Chapter 4. Nakalnya Aku 🔞

12.8K 8 0
                                    

Chapter 4 nya yang lengkap bakak ada di link ini yah ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/penaputihproject101/21-467449

Aku begitu terkejut melihat Mamah membuka pintu kamarku, apalagi saat ini aku sedang bermasturbasi. Dengan sigap aku langsung menarik selimutku dan menutupi tubuh bagian bawahku yang tidak mengenakan apapun. Jantungku berdegup kencang serasa mau copot. Untuk kedua kalinya aku kepergok oleh mertuaku. Rasa malu menerpaku. Andai saja aku bisa melihat wajahku sendiri mungkin aku akan mendapati wajahku memerah karena malu. Rasanya aku udah ga sanggup lagi untuk menatap wajah Mamah saking malunya aku.

"Kamu yah... bener-bener deh Gas. Mamah ga ngerti lagi. Apa kamu ga bisa nahan diri Gas?"

Aku cuma bisa menunduk saja.

"Memangnya udah berapa lama kamu ga berhubungan badan sama Kia?" tanya Mamah.

"Sa-satu setengah bulan Mah," jawabku malu-malu.

"Hah? Satu setengah bulan? Kamu serius? Ga bohong?"

Tentu saja aku tidak berbohong. Aku pun menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Haduh, memang udah kelewatan tuh anak. Mamah ga tau lagi apa yang ada dipikirannya," ucap Mamah.

"Mungkin ini semua salah Bagas Mah. Bagas yang belum dapet kerjaan bikin Kia harus kerja sampe malam," ucapku pelan.

"Itu ga bisa jadi alesan donk Gas, lagian kan ada hari Sabtu sama Minggu."

"Atau mungkin Bagas ga bisa memuaskan Kia," lanjutku.

"Masa sih Gas?" tanya Mamah menyangsikan hal tersebut.

"Tadi Mamah sempet liat pas kamu lagi ngocok, punya kamu gede kok. Mana mungkin Kia ga puas," jawab Mamah.

"Hah? Berarti tadi beneran Mamah ngeliatin aku dari jendela? Oh tidak, apa lagi ini? Mau ditaruh dimana mukaku ini?" pikirku.

"Emang punya kamu berapa centi Gas?"

"Hah?" tanyaku kebingungan. Meskipun aku sepertinya mengerti apa yang Mamah tanyakan namun aku takut salah.

"Kontol kamu Gas, berapa panjangnya?" tanya Mamah kembali sambil berjalan mendekatiku. Mamah kemudian duduk di dekatku.

"Ga-ga...ga tau Mah, ga pernah diukur," jawabku pelan sambil tetap menundukkan kepala karena malu. Aku tidak terlalu nyaman untuk membicarakan hal seperti ini dengan Mamah.

***CUT***

"Gimana kalo mamah ukur sendiri aja?" -Bagas-

Lanjut di karyakarsa yah Sobat Penaput, link untuk Chapter 4 yang lengkap ada di bawah yah ⬇️⬇️⬇️
https://karyakarsa.com/penaputihproject101/21-467449

Mertuaku Teman Ranjangku [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang