Bab 1 - Suruhan Menikah

4 0 0
                                    

"Papa gak mau tahu. Pokoknya dalam tiga bulan ini kamu harus bawa calon. Kalo enggak Papa akan jodohin kamu sama anak teman Papa!!" Seru Papa Rara dengan lantang pada anaknya.

"Ih Papa, aku masih muda juga. Baru 24 tahun!!" Seru Rara gak membujuk Papanya.

"Tapi Papa yang sudah gak muda Ra. Papa udah berumur ini. Papa juga pengen liat kamu nikah. Itu temen kamu Gempita juga beberapa hari lagi nikah. Aman aja" seru Papa Rara gak mau kalah.

"Iya dek, kasian Papa sama Mama udah berumur. Mereka pasti pengen ngeliat gadis kecilnya menikah" seru Reza, Kakak kedua Rara.

"Kamu masak gak kasian sama Raja Ratu udah pengen punya adik baru" seru Rama, Kakak pertama Rara juga menyeletuk.

Bibir Rara maju satu centi. Ia cemberut.

"Yaudah sayang, kamu cari aja dulu calonnya" seru Mama Rara sambil mengelus bahu anak bungsunya itu.

"Emang kamu sama anak temen Mama yang kemaren gak cocok?" Kini gantian Tasya, istri Rama bertanya pada adik iparnya.

"Enggak, terlalu toxic. Mana dia balik sama

ceweknya juga. Rara itu cuma pelarian!!" seru Rara cepat.

"Hahaha. Itu tandanya sayang sama kamu" canda Reza.

"Kelewatan anjir, kaya psikopat aja" seru Rara lagi.

"Ya gini kalo anak tomboy. Udah kasar gak bisa dikasarin" seru Lita, istri Reza.

"Ubah penampilan kek sana!!" Rama nyeletuk lagi.

"Yee,, adek kayak gini juga gara-gara kalian. Ngajakin adek main mainan cowok dari kecil" seru Rara santai.

Rama dan Reza tertawa ngakak.

"Rara kan maunya dapet cowok yang terima Rara apa adanya. Tomboy-tomboy gini Rara cantik kok" seru Rara pada sang Kakak-kakak.

Mau dibilang sombong, wanita ini memang cantik. Kulitnya bersih tanpa ada noda atau jerawat satupun. Bibirnya merekah merah. Rahangnya tirus dan cantik.

Padahal, dia hanya suka skincare tanpa make up. Bibirnya hanya dipoles lipsblam saja.

"Iyaa anak Mama paling cantik!!" Kini Mama Rara memeluk anak gadis satu-satunya itu.

Zahra Adisti, gadis berusia 24 tahun yang sudah digadang-gadang untuk menikah oleh kedua orang tuanya. Rara adalah panggilan yang sering disebut oleh semua orang. Termasuk keluarga dan teman-temannya.

Zahra berambut panjang, berwarna hitam legam. Kulitnya putih, badannya ramping, dan wajahnya cantik. Padahal ia hanya menggunakan perawatan rutin saja. Tanpa menggunakan make up seperti gadis lainnya.

Sifat tomboy yang dimiliki oleh Zahra, menurun dari sang kakak yang notabene adalah laki-laki. Kakak pertama Zahra bernama Rama, sudah beristri dan memiliki dua anak kembar sepasang.

Kakak kedua Zahra bernama Reza, sudah beristri dan memiliki satu anak perempuan.

Hal itulah yang membuat Zahra disuruh cepat menikah. Apalagi usia orang tuanya sudah semakin renta. Membuat keduanya khawatir tidak bisa menemani sang anak gadis ke pelaminan.

Sedangkan Zahra yang notabene memiliki Kakak laki-laki, membuat banyak cowok takut mendekatinya. Sehingga gadis ini tidak pernah pacaran sama sekali.

Sampai sekarang ia kebingungan mencari pasangan. Zahra sampai dikenalkan dengan beberapa anak teman Mamanya, namun memang tidak cocok.

Semua sifatnya berbanding terbalik dengan Zahra. Dan tak sedikit dari mereka meminta Zahra mengubah penampilannya. Membuat wanita itu sedih karena tidak bisa diterima seutuhnya.

Sebenarnya impian Zahra perihal pasangan hanya satu, ia ingin yang bisa menerima dirinya apa adanya. Jadi tak usah bersusah payah mengubah dirinya menjadi orang lain.

"Apa mau dikenalin sama temen-temen Kakak yang masih jomblo?" Tanya Reza.

"Ih enggak, temen Kakak udah pada tuwir" seru Zahra menolak keras.

Ya gimana, Zahra dan Kakaknya yang kedua berjarak 5 tahun. Jadi ia berfikir bahwa itu terlalu jauh.

"Yee, enggak kok. 5 tahun itu jarak yang ideal sayang. Mama sama Papa aja bedanya 8 tahun" sahut sang Mama.

"Enggak Mama enggak. Rara udah tahu gimana temen-temen Kak Reza. Gak ada yang genah" serunya pada sang Mama.

"Kelakuan Reza aja begitu. Apalagi temennya!! Untung saja Lita buta mau nerima dia" seru Rama menggoda adiknya.

"Enak aja kalo ngomong!!" Reza menyenggol sang Kakak yang duduk di sebelahnya.

"Kak aku gak buta ya!! Cuma waktu kejedok aja kepalaku" seru Lita pada sang Kakak.

"Hahahaha" semua orang tertawa kecuali Reza.

"Yeee sayang mana boleh begitu. Kamu nyesel nikah sama aku?" Tanya Reza dengan dramanya.

"Sebenernya iya, cuma aku gak mau aja Cantika hidup di keluarga broken home" seru Lita lagi.

Mulut Reza sudah cemberut menatap sang istri. Membuat Lita tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi suaminya.

"Becanda sayang" serunya sambil membawa kepala sang suami ke dalam pelukannya.

"Gak boleh bilang gitu lagi!!" Serunya pada Lita manja.

"Iya iya" seru Lita manut.

"Idihh tuh kelakuan masih aja sama. Ingat Kak, udah gede tuh anak" seru Rara pada sang Kakak kedua.

"Biarin weeee!!" Reza tak mau kalah.

***

Disamping itu, Zayn juga sedang makan malam bersama Mami dan Papinya. Juga kedua adiknya Tata dan Talita. Pembahasan yang dibicarakan sama dengan yang ada di rumah Zahra. Pernikahan.

"Iya abang nih, udah tuwir cepet nikah sana" seru Tata si anak kedua.

"Duit ada,rumah ada, cewek doang gak ada" Talita si bungsu juga tak mau kalah.

"Iya iya ini Abang lagi usaha cari cewek yang cocok jadi Kakak ipar kalian" seru Zayn dengan wajah ditekuk. Dia capek selalu dibahas masalah ini.

"Bener tuh Bang, usia abang udah mapan buat nikah. Papi sama Mami kepengen punya mantu ini" seru Sang Papi pada anak sulungnya.

"Iya Pi lagi usaha" seru Zayn lagi. Ia hanya mengaduk makanannya karena nafsu makannya sudah hilang pagi ini.

"Usaha mulu hasilnya gak ada" seru Papi Zayn lagi.

"Apa mau Mami carikan temen arisan Mami?" Seru sang Mami.

"Gak usah Zayn cari sendiri aja" seru Zayn lagi.

"Yaudah, tahun ini kalo gak dapet Mami yang akan turun tangan!" Seru Mami Zayn tegas.

Zayn hanya mengangguk pasrah.

Sama dengan Zahra, Zayn Malik Ahmad. Lelaki berusia 28 tahun ini masih bingung mencari seorang pendamping. Dia sudah tergolong mapan, menjadi CEO di sebuah perusahaan yang ia dan teman-temannya bangun sendiri.

Belum lagi, wajahnya yang bisa dibilang ganteng. Rahangnya tegas, kulitnya putih, matanya sedikit sipit, hidung mancung dan style yang menarik serta rapi.

Zayn merupakan sosok idaman semua wanita. Hanya saja, dia yang terlalu tertutup dan cuek dengan sekitar. Membuat ia susah menetapkan hati pada seseorang.

Dan kini, ia harus merubah sikap itu. Ia harus memulai sebuah hubungan baik dengan seorang wanita yang nantinya akan dijadikan pasangannya.

Jika tidak, maka Maminya akan bertindak. Dan ia takut jika nanti wanita yang Maminya carikan tidak bisa menembus sifat cuek dan tertutupnya.

Untuk apa memiliki pasangan, jika nantinya mereka akan menjadi orang asing.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zayn dan ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang