01

39 3 0
                                    

Hari ini hari kedua nya Ivy bersekolah di sekolah barunya tersebut,kemarin dia tidak sempat mengajak teman sebelah bangku nya untuk berkenalan.

••••••••
"Pagi Ivy!" sapa lelaki bersurai cream itu.

"aaa iya , pagi juga Jean." Jawab gadis itu singkat dan berjalan menuju ke kelas nya.

Gadis itu duduk di tempat duduk nya dan merapikan rambut nya yang sedikit berantakan sambil mencuri pandang lelaki di sebelah nya.

"Duhhh gimana yaa kenalan nya? Apa gue sapa aja?" Batin Ivy

"Kok gw jadi gugup gini, au ah nyapa aja susah amat" batin Ivy dan memberanikan diri untuk menyapa lelaki bersurai pirang itu.

"Pa-pagi Armin.." ucap nya sambil menoleh ke Lelaki tersebut

"E-eh? Pagi juga.." balas nya.

"Mampus makk , lembut banget suaranyaaa!!!!" Sedikit rona merah muncul di pipi Ivy.

"Duhh ngomong apa lagi ya? Masa mati topik gini sii , ga seru" batin Ivy

"Kenalin yaa! Aku Ivy Aurora Panggil Ivy ajaa!!" Ucap Ivy dengan sangat percaya diri dan tersenyum ke arah lelaki itu.

"I-iya... Aku udah tau , namaku Armin Arlert panggil Armin aja." Balas lelaki bersurai pirang itu sambil tersenyum kaku ke arah Ivy

"Mampus,Ivy lu bego banget siii... Ya dia udah tau laaa kan kemarin lu udah kenalan di depan kelas,, malu maluin aja!"
Batin Ivy dan hanya ber sweatdrop Sambil tersenyum kaku ke arah lelaki yang bernama Armin tersebut.

"Ooo oke okeee,semoga kita bisa berteman baik yaa!!" Senyum Hangat muncul di wajah Ivy.

Rona merah muncul di wajah Armin netra biru laut nya itu membulat saat mendengar kata kata dari gadis yang sedang ia tatap sekarang

"Iya.." lirih nya yang hampir tidak terdengar oleh Ivy sambil mengubah posisi duduk nya dan kembali membuka buku yang ia baca,tak lama terukir senyum tipis di wajah lelaki tersebut sangat tipiss sangat hampir tak terlihat

*Bel istirahat*

:Baiklah ibu akhiri dulu pelajaran kali ini bagi yang belum selesai dijadikan pr saja , dan kalian boleh istirahat.

Ucap guru yang tadinya tengah mengajar lalu keluar meninggalkan kelas tersebut. Anak anak kelas mulai keluar dan menuju ke arah kantin sama seperti Ivy yang hendak ke kantin tapi harus membereskan meja nya dulu. Ivy melihat Armin yang tidak beranjak dari tempat duduk nya yang membuat nya ingin mengajak lelaki bersurai pirang tersebut ke kantin bersama.

"ee Ano.. Armin mau ke kantin bareng ga?" Ucap gadis bersurai coklat tersebut sambil berdiri mengarah ke arah luar kelas

"E-eh? Boleh deh.. tapi kamu ga keberatan Ivy?" Jawab lelaki bersurai pirang tersebut

"Makkk dia nyebut namaku" batin Ivy sambil senyum senyum ga jelas 🗿 (Ivy ini tipe gampang baper kyknya🗿)

"Gaa Kokk tenang aja , ayooo! Ntar keburu kehabisan jam istirahat nyaaa" jawab nya sambil tersenyum dan berjalan pelan menuju keluar kelas.

Tak lama suara hentakan kaki mengikuti nya dari belakang , dia menghentikan langkahnya dan membuat lelaki tersebut berjalan di samping nya.

"E-eh??? Kenapa berhenti??"

"Gapapaaa jangan jalan di belakang Armin, kayak apa ajaa aku nya yang ngga nyaman..."

"Ooo oke okee.."

Keheningan yang tertutupi suara ribut di lobby tersebut akhirnya terpecah saat terdengar suara lelaki yang cukup nyaring memanggil nama Armin

"ARMINNNN!!!" Ucap lelaki bersurai coklat berlari menuju mereka berdua diikuti perempuan bersurai hitam dan syal merah di leher nya.

"Ehh Eren? Mikasa? Kenapa?" Tanya Armin kebingungan

Ivy di situ hanya diam , wajar saja dia baru di situ jadi dia tidak mengenal betul semua murid di sekolah tersebut.

"Tadii aku sama erenn udah nyariin kamu arminn , kami kira kamu ilanggg" Jawab perempuan bersurai hitam tersebut dengan nafas Ter engah engah

"Bener tuu kata Mikasa!!!!" Ucap lelaki yang bernama Eren tersebut.

"Ehh dia siapa Armin? Pacar mu ya?" Ucap Eren sambil sedikit nada menggoda.

Sontak rona merah muncul di pipi kedua nya , Ivy membuang muka nya dan tidak ingin menatap Armin.

"B-bu-bukan! Dia cuma teman sekelas ku, dia anak baru di sini" Jawab Armin yang masih terlihat rona merah di pipinya.

"Heeeee pipi mu merah tuu Armin , ooo ternyata kamu ya yang sering di bicarakan anak cowok di kelas ku" balas Eren

Netra biru Ivy membulat saat mendengar itu lalu langsung menoleh kan muka nya untuk menatap Eren.

"Maksud mu? Aku? Dibicarakan gimana?" Tanya Ivy kebingungan

"Yaaa seperti "kalian kenal anak pindahan SMA antariksa itu ga?" Atauu "Anak pindahan yang baru itu cantik banget tauuuu" yaaa kira kira begitu sii" Ucap Eren sambil mengangguk anggukkan pelan kepalanya dan memasang pose jari telunjuk di dagu nya

"Alamak famous banget apa ya aku" batin Ivy kepedean tingkat dewa🗿🤌🏻

"ohhh... memang nya kalian anak kelas mana?" Tanya Ivy kepada Eren dan Mikasa

"Kelas 12-3" jawab Eren dan Mikasa bersamaan

"oh ya Armin? Kamu jadi ikut aku ke kantin ga?" Tanya Ivy sambil menoleh kan muka nya ke arah Armin

"Bol-" Sebelum Armin melanjut kan perkataan nya , Eren langsung memotong Pembicaraan itu

"Armin Temenin aku ke Perpustakaan bentar yok!! Sama Mikasa juga" --Eren

"Eh?" Armin menatap Ivy dan di balas dengan anggukan

"Okedeh.. Ivy kami pergi dulu ya." Ucap Armin lembut sambil tersenyum diikuti perginya trio itu

"bye bye!" Balas Ivy singkat lalu melambaikan tangan nya dan pergi ke arah kantin

• • • • • •

"Biii pesan Chiken katsu nya satu ya."

"Iyaa , sebentar ya"

Tak lama terasa tangan yang menepuk pundak Ivy sontak Ivy menoleh ke belakang dan terlihat Jean yang sedang tersenyum lebar

"Ehh jeann" ucap gadis itu datar

"Kamu ngapain di sini" balas lelaki tersebut yang masih tersenyum lebar

"Ini anak nya yang bego atau gimana ya" batin Ivy sambil menatap datar Jean

"Ngantri sembako , ya beli makanan lah" Ucap Ivy datar

"Santaiii hehehehe" Balas Jean sambil tersenyum kikuk

"Ini nak Chiken katsu nya"

"Eh iya bi makasii"

"Gua duluan ya Jean"
Ucap Ivy yang hendak pergi

"Mau kemana?" Tanya Jean

"Ke alam baka , au ah lu banyak nanya" balas Ivy sambil menatap Sinis jean lalu pergi meninggalkan kantin tersebut.

"Kok gue senyum senyum sendiri si? Tp klo di liat liat Ivy lucu juga ya.." Batin Jean sambil senyum senyum ga jelas

"Halo? Pesan apa nak? NAK?"

"EH? Aduh iya sorry bi.." Jean tersadar dari lamunannya dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal

TBC

Maapin Author ygy kadang kadang "lu,gw" kadang kadang "aku,kamu" pokoknya ap yang nyaman author sori👣.

Kalau ada kritik atau saran boleh komen ya!! 💥

One Last Request. [Armin Arlert]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang