Bab 8

777 65 76
                                    

Jimin mengetahui tempat tinggal Yoongi. Tanpa menunggu hari berubah menjadi esok, dia terpaksa datang ke tempat itu meski harus pada jam tengah malam sekalipun.

Yoongi yang memang menunggu kepulangan Riki dan Sunoo terbiasa membuka pintu ketika bel berbunyi.

Namun, dia tidak sempat menutup pintu saat tahu bahwa itu adalah Jimin.

"Yoongi!"

Jimin memakai kekuatannya untuk membuka paksa pintu itu. Yoongi tak memiliki tenaga untuk melawan Jimin sehingga Yoongi hanya masuk dan duduk di sofa ruang tamu dengan wajah kesal.

"Kenapa kau melakukan ini?!"

Jimin mendatanginya dan berkata dengan nada tinggi. Yoongi sudah terbiasa dengan tempramen pria itu.

Jimin menghela pelan saat Yoongi sama sekali tak menjawabnya. Pria itu lalu mendudukkan dirinya di samping Yoongi dengan diri yang berusaha tenang meski hatinya di penuhi amarah.

"Dengar, kau seharusnya mengawasi Riki dan tak membiarkan anak itu menyerang Jay seperti ini."

Yoongi memicing sengit saat menatap pria yang pernah menjadi kekasihnya itu. "Aku hidup untuk keluarga Nishimura, Aku tidak pernah berjanji untuk mengabdi kepada keluarga Park."

Jimin menggaruk rambutnya kesal. "Tapi kau kekasihku, seharusnya kau di pihakku!"

"Aku tidak pernah memintamu menjadi kekasihku, kau yang menginginkannya."

Jimin menghela nafas. Sikap dingin Yoongi selalu membuatnya tak bisa menang. "Tidak, Yoon... Dengar Aku..."

"Taehyung menghilang."

Jimin tersentak saat Yoongi mendesis. Wajah pucat itu menoleh pada Jimin dengan tatapan dingin.

"Mobilnya di temukan kecelakaan. Tubuh Taehyung tak bisa di temukan."

Jimin menggeleng. "Tunggu, kenapa kau tiba-tiba membicarakan pria itu?"

"Kau membencinya, Jimin."

Wajah Jimin mengeras.

"Taehyung dan Aku pernah memiliki nasib yang sama. Dia pria yang baik, dan dia selalu menceritakan banyak hal padaku. Sekarang Aku sama sekali tak bisa melakukan apapun dengan keadaan seperti ini."

Karena Min Yoongi adalah penjaga Nishimura sehingga tugasnya hanyalah berada di tempat ini, di kota ini dan untuk mengawasi.

"Jadi sebenarnya, apa yang ingin kau sampaikan?"

Yoongi menatap Jimin dengan serius. "Dia tahu kau, Jimin."

Benar, Jimin juga tahu Yoongi berteman dengan Taehyung tapi Jimin sama sekali tak pernah memperlihatkan dirinya kepada pria itu. Jimin hanya melihat dari jauh.

"Dia tahu kau adalah pria yang menyukai Jennie, istrinya..."

Bola mata Jimin melotot.

Yoongi meremas baju depan Jimin dengan tangan gemetar.

"Kau membenci Taehyung... Kau tahu tentang Decelis, banyak kejanggalan dalam kecelakaan Taehyung dari yang Aku dengar, apa itu ulahmu?"

Jimin menggeleng. "Tidak, Aku bukan-"

Cklek.

Kedua pria dewasa itu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu masuk. Riki dan Sunoo ada di sana.

"Selamat malam, paman." Riki membungkuk, Sunoo juga hanya membungkuk namun dengan cepat Riki menyuruh Sunoo untuk masuk dan dia mengantar kekasihnya itu ke kamarnya.

P A N D O R A [ Complete ] || SungJake ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang