1

21 2 0
                                    

Arena jalur balapan kini sedang riuh karna pertandingan antara pembalap yang hanya tersisa beberapa perwakilan negara

"apakah jeno lee kali ini akan mempertahankan piala tuan ruamh atau menyerahkan pada kawan arena negara lain? "

"siapa yang bisa memperkirakan kini motor urut 127 yang berasal dari tionghoa sudah berada tepat di belakang jeno lee, apa mungkin kini lucas membawa kesempatan untuk negara nya? "

"kita lihat tinggal beberapa detik lagi kini bisa melihat ,......oooooh lihat nakamoto yuta mulai melaju secepat angin mengejar kejuaraan di depan mata nya! "

"terlihat ban belakang jeno lee mulai mengeluarkan asap, seperti nya dia akan tertinggal"

"DAAAAAAAAAN......"

BRAK

CIIIIIIIIIIIIT

"KEJUARAN YANG MENETAP BERADA DI ....."

Gelap

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"dokter na ambulan nya sudah datang"

Dokter tersebut segera berlari keluar untuk menyambut pasien yang baru saja datang

"kau lakukan ambulan selanjutnya, ini pasien milik ku! " bentak gadis yang berambut panjang bergerai

Dokter na hanya menghiraukan parempuan gila tersebut dan ia segera berlari saat melihat ambulan yang baru saja datang dan mendorong pasien tambrakan

"cek pernafasannya, kita akan melakukan operasi ringan pada kaki nya "

Mereka mendorong sekuat brangkar untuk menuju ruang operasi yang berada di tengah tengah rumah sakit

Lampu operasi membuat pasien yang sedang menyadarkan dirinya ia tersentak akan keberadaannya di ruang entah berantah

Tidak lama mata nya tertutup lagi saat merasa cairan sesuatu yang di suntikan pada lengannya












"dokter na jaemin, kau di panggil oleh ketua di ruangannya "

Dengan lesu dokter na berjalan untuk menuju ruangan atasannya, selama perjalanan ia memijit pundak nya pelan,,ia cukup lelah menangani tiga pasien yang harus ia operasi hari ini

"ada apa ketua jung? "

"aku kencan nanti malam, aku ingin berkencan" pria tersebut tak ada niat untuk memutar kursi nya untuk sekedar melihat dokter na yang menatap geram pada ketau rumah sakit

"aku memiliki sift malam, jadi tidak bisa"

"kau akan aku liburkan,jadi ayo berkencan "
Ketaua jung tersebut segera berdiri dan berjalan mendekati dokter na

"aku juga akan menaiki jabatan mu disini jika kau menjadi istri ku" ketua jung menatap remeh pada dokter na

"mohon maaf, aku harus segera memeriksa Pasien ku" dokter na segera melepaskan tangan ketua jung yang berada di pinggang nya

"kau tidak tertarik dengan jabatan yang aku berikan? "ia semakin menahan pinggang dokter muda tersebut

"tidak sama sekali, karna aku tak tertarik dengan jabatan kotor yang kau berikan ketua jung" dokter na menghempaskan tangan ketua jung dari piangngg nya lalu ia beranjak keluar

"Na jaemin" panggil ketua rumah sakit tersebut, namun tak ada balasan dari dokter na yang menutup pintu rungan tersebut dengan kasar

Jaemin baru saja duduk di tempat nya, ruang kerja nya kali ini sudah di huni oleh dua sahabatnya

"lihat dokter kita satu ini, setelah keluar dari ruang ketua jung ia terlihat lebih kelelahan" goda pria berkulit tan yang duduk di sebelah dokter na

"kau lelah, aigoo apa dia tidak memberikan keringanan untuk mu, aku tau pasti itu melelahkan" timpal teman satunya lagi yang berkulit lebih pucat

"yaa lee haechan huang renjun keluar saja kalian jika mengangguku! " pekik jaemin dan melempar jas lab nya kelantai

"mwo kau? "

"aku baru saja dilecehkan oleh bajiangn sialan itu, dan kalian!" menatap kesal teman temannya

"sudahlah, kau harus memeriksa pasienmu lee haechan, sift mu akan dimulai sebentar lagi, aku lihat lorong kesehatan gigi tadi penuh dan kau renjun silakan duduk manis menunggu anak anak yang akan kau periksa di ruanganmu" jaemin mendorong dua sahabatnya keluar dari ruangannya dan menutup pintu rapat rapat

Setelah tinggal ia sendirian jaemin segera menelungkup kan kepala di lengannya, ia merasa akan gila jika setiap hari harus begini

Ia juga menerima dokumen yang akan ia kerjakan untuk mengisi ruang operasi untuk mendatang, setelah beberapa jam mempelajari materi lalu juga tidir sebentar merasa lebih tenang

Setelah merasa lebih baik jaemin segera berdiri dan memasang jas lab nya kembali dan merapikan rambutnya, dan sekit mempoles bibir nya agar tak terlihat begitu pucat

Ia akan bergegas memeriksa pasien milik nya

"bagai mana dengan kaki nya, tidak permanen patah bukan? " tanya pria yang memakai kaos navy yang bertulis 23lee dan masi banyak bacaan yang tak di mengerti dokter na

"ini hanya bersifat sementara, mungkin dua atau tiga bulan ia akan kembali normal, retakannya tak terlalu parah,jadi tidak masalah" jaemin kembali menutup kaki pria yang terbaring malas di kasur yang melihatnya

"apa tidak bisa di percepat? " tanya pasien nya

"jeno, kau masi bisa sembuh itu lebih baik, jangan terlalu terburu buru masi ada empat bulan lagi kejuaran di london" ujar menejer pria tersebut

"jika ingin sembuh maka jangan sakit,simpel bukan, besok aku akan kembali memeriksa perban di kepala nya dan kembali melakukan ronser kepala, jadi malam ini tidur lebih awal" jelas dokter na dan ia merapikan peralatannya

"kau fikir aku mau sakit seperti ini, dasar dokter gila"

Jaemin kembali berbalik untuk melihat pasiennya yang mengatainya gila

"terimakasi atas pujiannya tuan, saya permisi" jaemin menunduk pada pria tersebut lalu meninggalkan pasien nya

Jangan lupa vote in yak, biar rajin ntr up nya

continuously or uninterrupted Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang