◦•●◉✿ 𝗣𝗿𝗼𝗹𝗼𝗴 ✿◉●•◦

11 1 0
                                    

𝙉𝙤𝙩𝙚: 𝙝𝙖𝙞, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙜𝙞𝙣𝙞 𝙜𝙪𝙮𝙨... 𝙒𝙖𝙩𝙖𝙨𝙝𝙞 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙤𝙣𝙩𝙤𝙣 𝙉𝙖𝙧𝙪𝙩𝙤, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙞𝙩𝙪 𝙪𝙙𝙝 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙁𝙁(𝙛𝙖𝙣𝙛𝙞𝙘𝙩) 𝙞𝙣𝙞 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙜𝙤𝙙𝙖𝙖𝙣 𝙁𝙁(𝙛𝙖𝙣𝙛𝙞𝙘𝙩) 𝙣𝙖𝙧𝙪𝙩𝙤 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣, 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙢𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙥 𝙠𝙖𝙡𝙤 𝙖𝙙𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙚𝙡𝙤𝙠 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙜𝙠 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 𝙖𝙡𝙪𝙧, 𝙆𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙬𝙖𝙩𝙖𝙨𝙝𝙞 𝙪𝙙𝙝 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙜𝙠 𝙣𝙤𝙣𝙩𝙤𝙣 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙢𝙖𝙡𝙚𝙨 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙖𝙧𝙪 𝙠𝙚𝙞𝙣𝙜𝙚𝙩 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙥𝙖𝙨 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙁𝙁(𝙛𝙖𝙣𝙛𝙞𝙘𝙩) 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙘𝙪𝙢𝙖𝙣 𝙁𝙁(𝙛𝙖𝙣𝙛𝙞𝙘𝙩) , 𝙞𝙣𝙜𝙚𝙩 𝙁𝙁(𝙛𝙖𝙣𝙛𝙞𝙘𝙩)

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝗛𝗮𝗹𝗹𝗼, 𝗹𝗶𝗮𝘁 𝗶𝗻𝗶 𝗱𝘂𝗹𝘂 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗯𝗮𝗰𝗮!!
-"Tulisan">Berbicara.
-'Tulisan'>Batin.
-Tulisan>Flasback.
-Tulisan>Suara.
-Tulisan>Telepon.
-[Tulisan/𝗧𝘂𝗹𝗶𝘀𝗮𝗻]>Telepati.

︾︽︾︽︾︽︾︽︾︽︾︽︾︽︾︽︾

"Hooumm... Aniue, aku bosan"-ujar seorang remaja yang duduk diatas sebuah awan bewarna putih gradasi biru muda dan emas.

".... Otouto Aniue yang ganteng dan cantik, mending diam dulu ya~ Aniue lagi sibuk nih.. Harus jagain gerbang dulu ya,kamu tunggu sini saja Akari.. Aku tak akan lama kok"-seru seorang remaja lagi kepada remaja yang duduk diatas awan yang kita kenal sebagai Akari.

"... Akira... Ingat jika kau sudah pulang kau harus menemaniku hingga fajar menjelang"-ujar Akari dengan suara dingin nan mencekam'nya ia juga melepaskan KI yang cukup sedikit namun bisa membuat siapapun dewa/dewi yang mendekati pasti langsung terkapar di atas awan.

Atmosfer tiba-tiba menjadi dingin dan berbahaya, Akira sedikit terkena efeknya tapi ia masih tetap berdiri tegak dan menghampiri adik kesayangannya ini, ia menghampiri sangat adik yang saat ini menatap tajam kearahnya.

Dannnn........

Puk

Akira menaruh telapak tangan besarnya itu diatas kepala Akari dan mulai mengelus pucuk kepala sang adik tercintanya itu.

"Ya sudah... Hingga fajar saja ya? Aniue akan menemanimu"-ucap Akira sambil duduk di atas awan yang diduduki sang adik. Ia mengelus pucuk kepala sangat adik dengan sayang.

"Mmhh... Iya hingga fajar saja"-jawab Akari dengan senyuman di wajahnya dan KI yang tadi ia keluarkan sudah menghilang.

Setelah beberapa menit mereka bersama akhirnya si Akari mulai bosan dan tiba-tiba dia langsung terjatuh dari atas awan dan tiduran di lantai keramik putih yang sedikit ada gradasi emasnya. Ia sedikit mengerutkan kening karena tak tahu ingin ngapain.

"Aniue..... Haha-ue.... Jangan tinggalkan aku"-ujar Akari ngasal karena ia telah tertidur dan masuk kedalam mimpi.

Akira yang melihat itu cuman bisa tersenyum sedih dengan mata sendu ketika mengingat ibu mereka, Akira merasa bahwa ada sesuatu didalam hatinya yang terasa sakit dan sesak tapi ia tak tahu apa itu... Mungkin kerinduan. Tanpa ia sadari ia meneteskan air asin dari matanya, ia tak tahu kalo air itu lolos dari pelupuk matanya. Akira kemudian mengelap air mata yang jatuh ke pipinya dan memasang wajah tegar.

Naruto: Sang Dewa Para Dewa  [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang