Slight NSFW
Anggara bergerak gerak merasakan ada sesuatu yg basah terus mengecup bibirnya, ia membuka mata melihat Agra sedang mengecup seluruh wajahnya.
"Anying goblok sia" Anggara langsung menutup mulutnya lalu menatap Agra yg tersenyum, "bangsat lu" Agra tersenyum. "Gk usah pura pura polos lu Asa, bangke" Asa langsung tertawa keras.
"Kaget nih ye" Anggara langsung bangun lalu berjalan ke arah kamar mandi "dih, jangan dicuci, itu tuh bentuk cinta gw ke Lo" Anggara tak mengindahkan Asa.
Ia terus mencuci mukanya sembari mengeluarkan sumpah serapah. Asa masih tertaw terbahak bahak, "Fucking bitch" Asa semakin tertawa karena jari Anggara yg menunjukkan kedua jari tengahnya.
Anggara berjalan keluar kamar lalu pergi membuat sarapan daripada dia emosi karena kelakuan Asa yg kelewat jahil itu.
Asa berjalan mendekati Anggara, berniat mengagetkannya. Sebelum Asa menepuk pundaknya, ujung pisau berada tepat di depan matanya.
"Anjir!" Anggara langsung menatap kebelakang, "gw kira musuh" Asa menatap Anggara dengan tatapan tidak percayanya.
"Fak kata gua teh" Asa mendekati Anggara lalu memeluk tubuhnya, Anggara akhirnya membiarkan Asa melakukan apapun yg ia mau selama tak mengganggunya.
Anggara bergidik saat merasakan tangan Asa mulai naik ke bagian dadanya, "heh bangsul, jangan megang dada gua tolol" Anggara mencoba untuk menepis tangan Asa yg terus menggerayangi dadanya.
"Eungh~♡" Asa membeku, Anggara menutup mulutnya lalu memalingkan wajahnya karena malu.
"Suara apaan tuh?" Anggara menyikut perut Asa lalu kembali memasak seperti tak ada yg terjadi, "dah awas lu!" Anggara menaruh nasi goreng yg baru ia buat di piring.
"Nggara, gw mau nen juga" Anggara langsung memukul kepala Asa, "kagak ada, aneh aneh lu" Asa menatap Anggara bak anak anjing yg menggemaskan, "気持ち悪い" Asa langsung menatap Anggara tak percaya "dih anjing."
Anggara duduk di kursi lalu ia menatap Asa, "jadi kagak lu?" Asa menatapnya kebingungan "jadi kagak mau nyobain?" Asa langsung berlari memeluk Anggara.
"Mana?!" Anggara lalu mengangkat bajunya, menunjukkan perut datar itu, Asa langsung menelusup masuk. Anggara menarik rambutnya, Asa langsung melirik Anggara "bentar, gw ngunyah dulu" Anggara lalu memakan sesendok nasi gorengnya lalu membiarkan Asa melanjutkan kegiatannya.
Asa langsung menyesap puting Anggara, Anggara meremas rambut Asa saat merasakan sakit di putingnya "goblok anying, jangan digigit!" Asa memelankan isapannya lalu mengelus pinggang Anggara.
"Jangan elus elus, geli gw" Asa memeluk pinggang Anggara sembari nenen kepadanya, Anggara tidak bisa membayangkan Agra yg seperti ini kepadanya karena cara menghisapnya yg berbeda.
"Udah" Asa terus menatap Anggara yg sedang melamun, ia melambaikan tangannya di wajah Anggara, Anggara langsung terkejut.
Ia melirik Asa lalu kembali memakan makanannya, "dah?" Asa mengangguk. Anggara menyodorkan sendok berisi nasi goreng ke Asa yg duduk di antara pahanya (antara paha kan ya? Kok aku lupa) Asa membuka mulut lalu mengunyah nasinya.
"Enak kagak?" Asa mengangguk "enak, tapi lebih enakan kamu" Anggara langsung Refleks menampar kepala Asa, "..." Anggara menatap Asa dengan tatapan membunuh.
"Goblok, Agra tidur kagak?" Asa mengangguk, Anggara langsung merilekskan tubuhnya lalu kembali menyuapi Asa.
Anggara memakan nasinya hingga habis lalu berdiri, Asa ikut berdiri mengikuti Anggara. Asa memeluk pinggang Anggara yg sedang mencuci piring, Anggara mencoba untuk menyingkirkan tangan Asa yg membatasi pergerakannya "awas woeeee, lu kalo mau meluk meluk nanti dah" Asa melepas pelukannya lalu menatap Anggara dari belakang.
Asa memeluk Anggara lagi setelah Anggara selesai mencuci piring dan panci yg ia gunakan. Mereka sudah ada di kamar, dan Agra sudah kembali.
Agra memeluk perut Anggara sembari berbincang di kasur, Agra sesekali terdiam lalu menatap Anggara yg mengelus kepalanya.
"Mau nen?" Agra mengangguk, Anggara membuka bajunya lalu mengubah posisinya jadi menyamping.
Ia memeluk Agra lalu membiarkan Agra tertidur lagi, Anggara mengelus dahi Agra yg berkeringat karena panas.
Ia mengubah posisi mereka menjadi Agra yg diatas tubuhnya, Anggara menepuk nepuk bokong Agra sembari tangan satunya mengelus pipi Agra.
Anggara menatap Agra lalu menutup mata, ia akan rindu ocehan Agra pastinya.
Perjalanan hari ini selesai dan saatnya beristirahat
Niatnya mau dobel up, tapi ketiduran. Aku lupa alurnya plis, kelamaan nggak nulis
![](https://img.wattpad.com/cover/347466940-288-k967403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa
AcakBapak anak tapi panggilannya Abang Adek Notes: Nggak suka silahkan pergi, lebih baik habiskan waktu dengan yg lebih penting daripada ngetik hal jahat disini. BL tipis tipis (bukan incest) suka ada AU tiba tiba, lupa ngomong AU nya suka nyambung sam...