genep

158 14 1
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, hari ini adalah jadwal ekstrakulikuler basket. Biasanya kalau adel ekskul, flora selalu pulang duluan naik taxi online.

Meskipun kedua orang tua flora masih sering khawatir ketika flora naik transportasi umum sebab kejadian viral beberapa bulan lalu tentang kasus rawannya begal di dekat wilayah sekolah tersebut , perlahan orang tua flora berusaha membebaskan flora dan percaya bahwa putri kesayangannya bisa menjaga diri tanpa adel. Tak jarang flora merasa dirinya di kekang habis-habisan.

Sekarang flora berdiri di depan gerbang sekolah menunggu taxi online yang sudah di pesan.

"jip itu bukannya flora, ya?"
Ucap seorang gadis yang dibonceng oleh zeefa, menepuk pundak zeefa kencang.
Seketika zeefa rem mendadak membuat tubuh keduanya reflek condong maju ke depan hingga perut zeefa menyentuh stang.

"aduh! jipa bego, pelan-pelan gua kaget!"
Tangan kiri membenarkan helm yang sedikit miring di kepalanya, mata tertuju pada sosok mungil yang disebutkan oleh Jessian Diktala barusan.

"jess, mending sekarang lu turun"
Seketika jessi turun dari motor zeefa dengan wajah masam.

"ah anjing lah, naik ojol dah gua jadinya" Jessi mengeluarkan hp dari tas ranselnya untuk memesan ojol.

"ck jan kesel dong brok, lu harus support gua pokoknya. dah ya bye!"
Zeefa menghampiri flora.

"hey flo, adel mana?"
Zeefa bertanya basa basi.

"eh zeefa, adel ekskul"

Mendengar itu, zeefa membulatkan mulutnya seraya mengangguk kecil.

"pulang bareng aku yuk"

"aku lagi..pesen taxi online sih, tapi daritadi gak jalan jalan nih drivernya"

"daripada nungguin yang gak pasti, mending bareng aku aja gasih, udah pasti banget ini"

Flora menggigit bibir bawahnya seraya berpikir. Bukan apa-apa, faktanya flora tidak dekat dengan zeefa mengingat mereka menempati kelas yang berbeda. Lain halnya pada adel, karena memang zeefa dan adel sudah bersahabat sejak SMP.

". . . emangnya rumah kamu dimana?

"aku tinggalnya di apartemen 48 golden residence, orang tua dan kakak aku di US"

"oh, searah sih sama rumah aku...tapi rumah aku lumayan jauh dari apartemen itu, emangnya...kamu gapapa?

"nah pas banget! udah santai aja sama aku. ayo naik"

"emm yaudah deh, aku cancel dulu drivernya"

Setelah itu flora naik motor zeefa, di rasa posisinya sudah stabil, zeefa menarik gas dalam kecepatan 40KM/jam. Akal bulus buaya, zeefa ingin berlama-lama di jalan bersama flora. Berbagai macam topik zeefa bicarakan agar tidak sunyi selama perjalanan. Zeefa begitu semangat berbincang dengan flora.

Di jalan ini, zeefa ingat akan melewati kafe es krim yang sedang viral. Zeefa seketika bertanya pada flora.

"flo, suka es krim ndaak?"

"suka"

"beli es krim dulu yuk"

"boleh, kebetulan aku lagi pengen makan yang manis manis"

"okay, es krim date~" Zeefa tersenyum seperti ada kupu-kupu dalam perutnya. Klasik memang, tetapi itu real yang zeefa rasakan.

"kedekeran banget ni anak kata gue teh."
Flora menggelengkan kepala.

Memarkirkan motor, memesan es krim berdiri di depan etalase freezer es krim yang terpampang berbagai macam warna sesuai rasa.

"kamu mau rasa apa, flora?"

THE ONE AND ONLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang