Hallo, selamat datang!
***
Aku Keylesha Annantasia Riel, menghela nafas kesal saat teman-teman kelasku mulai bertindak seperti satwa liar. Menggemakan rentetan kata kata kasar bahkan kotor saat teman satu ekstrakurikulerku datang untuk memberikan surat izin PMR padaku.
"Key, i-itu surat izinku ya.. maaf hari ini aku tak bisa hadir.. aku duluan."
Seperti biasa, tak ada dari mereka yang betah berlama lama di kelasku ini. Atmosfer nya memang benar benar seperti neraka.
"WOI MAIN YANG BENER DONG ANJING! AH BAJINGAN LO GUA JADI LOSE STREAK!"
"APASIH KAMPRET, BAU MULUT LO TUH BABI, TERIAK-TERIAK MULU!"
Hampir satu tahun aku berada di kelas ini. Lebih tepatnya ini bulan ke 7 sejak aku pertama kali memasuki kelas ini.
10 B.
Kelas jahanam berisikan anak anak iblis yang hobinya berkata kasar dan kotor. Anehnya kelas kami menjadi kelas unggulan yang lebih anehnya lagi isinya adalah siswa siswi good looking yang memiliki segudang prestasi.
Aku tak begitu ambil pusing, toh dalam 5 bulan akan ada rolling kelas peminatan. Otomatis juga kelas iblisku ini aku akan tergantikan.
Demi alam semesta, aku sangat menanti kelas 11 ku.
Sibuk dengan lamunanku, sebuah tangan terasa menepuk pundaku. Itu Helda, teman sebangkuku. Pasti ingin mengajak ke kantin karena ini waktu istirahat.
"Ayo Key, kita beli Es Jelly Tea."
Aku menggelengkan kepalaku sembari tersenyum tidak enak hati, "Sorry Da... Aku harus ke UKS. Memberikan surat izin." Jawabku sembari menunjukkan surat yang ku pegang.
Surat yang amplop bagian luarnya tertulis sebuah kalimat,
'Kepada Yth.Keylesha Annantasia Riel, Koordinator Pendidikan dan latihan angkatan 42 PMR SMA BANGSA.'
Aku memang sedikit aktif di PMR, menduduki posisi koordinator angkatan yang mana bertugas mengatur perizinan di angkatanku. Masih belum mengatur keseluruhan, karena kami memang belum di Lantik secara resmi.
Belum apa apa saja sudah banyak yang meminta aku untuk menjadi ketua PMR nantinya, jelas aku menolak terlebih dahulu. Aku takut tak kuat mengatur salah satu dari 4 ekstrakurikuler terbesar di sekolah elit itu.
"Ah Lo mah sibuk terus, yaudah deh gua duluan ya sama yang lain. Ada yang mau di titip gak?" Tanyanya.
Aku hanya tersenyum penuh makna.
"Ya ya ya.. Ice Jelly Tea 1. Duluan yaw."
"Thank Youuu Daa!" Seruku, Helda memang yang terbaik dalam memahamiku.
***
Aku melangkahkan kaki keluar kelas, UKS adalah tujuanku. Kakiku melangkah cepat dengan atensi utamaku yang menatap layar ponsel.
Bruk!
Aku menabrak seseorang di depan pintu kelasku.
Seorang laki laki yang ku akui berparas tampan, kulit Tan dengan tatapan datar yang memang selalu ku lihat selama aku sekelas dengannya.
Kucuri pandang kearah name tag nya, jujur aku lupa nama nya.
'Dean Alkana Garandi'
Benar, dia Dean sang bintang berwajah tampan yang datar.
Oh Ya Tuhan.
Aku bahkan baru mengetahui nama lengkapnya hari ini. Demi Tuhan sebelumnya aku tak tau menahu. Aku hanya tau dia sang juara kelas. Dia yang entah siapa namanya. Dasarnya juga hampir selesai di kelas 10 ini, aku tak pernah sekalipun satu kelompok tugas dengannya.
"Maaf, ga liat ada orang tadi." Cicitku pelan.
Laki laki itu hanya memandangiku dengan raut datarnya, kemudian berjalan kembali seolah tak terjadi apapun.
Aku tak ambil pusing, aku pun langsung bergegas kembali menjalankan langkahku yang sempat tertunda.
Dalam hati aku bermonolog, 'Kok bisa ada manusia kayak dia, flat ga menarik.' monologku dalam hati, berjalan sembari entah mengapa terpikirkan namanya yang sialnya kembali ku lupakan.
'Siapa namanya tadi? Ah sial aku lupa lagi.'
'Deon? Deon Garandi? Entahlah aku cuma yakin bagian Garandi-nya.
'Namanya memang indah sih.. Garandi.'
Itulah kali pertamaku, paham situasi bahwa kita memang sejaman. Kita hidup dalam satu dimensi. Aku mulai melihatnya, menyadari bahwa dia juga berada satu dunia denganku.
***
TBC.Komen untuk lanjut ya...
Di bawah ini aku sertain cast nya menurut aku pribadi 😁
Dean Alkana Garandi
Keylesha Annantasia Riel
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUKMU, DEAN.
Teen FictionUsah dipusingkan, baca saja jika kau ingin dan tertarik. Sederhana, ini hanya caraku untuk mengenang dia. Laki-laki ter-indah yang pernah kujumpai di hidupku. Garandi-ku, dia istimewa. Laki-laki kaku dan keras, laki-laki egois yang bahkan kejam terh...