1. Revan (?)

20 4 5
                                    

Vote dan komen supaya aku semangat update!🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dan komen supaya aku semangat update!🤍

✩✩✩

Pagi ini, Shena berada di perpustakaan sekolah karena ia dihukum tidak membawa buku paket pelajaran matematika. Hukumannya adalah menata buku perpus yang kurang rapih sembari mengomel, seperti saat ini.

"Dikira gue pembantu apa",
"Kalo kayak gini kan gue jadi keringetan"
"Bau"
"Ish dasar bu Tuti nyebelin!"

"Jangan ngomel mulu, ga bakal selesai," seseorang muncul di balik rak perpus yang sedang Shena bersihkan.

Saat melihat siapa orang itu, ternyata orang itu adalah Jendra, yang akhir akhir ini menjadi topik pembahasan murid murid di sekolah.

"Mau gue bantu?" Tanya Jendra menawarkan diri.

"Lo, ngapain disini?" Bukannya menjawab pertanyaan Jendra, Shena malah bertanya balik.

"Jamkos" Jawab Jendra singkat.

"Gimana? Mau dibantu nggak?" Lanjutnya.

"Eh-? Iya boleh"

"Sial! kenapa gue jadi gugup gini. Ga biasanya"

Kecanggungan menyelimuti kedua sejoli yang tengah merapihkan rak buku di perpustakaan itu.

"Kenapa lo mau bantu gue?" Tanya Shena memecah keheningan.

Tanpa menjawab, Jendra langsung melangkah meninggalkan Shena. Karena terkejut tiba-tiba ditinggal, Shena pun reflek memegang pergelangan tangan Jendra.

"Kenapa pergi?"

"Mau lo apa?" Tanya Jendra balik sembari menatap Shena.

"Maksudnya?"

"Tadi gue bantu lo bilang kenapa gue mau bantu, giliran gue tinggal lo nanya kenapa gue pergi. Terus mau lo apa, Shena Ayara Zaynetta?"

Jendra membungkukkan sedikit badannya agar bisa mensejajarkan tingginya dengan shena yang hanya sebatas dada nya.

"Darimana lo tau nama lengkap gue?!" Shena bertanya dengan nada tinggi.

Dipikiran Shena saat ini Jendra adalah penguntit.

"Gak usah ge'er, gak ada yang gak kenal sama lo di sekolah ini" Jendra membalikkan badannya dan menjauh dari Shena.

Shena mengejar Jendra, namun kali ini, Shena memeluk lengan kekar Jendra sembari menunjukkan senyuman manisnya.

"Berarti lo tertarik dong sama gue?" Centilnya.

FIRST SIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang