Bagian 1

2 0 0
                                    

Disuatu hari ada seorang perempuan yang terus mengejar seorang laki laki itu di sekolah. Seorang perempuan itu tetap berusaha untuk mendekati laki laki itu. Namun tidak berhasil. Nama perempuan tersebut Brianna Azlea Sanjaya. Brianna yang terus mendekati laki laki tersebut, tetapi laki laki itu yang tidak  memperhatikan Brianna yang terus mengejarnya. 

"Kring" terdengar suara bel berbunyi Karena udah masuk jam istirahat. Ada seseorang teman laki-laki yang memanggilnya.

"Woy Van,Kesini! ada tempat kosong di sini "ucap si temannya.

Dan ya nama laki laki itu yang sedang Brianna kejar bernama Devanno Ergino Baskara.
Devan berjalan kearah Teman-temanya, dengan Briana yang mengejar Devan.

" Van, itu anak masih ngikutin lo? tanya si teman lainnya. Masih, sampe gue muak setiap dia ngikutin gue ".Ucap Devan

" Kenapa gak lu bilang aja ke dia kalau lo muak di ikutin dia? "tanya temanya.

" Udah gue bilang tapi masih tetep ngikutin gue. Kalian kan tau kalau gue udah peringatan dia beberapa kali. "Ucap Devan.

Saat Devan berbicara dengan Teman-temanya,tanpa mereka sadari si Briana mendengarkan semuanya yang di bicarakan Devan. Dan saat itu juga Briana lari keluar dari kantin menuju kelasnya sambil menangis dan menemui temanya. Btw kelas Brianna sama Devan berbeda ya. Briana kelas XB sedangkan Devan kelas 11 A.

Saat Briana ke kelas, dia menangis dihadapan Teman-temanya. Salah satu temanya bertanya.

"Nia, kamu kenapa menangis? Apakah ada yang melukaimu? Apa? Apa si Devan itu lagi yang melukaimu? " Tanya si Anaya

"T-tidak ada kok Nay, yang nyakitin gue, gue nggak papa kok, gue baik-baik aja. " Jawabnya sambil sesegukan.

Teman-teman Briana pun merasa kasihan melihat Briana sedih. Dan teman teman nya paham dengan Brianna seperti ini. Mereka tau jika Briana sudah berusaha untuk mendapatkan hatinya Devan tetapi hatinya Devan bagaikan es batu tidak bisa mencair. Di saat itu juga Teman-temanya Briana berusaha menenangkan Briana agar tidak menangis terus menerus cuman karna si Devan.

"Kring" Terdengar suara bel berbunyi yang menandakan jam pelajaran telah tiba, Briana cepat-cepat menghapus air matanya secepat mungkin. Sehabis itu Briana kembali ke tempat duduknya. Dan pelajaran di mulai semua para siswa fokus ke pelajaran. Pelajaranpun di mulai dan semua para siswa fokus ke pelajaran. Semua para siswa dan siswi di Kantin masuk ke kelas masing-masing dan fokus pada pelajaran berikut nya kecuali anggota OSIS.

Ditengah pelajaran Briana menjadi tidak fokus ke pelajaran. Karena terpikir ucapanya Devan tentang dia. Saat pak Guru memanggil Briana, Briana tidak menjawab. Dia masih melamun tentang itu, mau tidak mau teman sebangku Briana menepuk-nepuk bahu Briana. Briana pun tersadar dari dari melamunnya.

"Briana, kamu kenapa melamun sampai pak Guru memanggil kamu tidak mendengar? ", Ucap si Rahma teman sebangkunya Briana sekaligus sahabatnya.

" Aku gak papa Rah, aku cuman mikir orang tua ku aja ".ucap Briana.

Tiba tiba Pak guru berjalan ke arah meja nya Briana dan bertanya kepada Brianna

" Brianna !!  kenapa kamu melamun di tengah pelajaran saya. Saya sudah menjelaskan panjang lebar tapi kamu malah melamun. Tadi saya juga panggil kamu tapi kamu tidak menanggapinya. Kamu sedang melamunin apa? Ucap pak Guru panjang lebar.

"Saya gak papa pak. Saya cuman mikirin orang tua saya. " Ucap si Briana.

"Ouh begitu. Ya sudah kita lanjutkan pelajaran ini anak-anak" Ucap pak Guru. Pak guru tau gimana kehidupan brianna yanv sejak kecil selalu di tinggal oleh orang tuanya bekerja.

Sehabis pelajaran ini selesai  tiba saatnya waktu pulang Sekolah, Briana dan teman-temannya membereskan barang-barangnya sambil berbincang-bincang kecil. Selesai beberes-beres Briana dan teman-temannya keluar dari kelas. Di saat mereka berjalan ke lorong kelas, mereka bertemu Squad nya si Devan di lorong tersebut. Tanpa basa-basi Briana dan teman-temannya berjalan ke lorong tersebut. Di saat mereka berjalan mereka di hadang oleh teman-temannya Devan.

"Woy para manusia Babi".Ucap Abi sambil mengejek.

" Woy, lo  itu tidak kapok-kapok ya gangguin kita".Ucap Rahma dan ya  si Rahma udah pernah ikut bela diri sejak dulu makanya dia siap untuk melindungi Brianna dari circle nya Devan.

"Ya kagalah, buat apa kita capek mengganggu lo pada. " Ucap Abi teman Devan.

Sementara yang lainnya pada ribut kecuali Devan dan Briana yang diam tanpa da kata apapun. Devan inggin berbicara dengan Briana, tetapi suasananya tidak mendukung. "Briana, ikut gue sebentar. Gue mau ngomong sesuatu sama lo" Ucap Devan.

" B-baik kak "ucap Briana.

Devan dan Briana pergi dari tempat itu dan menuju tempat yang lumayan sepi. Setelah sampai ke tempat yang di tuju. Yaitu di dalam ruangan kelas 10 A, Devan mulai berbicara dengan Briana.

" Briana, kenapa lo selalu ngikutin gue? ", tanya si Devan.
Brianna terdiam dan tidak mau menjawab pertanyaan Devan.

" Sebab apa kamu suka sama kakak? ".Jawab Briana!! Lo kan lo tau kalau setiap hari lo ngikutin gue, gue selalu risih. Ketika lo ada di dekat gue. "Ucap Devan.

" Lo juga, kan udah gue peringatin Beberapa kali tapi lo masih ngikutin gue. Gue udah muak kalo lo ngikutin gue terus. Lo bisa gak kalo lo gak ngikutin gue lagi hah? " ucap si Devan dengan lancang.

Di saat itu juga Briana terkejut dengan  ucapannya kak Devan.
" Briana cinta sama kakak, Briana sayang kakak. Sejak pertama kali Nana melihat kakak saat di ospek jadi ketos kaka, Briana cuman ingin cinta Briana di balas dengan persaan kakak. Briana maunya cuman itu kak".Jawab Briana sambil menangis.

Devan terdiam saat mendengar permintaannya Briana.

"Maaf Briana gue gak bisa balas cinta lo karena gie tidak cinta sam lo ".ucap Devan.

Setelah Devan mengucapkan itu, Devan pergi dari ruangan itu dan meninggalkan Briana yang sedang menangis di sana.

Devan pergi ke teman-temannya dan berkata " Woy teman-teman cabut yuk".ucap Devan.

"Tunggu Devan, gue mau ngomong sesuatu sama lo", ucap si Anaya.

" Gue gak ada waktu buat bicara sama lo, gue ada bnyak urusan ".jawab Devan.

Setelah Devan mengucapkan itu, Briana datang ke teman-temannya dan mengajaknya pun pulang. Para circle nya Devan pun pergi dari sana dan tersisa Briana dan cirle nya. Mereka tanpa banyak bertanya ke Briana dan bergegas mengajak Briana pulang.


Maaf jika ada banyak kata yang typo, ini karya pertama saya jadi maklum kalau ada kesalahan pada kalimat  yang tertara.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kau Bukanlah MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang