Christmas Eve II

1.6K 199 59
                                    

Setelah bermain cukup lama dengan anak anak, Jisung mengajak Chenle untuk pulang karena ia sudah menjanjikan Chenle untuk membeli mantel baru untuknya.

Jisung terlihat tengah menunggu Chenle yang tengah berpamitan dengan Bibi Choi di dalam. Bibi Choi berkata ingin memberikan bingkisan untuk Chenle. Jisung menunggu di luar di sebelah mobilnya. Jisung tak berniat masuk ke dalam mobil walau suhu dingin itu sudah menembus coat nya.

Saat tengah menunggu Chenle, ada seorang gadis kecil yang terlihat keluar sembari membawa kado kecil dan berlari ke arah Jisung.

"Masteeeer!!!" Panggil gadis kecil itu dengan senyum sumringahnya.

Bocah yang mengadu padanya saat merindukan Chenle.

"Hai, ada apa?"
"Kenapa belum masuk ke kamarmu?"
"Bukankah kalian tengah menunggu santa datang?" Tanya Jisung saat gadis kecil itu sudah berdiri di depannya.

"Aku ingin memberikan ini untuk master" ujar gadis itu sembari menyodorkan kotak yang sudah dibungkus dengan kertas kado berwarna merah serta dihiasi pita berwarna hijau yang identik dengan kado natal.

"Untukku?" Tanya Jisung yang menerima kado tersebut dan menyetarakan tingginya dengan si gadis kecil.

"Eung"
"Aku sudah menyiapkannya sedari lama dan aku hampir lupa memberikannya padamu"
"Hehe"

"Apa aku boleh membukanya sekarang?" Tanya Jisung yang mendapat anggukan dari si kecil.
"Waaah cantik sekali, apa kau yang membuatnya?" Kotak itu berisi gantungan kunci dari benang yang Jisung yakini ini adalah buatan tangan.

"Hehe, aku membuatnya"
"Aku belajar membuatnya saat kegiatan minggu"
"Aku suka dengan hal hal seperti itu master"
"Aku berniat memberikanmu itu sebagai hadiah karena kau selalu baik kepada kami"
"Kau juga selalu membawakan kami makanan makanan mahal yang enak"
"Tanpamu, kami mungkin tak akan pernah menikmati semua itu master"
"Terimakasih sudah menjadi pelengkap kami"
"Semoga kebaikanmu selalu mendapat balasan yang lebih"
"Tuhan akan selalu memberkatimu master" ujar gadis itu yang membuat Jisung tersenyum sembari mengusap surai panjangnya.

"Terimakasih atas hadiah dan doanya"

"Ah, satu lagi"
"Terimakasih sudah mengajak kakak Chenle untuk datang ke sini lagi"
"Kau juga mengabulkan itu master"
"Terimakasih"

"Aku berjanji akan membawa Chenle ke sini lagi suatu hari nanti" ujar Jisung yang langsung mendapat anggukan antusias dari gadis kecil itu.

"Sekali lagi terimakasih master"
"Aku akan kembali ke kamarku"
"Hati hati di jalaaaaaan~"
"Bye bye~" pamitnya sembari berlari kecil memasuki panti asuhan tersebut.

Saat gadis itu masuk, bertepatan pula dengan Chenle yang keluar ditemani oleh Bibi Choi.

"Sudah?" Tanya Jisung saat Chenle sudah mendekatinya.

"Eung, ayo pulang" ajak Chenle.

"Bibi, kami permisi" pamit Jisung sembari membungkukkan tubuhnya pada wanita paruh baya yang baru ia temui itu.

"Ya, hati hati"
"Dan tolong jaga Chenleku"
"Tolong marahi dia jika dia tak mau makan"
"Pipi gembulnya hilang karena ia terlalu giat belajar" ujar Bibi Choi disertai dengan kekehannya.

"Bibiiiii"
"Sudah ya, aku pulang dulu"
"Sampai jumpa lagiiii~" pamit Chenle sembari mendorong pelan tubuh Jisung agar segera masuk ke dalam mobilnya. Ia tak ingin berlama lama di sini karena ia tak sanggup berbohong pada Bibi Choi lebih lama.

Saat sudah masuk kedalam mobil Jisung dan melihat Bibi Choi yang sampai berlari ke jalan hanya untuk melambai ke arahnya membuat Chenle tak dapat lagi menahan air matanya. Tangisnya pecah saat itu juga, mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan Bibi Choi.

the chastle [Jichen] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang