•05•

41.5K 3.5K 55
                                    

Happy reading

Para murid semakin tegang saat melihat Aksa berjalan mendekat dengan tatapan datar juga langkah tegasnya namun sepertinya kedua orang yang sedang berkelahi itu tidak menyadarinya.

Aksa mengambil botol minum dari salah satu murid lalu menyiramkannya pada dua orang yang sedang berkelahi itu, akibat tindakannya Arka dan Revan reflek menghentikan pergerakannya lalu menatap orang yang berani-beraninya menyiram mereka.

"apa?" tanya Aksa datar saat Arka dan Revan menatapnya tajam.

"lo pada kayak kucing sama anjing tau gak, lihat keadaan kantin udah kayak kapal pecah, beresin" ucap Aksa membuat kantin hening mereka penasaran dengan reaksi Arka dan Revan, akankah kedua anak badung itu menurut pada Aksa atau malah sebaliknya.

"siapa lo nyuruh-nyuruh gue" tanya Revan.

"gue abang lo" jawab Aksa membuat kantin semakin hening.

"sejak kap.."

"beresin, gue gak mau sampai jadi wali lo pada kalau sampai di panggil guru" ucap Aksa membuat mereka berdua terdiam.

Akhirnya mau tak mau Revan dan Arka membereskan kekacauan yang mereka perbuat, Aksa yang melihat itu tersenyum senang dalam hatinya, ia memang berniat membuat mereka akur akan sangat menyenangkan bukan jika itu terjadi.

"jangan ada yang bantuin" ucap Aksa dingin saat Diki dan Leon hendak membantu.

Bell masuk berbunyi bertepatan dengan kantin yang sudah kembali rapih, Aksa melangkah pergi meninggalkan kedua adiknya.

"gara-gara lo" ucap Revan kesal.

"lo yang mulai bukan gue" ucap Arka tak terima.

"itu karna anak buah lo" ucap Revan.

"udah gue bilang gue gak pernah memberi perintah anak buah gue buat keroyok orang" ucap Arka jengah.

Revan hendak membalas namun sebuah botol plastik terlempar ke arah mereka berdua membuat perdebatan mereka terhenti.

"balik ke kelas" ucap Aksa orang yang melemparkan botol ke arah mereka.

"awas lo" Revan lalu melangkah pergi meninggalkan kantin setelah menatap tajam Arka.

Arka mendudukkan dirinya di kursi kantin setelah Revan pergi.

"kamu gak papa?" tanya Zella lembut.

"gak papa" ucap Arka tersenyum ke arah Azella.

"tapi bibir kamu berdarah tunggu ya" ucap Azella berlari entah kemana.

"lo pada kenapa gak ngasih tahu kalo ada abang gue" ucap Arka menatap ketiga temannya.

"gimana mau kasih tahu lo nya aja sibuk gelut" ucap Leon.

"bener tuh" ucap Zaki membenarkan.

Azella kembali dengan membawa kotak p3k yang ia bawa dari UKS, ia mulai mengobati luka-luka Arka.

"kayaknya kita harus pergi ini mah" ucap Leon kemudian menarik Zaki dan Bagas keluar dari kantin.

Aksandra Kafeel A (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang