun kembali tergeletak

"Kita hanya bisa menanyakan 2 pertanyaan saja rahma.. waktu kita tidak banyak,, bibi merasa ada arwah lain yg membutuhkan bantuan kita.. bibi tidak sanggup"..

"Baiklah.. cukup tidak usah dua pertanyaan, segera selesaikan kegiatan ini".. ucap rahma dengan wajah ketakutan. Karna rahma sudah melihat sosok yg sang bibi rasakan itu..

Lalu sang bibi membaca mantra pengembalian arwah dengan di selipkan perkataan maaf dan terima kasih sudah berkenan hadir.. namun di sisi lain arwah yg lain marah karna pemanggilan arwah telah di putuskan. Belum juga selesai tika membaca mantra semua lilin kembali menyala entah apa yg membuatnya bisa seperti itu dan tiba-tiba pula rahma pun menjeritt sepertinya arwah itu menghampirinya.. tika tidak punya penglihatan seperti rahma namun dia tahu dari perasaan nya.. sosok arwah ini bukan arwah penasaran tetepi seperti jin atau roh jahat yg tak suka akan kehadiran cenayang baru yg mampu menghancurkan kinerja dia dalam menghasut manusia..
Seketika lilin padam kembali dengan itu rahma pun tergeletak pinsan karna tika menyelesaikan mantra pemanggil...

Ruangan terasa dingin dan hening.. tika menghampiri rahma dan membangunkan nya.. karna tak kunjung terbangun akhirnya rahma di bawa ke ruang rawat lagi dia di baringkan di tempat tidur. Lalu tika memanggil dokter dia takut terjadi apa apa terhadap keponakan nya itu..
Untunglah dokter berkata jika rahma hanya sedang tertidur..

Di sisi lain rahma ternyata di bawa oleh arwah jahat tadi ke alam yg berbeda dia di perlihatkan bagaimana suasana tempat mereka merada. Begitu panas dan gersang seolah tempat ini tidak pernah ada air yg masuk..lalu entah dari mana suara suara aneh berbisik

"Jangan diteruskan apa yg kamu inginkan.lepaskan lepaskan"..
"Rahma.... rahma.... rahmaaaa..

Tiba tiba rahma terbangun dari tidurnya...
dengan berteriak ayah.. ibuu...
Ternyata yg memanggil dirinya seperti suara ayah dan ibunya ia baru ingat bahwa dia mengalami kecelakaan bersama orang tuanya lalu tanpa basa basi dia langsung bertanya kepada tika. Dimana ayah dan ibunya di rawat..
Tika tidak memberi jawaban malah tika menjawabnya dengan meneteskan air mata. Itu membuat rahma makin penasaran. Kenapa menangis. Kenapa tidak langsung jawab saja. Lalu tika menjelaskan bahwa kecelakaan nya itu diluar nalar. Karna rahma saat di temukan berada di luar mobil dan tergeletak tetapi tanpa luka sedikitpun padahal mobil saat itu rusak parah sampai merenggut kedua orang tuanya. Dari situ rahma menangis tersenggal-senggal ia tak menyangka jika orang tuanya meninggal secepat itu.. ia bertanya dimana mereka sekarang.. tika menjelaskan jika mereka sedang di outopsi oleh pihak kepolisian dan besok adalah pemakaman nya

"Maafkan bibi, menyembunyikan hal ini.. bibi takut kamu akan semakin drop sayang"...
Jelas bibi kepada rahma.
Meski rahma si anak yg baru 8 tahun dia sudah cukup mengerti akan kejadian ini karna entah kenapa kata ibunya pun dia seperti di dewasakan oleh keadaan sehingga dia tampak dewasa di usianya yg masih belia. Meski dia menangis pun dia tetap bilang. Aku mau melihat pemakaman ibu dan ayah besok..

"Tapi kamu gak apa-apa kan, bibi khawatir nanti kamu pinsan disana".

Akhirnya pemakaman pun selesai tanpa kendala rahma yg masih duduk di kuburan orang tuanya hanya bisa menangis dan berdoa semoga keduanya di tempatkan disisi tuhan yg terbaik.. begitu gumam rahma kepada sang pencipta.

Setelah pulang dari pemakaman rahma langsung di ajak pulang kerumah karna kondisi dia sudah baik-baik saja sekarang..
Rahma pun menanyakan soal kertas yg kemarin hasil dari pemanggilan arwah ia ingin membaca dan menuntaskan keinginan anak itu.
Lalu rahma duduk di kursi tamu sembari membaca isi dari kertas itu

"SEJUJURNYA AKU MEMILIKI BUKU HARIAN DI KAMAR KU SEGALA BENTUK KEJADIAN AKU TULIS DARI MULAI PENGANIAYAAN DIA TERHADAP KU HINGGA HAL HAL YG LAINNYA. DISITU JUGA BISA JADI BUKTI UNTUK MEMBEBASKAN IBUKU"

Rahma lupa dengan pertanyaan selanjutnya karna kemarin tak sempat membaca dulu. Sehingga harusnya di pertanyaan kedua rahma bertanya dimana tepatnya buku itu di simpan.

"Bagaimana bii..?".
"Sudah kamu fokus istirahat saja,untuk kasus pertama ini serahkan ke bini biar bibi yg menyelesaikannya..". Jelas tika kepada rahma. Dia lebih paham soal beginian biasanya dia juga membantu anaknya jika sudah menyangkut soal yg susah-susah...
Hal pertama yg tika lakukan adalah mengunjungi ibunya shania di penjara, untuk meminta izin masuk kekamar putrinya itu. Tika juga menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu putrinya sebagai arwah penasaran. Jika putrinya tidak meninggalkan dunia ini di akhir bulan ini maka dia terus terusan akan berkeliaran tanpa arah tujuan. Kematian nya tidak akan tenang..dari situ ibunya shania mengizinkan untuk mengunjungi rumah nya. Tanpa menunggu lama lama tika pun segera bergegas kerumah shania. Terlihat garis polisi melingkari setiap sudut rumahnya. Sehingga melewatinya sangat membikin ribet. Tika merasa setelah memasuki ruangan tengah lalu naik tangga ke lantai atas ia merasa ada seseorang yg mengikuti dirinya. Tetapi tika tetap melanjutkan langkah kakinya menuju kamar shania atau tempat kejadian perkara. Ia sempat bertanya kepada ibunya saat di penjara dimana dia sering menyimpan buku-bukunya.. ibunya bilang ada ruangan khusus di kamarnya ada sebuah dinding yg dapat berputar 180° seperti masuk kedalam ruangan baru. Cobalah cari disana. Tika dengan keterampilan detektifnya mencoba meraba-raba setiap dinding kamar hingga pada suatu ketika dia menemukan dinding yg dapat dia dorong kebagian dalam dinding lalu dia langsung masuk kedalam ruangan itu. Sangat mengejutkan begitu banyak buku di dalam nya. Tika menghela nafas dalam dalam.

"Semangat..." ucapnya menyemangati dirinya sendiri..

Tapi sudah satu jam ia berada dalam ruangan itu tidak juga ketemu buku harian yg ia cari..

"Sepertinya bukan dalam ruangan ini,, jika begitu. Apabila aku anak berusia 8 tahun apa yg akan aku lakukan untuk menyimpan buku ku"....

Seketika dia melamun sejenak

"Ohh...."

Ia ingat saat dirinya kecil ia terkadang menyimpan bukunya dalam sarung bantal yg ia tiduri karna siapapun tidak akan mengira bahwa buku itu akan berada disana.
Namun sebelum ia keluar dari ruangan itu ia mendengar langkah kaki seseorang.. ia pun membuat rencana

Akhirnya ia keluar dari ruangan itu
Lalu memastikan bahwa buku itu ada di bantal yg ia curigai. Dan binggo kecurigaannya benar.

"Yey aku menemukannya"

Tiba tiba tika di pukul dari belakang..

("Brukk")  dengan sesuatu benda keras..seketika tika pun tergeletak di lantai dia sedikit melihat siapa yg berani memukul kepalanya itu. Yg ia lihat hanya seorang lelaki memakai topeng. Entah siapa. Akhirnya tika pinsan di tempat itu..

Kira-kira buku apa yg di ambil oleh orang itu.. apakah tika sebodoh itu??

Lanjut part 3 yah..
Bantu vote. Terima kasih

********

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the wishes of a curious spirit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang