chapter 5

326 20 3
                                    

"hacchu!siapa yg ngomongin gue anjir?!"--viana





















2 hari kemudian,duri diperbolehkan pulang,tapi untuk jaga² ,halilintar menyuruh duri untuk izin dahulu,sambil dia menyelesaikan masalah duri sebelum ia masuk rumah sakit

"a-ah?ha-hali?ada apa..ya,memanggilku..ke-kesini?apa jangan²?.."--ucap perempuan yg melukai duri karena cemburu dengan suara sok imutnya

"tidak ada,kudengar kau bertemu duri 3 hari yg lalu,benar begitu?"--hali

' shit?!apa anak caper itu mengadu pada hali?!sialan awas saja kau!'--batin perempuan genit itu

"Jawab aku,perempuan gatau diri."--halilintar mulai menekan nada bicaranya dengan muka datar dan mengintimidasi

"Ah,i-iya benar,kena-kenapa memangnya..?"--cwe genit

"apa kau tau akibat ulahmu?adikku masuk rumah sakit,dan kau mau lari dari tanggung jawab seolah-olah kau tidak melakukan apa²?berani² nya menyukai ku!"--hali

"tch-!kau ini apa-apaan sih?salah adikmu sendiri lemah banget jadi orang!udh gitu cowo tapi sok imut,bukankah kau berpikir bahwa aku lebih imut hali?"--wink dari cwe genit itu membuat halilintar semakin marah,dan tak sengaja menampar muka perempuan itu

perempuan itu pun menangis dan berlari menjauhi halilintar sambil memegang pipi nya yg sakit setelah ditampar oleh hali

'ah..lagi² aku dikendalikan oleh emosi ku,lelaki macam apa aku malah menyakiti seorang perempuan,walau sebenarnya aku benci..'--batin hali

Kemudian di hari itu juga,hali dipanggil ke ruang bk,sekaligus orang tua nya..

Saudaranya yg lain tampak khawatir dengan kakak sulung nya,karena setelah dipanggil ke bk,ternyata sampai harus membawa orang tua ke sekolah,taufan yg hari itu tidak sengaja mengintip,melihat muka halilintar nampak trauma,walau ia berusaha menutupi kenyataan itu,tetap saja ikatan antar saudara tetap kuat,sehingga taufan bisa tau apa yg terjadi pada kakak sulungnya

Malam nya di rumah

"kak..ayo makan dulu,jangan buat kami khawatir dong.."--ucap gempa dibalik pintu kamar hali yg terkunci

Hali membuka pintu kamarnya dan melihat gempa sedang membawa makanan yg telah ia masak,hali tersenyum tipis dan dengan mata yg bengkak,entah karena menangis,atau insomnia nya memburuk

"terimakasih.."--ucap hali membawa makanan ke dalam kamar kemudian mengunci pintu kembali

Gempa pun kembali ke ruang tamu,disambut dengan duri yg muka nya terlihat sayu

"duri?ada apa?"--gempa

"kak hali..pasti jadi begini..gara² duri.."--ucap duri diiringi air mata yg perlahan-lahan menuruni pipinya

"shss..ga boleh gitu,itu bukan salah duri kok,itu salah nya kakel cwe yg melukai kamu duri,jangan terlalu menyalahkan diri ya?"--gempa

"kak hali..marah sama duri ya?"--duri

"kak,stop salahin diri mu sendiri..km ga salah kak,yg salah itu perempuan itu,walau kak hali sendiri juga salah-"--ucap solar yg tiba² menyela pembicaraan mereka berdua kemudian di potong lagi oleh taufan sebagai kakak tertua kedua

"solar!hentikan itu,kak hali ga salah,dia cuma kurang bisa ngontrol emosi aja,jangan salahkan dia!"--taufan

"iya kak,maafin solar.."--solar

"apapun itu..ada yg bisa nolongin gue ga?"--ujar blaze yg tiba² saja muncul entah darimana

"lo tuh,ga dipanggil muncul,dipanggil ilang!"--ujar kembaran nya ice

Foreign is the first child Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang