Apa saja yang mungkin sudah kalian dapatkan selama hidup 30 tahun? Jabatan? Rumah mewah? Mobil mewah? Uang yang berlimpah? Jisung sudah mendapatkan semua itu disaat usianya masih remaja. Bukan karena sebuqh warisan Jisung bisa ,endapatakan itu semua, diusianya yang masih sangat muda disaat teman temannya yang lain bisa bermain kesana kemari Jisung malah menghabiskan waktunya untuk melayani seorang tuan yang sudah menjadikannya seperti ini.
Menjadi tangan kanan mafia sejak kecil membuat Jisung bisa dengan mudah mendapatkan itu semua saat usianya masih belasan. Bekerja sebagai mangsa untuk menarik para target sang tuan membuat Jisung tak percaya jika mendapatkan uang yang banyak bisa semudah ini. Dan diusianya yang ke dupuluh tiga Jisung dipasrahi langsung oleh sang tuan untuk menggantikannya memimpin komunitas gelap yang sudah menjadi tempatnya tinggal selama ini.
Castle kecil yang ia bangun didekat bukit terlihat sangat asri dengan pepohonan mapel yang mengelilingi istana kecil itu. Tidak akan ada yang pernah menyangka jika istana kecil yang banyak orang agungi itu ternyata tempat tinggal kepala komunitas gelap yang sering mereka takuti. Tidak akan ada satu orangpun yang berani melawan Jisung. Bahkan meski identitas Jisung sudah tersebar luas, tak ada satupun yang berhasil memusnahkannya. Bahkan dirinya termasuk salah satu aset penguasa negara.
Banyak pera pebisnis yang juga bekerja sama dengan Jisung. Mereka akan melakukan pinjaman untuk mengembangkan bisnis mereka. Namun jika mereka tak bisa mengembalikan pinjaman itu saat jatuh tempo, Jisung tak akan segan segan merampas bisnis mereka dan merubah hak miliknya. Jika dihitung mungkin sudah ada delapan perusahaan besar yang beralih menjadi miliknya selama ia menjabat, karena ketidakmampuan mereka mengembalikan pinjaman tersebut.
"Kau tau jika aku sudah turun menemuimu itu termasuk pertanda apa?" Tanya Jisung pada salah satu tawanan yang anak buahnya sekap beberapa jam yang lalu.
"Ma-master aku mohon beri aku waktu se-sedikit lagi" pinta pria paruh baya yang tengah berlutut di depan Jisung dengan pakaiannya yang sudah lusuh akibat serangan yang anak buah Jisung lakukan.
"Aku dengar bulan lalu kau juga sudah mengatakan hal yang sama" tuding Jisung sembari menarik rambut pria itu agar mendongak kearahnya.
"A-aku benar benar tak bisa melepas perusahaan itu master" rintihnya.
"Semua orang selalu berkata seperti itu, mereka akan beralasan jika itu perusahaan keluarga turun temurun, perusahaan bersama, dan yang lainnya"
"Dan apa kau berpikir bahwa aku akan peduli dengan hal semacam itu?"
"Kau akan meninggalkan kursimu besok pagi" final Jisung dengan menghempaskan pria tua itu sebelum ia melenggang pergi.Ia bukan tipikal orang yang suka mengulur waktu dan berbelit.
"A-aku, aku akan memberimu jaminan lain besok"
"Aku janji master, aku janji"
"tapi aku mohon beri aku waktu sedikit lagi agar aku bisa mengembalikan semuanya"
"Aku mohon master, aku mohon" pinta si tua dengan posisi yang masih sama berlutut dengan kedua tangan yang ia tautkan untuk memohon."Kau bahkan tak memiliki apapun yang berharga saat ini" cibir Jisung yang langsung melanjutkan langkahnya dan diikuti anak buahnya yang lain.
Mobil Mercedes hitam keluaran terbaru itu sudah menunggu kedatangan Jisung. Jisung memasuki Mobil itu dengan raut wajahnya yang kesal.
"Apa kalian tak bisa melakukan hal seperti ini sendiri?"
"Bukankah kalian sudah lama ikut denganku?"
"Apa kalian takut dengan gertakan si tua Bangka itu?" Ujar Jisung pada kedua ajudan yang tengah mengemudi di depannya."Ma-maaf master" cicit keduanya yang merasa takut.
"Aku tak butuh maaf kalian"
"Lakukan hukuman tiga setelah kalian semua sampai" titah Jisung dengan nada dinginnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
the chastle [Jichen] ✅️
Short StorySelama menjadi pimpinan komunitas gelap Jisung tak pernah berpikir akan mendapatkan jaminan seperti ini. Dan ia juga tak pernah membayangkan anak mana yang malah dengan senang hati dijadikan sebagai barang jaminan oleh orang tuanya. Dan dengan hadir...