5

430 58 7
                                    








Setelah berusaha membujuk Rean akhirnya Al dapat pulang dari mall tersebut,sebelum pulang ke apartemen nya Al mampir ke taman yang dekat dengan apartemennya,hanya perlu jalan 10 menit dari apartemen Al.

Di Taman

Saat sampai dia memilih duduk di salah satu kursi yang dekat dengan tempat anak anak kecil bermain.

Melihat hal itu membuat Al tanpa sadar tersenyum melihatnya,karena mengingat kenangan saat dulu dia masih kecil sering bermain bersama kakak kakak nya.

Setelah bermain pasti mami nya akan menyambutnya dan sang kakak bersama dengan menyiapkan susu dan camilan.

Berbeda sekali dengan kehidupan Alvaro yang mendapat kekerasan dan pengabaian yang berlangsung dari kecil hingga kadang hampir membuat Alvaro
Menyerah dengan kehidupannya.

Tapi Alvaro bangkit kembali dengan meyakinkan dirinya bahwa keluarganya pasti akan menyayanginya,sampai saat dia memasuki raga Alvaro itu adalah saat dimana Alvaro menyerah.

"Hei,kau baik-baik saja?tanya seseorang
Saat mendengar hal tersebut tubuh Al sedikit tersentak karena sedang melamun dan tidak menyadari orang yang berada didekatnya.

"Um aku baik baik saja" Al berucap sambil mengalihkan pandangannya ke samping dimana orang yang menanyainya berada.

Saat melihat orang tersebut Al sedikit terkejut melihat orang yang mengajaknya berbicara sangat tinggi apalagi Al dalam keadaan duduk.

Pria tersebut sangat tampan walaupun kelihatannya dia tidak muda lagi terbukti warna rambutnya memutih,tapi tidak memudarkan ketampanan dari pria tersebut atau bisa disebut paru baya karna sepertinya sudah kakek kakek.

"Apa yang kau lakukan disini sendirian"pria tersebut bertanya saat melihat hanya anak tersebut yang ada
disini.

Saat melihat anak itu dari jauh dia langsung merasa tertarik melihat bagaimana wajah anak tersebut yang sangat indah dan lihatlah tubuh mungil tersebut.sangat indah .

"Hanya melihat anak anak bermain "
Saat kembali mendengar suara paruh baya tersebut Al pun menjawab sambil tersenyum entah mengapa Al bisa tersenyum saat berbicara kepada orang asing,padahal dulu dia tidak mudah tersenyum kepada orang asing.

Mungkin ini adalah bawaan tubuh tersebut yang ramah kepada orang lain tapi memiliki aura yang suram karna pengabaian keluarga dan orang lain.

"Dimana orang tuamu?"tanya  pria tersebut.

"Entahlah aku tak tahu,mungkin sudah mati"Al berucap dengan ketus .

Saat mendengar suara ketua dari Al ,pria itu akhirnya mengerti bahwa Al tidak ingin membicarakan tentang orang tuanya,hal itu membuat hati pria itu senang karna dia berencana untuk mengangkat Al menjadi anaknya dan memanjakannya.

Pria tersebut tidak peduli dengan keluarga pemuda imut tersebut yang penting dia akan memonopoli anak didepannya,walaupun orang tua anak tersebut masih hidup tinggal dibunuh gampangkan.karna dia adalah orang egois yang ingin semua yang diinginkannya,karna manusia adalah makhluk egois,begitupun dirinya.

"Kalau begitu jadilah anakku"pria atau paruh baya tersebut berucap dengan entengnya membuat Al terkejut.

"Hah,apa maksudmu?"Al bicara dengan nada yang agak tinggi karna sangat terkejut dengan ucapan pria atau paruh baya tersebut.

"Aku ingin kamu menjadi anakku "pria tersebut mengulangi lagi perkataannya tersebut.

"Kenapa?tanya Al karna ia tak mengerti alasan pria tersebut ingin dia menjadi anak nya.

"Karna aku ingin saja" jawaban pria tersebut membuat Al tak habis pikir.

"Kalau aku tak mau ,bagaimana?" Al berucap dengan nada sedikit menantang .

"Aku tinggal memaksamu agar menjadi anakku"pria tersebut menjawab dengan nada tenang dan menyunggingkan senyumnya.

Al yang melihatnya entah mengapa merasakan firasat buruk sehingga dia bersiap siap ingin kabur,tapi sepertinya terlambat karna saat ia akan lari datang segerombolan orang orang berbaju hitam atau yang biasa dia disebut bodyguard disekelilingnya.

Lalu kedua tangannya dipegang oleh bodyguard sehingga dia tak dapat melarikan diri .

"Apa yang kau lakukan lepaskan aku"Al berucap denagn nada tinggi dan wajah yang memerah karna kesal.

"Hanya menangkap anak kucing yang berusaha kabur" setelah mendengar perkataan pria tersebut Al semakin kesal dan Al semakin memberontak sehingga tangannya memerah .

Melihat hal tersebut membuat pria tersebut tidak senang dan memerintahkan anak buahnya untuk membius Al.Al pun merasakan jarum yang menusuk lehernya dan saat melihat kepada pria tersebut Al melihat peria tersebut tersenyum kecil.

"Sialan"batin Al dan setelah itu kesadaran Al pun lenyap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alkhanza to AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang