Bianca tersenyum melihatnya dari bawah sini, 'Dia' yang sedang bernyanyi diatas panggung tersenyum kearah gadis ini. Bianca terkekeh geli ketika tangan Iqbaal menunjuk kearahnya.
Dengan gitar yang dipegangnya dan senyum diwajahnya membuat Bianca merasa nyaman disaat seperti ini.
'Within a minute I was all packed up
I've got a ticket to another world
I don't wanna go
I don't wanna go
Silent words are hard to speak
When your thoughts are all I see
"Don't ever leave," she said to me'Iqbaal tersenyum kearah Bianca sambil terus bernyanyi dan memainkan gitarnya, Bianca melipat tangannya didada dan membalas senyum Iqbaal.
'When we both fall asleep, underneath the same sky
To the beat of our hearts at the same time
So close but so far away...'Bianca menggigit bibir bawahnya, gugup. Ketika Iqbaal menatapnya dengan senyum.
'She sleeps alone
My heart wants to come home
I wish I was, I wish I was
Beside you
She lies awake
I'm trying to find the words to say
I wish I was, I wish I was
Beside you...'Suara tepuk tangan terdengar diruangan aula ini kami sedang berada diaula kampus. Tepatnya berada dikampus orang lain, bukan kampus mereka.
Bianca menepuk tangannya dengan senang lalu berjalan kearah Iqbaal.
"Hei, baby." Sapa Iqbaal tersenyum lalu merangkul Bianca.
Bianca terkekeh pelan, "Penampilanmu benar-benar membuatku meleleh."
"Seperti ice cream? Bagaimana kalau kita makan ice cream?" Iqbaal menatap Bianca sejenak lalu memasukan gitarnya kedalam tas.
Bianca menggeleng menjawab pertanyaan Iqbaal, Iqbaal menatapnya bingung.
"Aku ingin hal lain, kita udah sering melakukannya. Bagaimana jika kita ke pantai? Atau ke gunung? Ah! Aku ingin melakukan hal itu semua." Kata Bianca sambil menatap Iqbaal lalu tersenyum kearahnya.
Iqbaal mengulum senyumnya lalu menggenggam tangan gadis itu, berjalan keluar dari aula.
"Aku akan membawamu, ketempat special untuk gadis special sepertimu tentunya."
Bianca mengulum senyumnya mencoba menghilangkan rona merah yang ada dipipinya.
"Eh! Woy!"
Bianca dapat mendengar teriakan Salsha. Dan benar, kini mereka-Kiki, Aldi dan Salsha- berada dihadapan mereka.
"Mau kemana lo berdua? Main pulang aja." Ujar Aldi.
Iqbaal memutar bola matanya, "Ya mau berduaan lah emangnya lo jomblo terus."
Terdengar tawa dari Salsha dan Kiki, Iqbaal menaikan alisnya dengan bingung. "Lo berduakan juga jomblo!"
Sialan! Iqbaal benar-benar sialan.
"Songong banget sih lo! Liatin entar gue pacaran sama Salsha," Ujar Aldi asal.
"In your dream!" Kata Salsha melirik Aldi.
Kiki mendesah pelan, "Yaudah deh ah, gue udah ditelfon nyokap nih suruh balik. Duluan ya!" Kiki berjalan meninggalkan mereka.
"Lo?"
Iqbaal menunjuk kearah Aldi dan Salsha, membuat keduanya mengerutkan dahinya dengan bingung.
"Kita ikut ya, please?" Salsha menaik turunkan kedua alisnya kearah Iqbaal, memohon. "Soalnya gue bingung abis ini mau kemana."
Aldi mengangguk dengan cepat.
"Ye! Gak! Sana lo berdua pulang," Kata Iqbaal mengusir.
Bianca hanya diam sana melihat mereka berdua yang ingin ikut dengan Iqbaal. Sesekali Bianca terkekeh ketika melihat tampang melas Aldi dan Salsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [TAMAT]
FanfictionSilakan yang mau baca bisa follow dulu! 😊 "Tidak. Jangan katakan bahwa 'Kamu tidak mencintaiku' itu menyakitkan." -Iqbaal "Memang melupakan seseorang tidak lah mudah tapi kamu harus tau, kata 'melupakan' lebih sakit dari pada kata 'meninggalkan'."...