Happy Reading~
Kamu ngk papa Rik? "
Sekarang Niki sedang berada di ruang kelasnya, Niki sempat menoleh ke samping dan melihat seorang perempuan asing menatapnya khawatir.
"Hah? " Sepertinya tadi sang gadis bertanya sesuatu.
"Kamu ngk papa? Dari tadi bengong mulu" Ucap perempuan itu menarik kursi di samping Niki.
"A..ah ngk kok,tadi lagi mikir sesuatu aja, kayaknya ada yang ketinggalan di mobil" Alasannya, padahal dia tidak ingat tadi habis ngapain.
"Itu kok megangin pena? Memangnya banyak ya yang ketinggalan?" Tanya gadis itu, Niki yang baru sadar hanya tersenyum tipis dan beralasan lagi.
"Iya biar ngk lupa" Jawabnya, si gadis hanya ber-oh saja lalu lanjut memperhatikan Niki lagi.
"Ini siapa sih? Ngeliat gue terus njir" Batin Niki merasa risih, pasalnya perempuan cantik itu banyak bertanya dan terus-menerus memperhatikan dirinya.
"Riki, kam-"
"Kenapa sih lo nanya mulu? " Potong Niki, jujur saja gadis ini sudah duduk dari jam mapel pertama hingga jam istirahat yang di hitung-hitung menghabiskan 4 jam lebih.
Sekarang sudah bel istirahat Niki tak tau harus ke mana, karena menurutnya tempat dirinya sekarang terasa asing.
Mendapat teguran dari Niki si gadis itu hanya tersenyum tipis lalu meminta maaf, padahal niatnya hanya ingin tau, karena jarang Niki membiarkan dirinya bertanya sesuatu tentang Niki sendiri.
"Iroha" Panggil seseorang dengan lembut.
Mendengar nama itu membuat kepala Niki sakit bukan main, namun dia memaksakan untuk melihat siapa orang yang bernama Iroha tersebut.
"Iya? " Gadis di sampingnya menyahut.
"Fuck" Umpat Niki pelan.
Kepalanya seakan bisa meledak di saat itu juga, bahkan rasa mual dan nyeri di seluruh tubuhnya membuat Niki nyaris tumbang jika tidak ada seseorang yang datang menolongnya.
"Niki, come with me" Ucap orang itu menarik lengannya dan pergi meninggalkan kelas.
Seketika rasa sakit tadi hilang begitu saja, seolah-olah hanya mimpi buruk yang menganggu.
"Jangan deket sama dia, you not save with her" Sambung gadis itu.
Niki awalnya sempat bingung, namun dia rasa gadis yang sedang memeluk lengannya mengetahui sesuatu.
"Lo tau sesuatu tentang gue?" Tanya Niki tanpa ragu.
"Iya" Jawabnya singkat.
Keduanya mencari tempat yang lumayan sepi agar bisa bercerita leluasa.
Sampai keduanya di taman belakang sekolah yang di mana hanya ada beberapa orang saja disana, namun itu tak terlalu menggangu untuk mereka.
"Jadi?"
"I think you too weak" Tiba-tiba saja gadis itu berucap, tentu saja hal itu membuat Niki kaget, apa-apaan ini seorang gadis asing mengatai dirinya lemah.
"Wtf!? Lo bahkan ngk jelasin apa yang terjadi sama gue, And out of nowhere you call me weak!? What kind of joke is this!?" Niki tak terima seseorang memanggilnya lemah, apalagi seorang perempuan. Dimana letak harga dirinya sebagai seorang pria.
"Gimana ngk gue bilang lemah coba, cuma karena nama cewek itu doang lo sampe masuk rumah sakit!" Ujar perempuan tersebut sambil berdecak pinggang.
Gadis itu tidak duduk, soalnya lebih enak ceramahin orang sambil berdiri.