Di jalan Pegangsaan Timur 1, Aiden berjalan sangat cepat dengan gelisah.
Keringat dingin bercucuran dari dahi dan punggungnya, daerah yang dilewatinya saat ini adalah termasuk zona merah dalam peta imajiner miliknya.
Mahkluk besar itu hanya akan muncul pada pukul 11 malam, dan masih ada waktu 5 menit sebelum sampai di jam 11.
Jika saja Hendra, kakaknya itu tidak menyuruh Aiden untuk pergi Top up ke Alfamart, maka mana mau Aiden pergi malam-malam melewati tempat ini.
Ini semua bermula sejak satu bulan yang lalu, saat itu di gunung xx tempat Aiden melakukan hiking bersama sahabatnya, Aiden tidak sengaja menelan bunga kantil yang ada di tempat sesajen yang biasa ada di beberapa titik lokasi hiking.
Ini lucu karena pada awalnya hanya sebuah permainan untuk saling menelan bunga yang ada disana dan ternyata Aiden hanya dikerjai oleh sahabatnya, karena Rama dan Shinta tidak memakan bunga itu sama sekali.
Dan sejak kepulangannya dari Gunung xx, Aiden demam tinggi selama 2 malam dan setelah sembuh Aiden jadi dapat melihat hal-hal gaib itu.
Kembali ke waktu sekarang, Aiden sudah melewati jalan tadi dan lima menit sudah terlewat, di belakangnya sudah ada makhluk besar tersebut.
Itu adalah makhluk paling besar dari semua makhluk yang pernah Aiden lihat sejauh ini.
"Assalamualaikum aku pulang"
"Lho, kenapa kamu nden? Mukamu kok pucet?"
Aiden berlalu meninggalkan ruang tengah tanpa menjawab pertanyaan mas Hendra.
"Lho, Ono opo iki, wong ditanyai ko koyo wong gendeng"
"Wis, mas.."
Aiden yang mendengar percakapan kakak dan kakak iparnya itu, hanya menutup telinga, bukannya tidak ingin menjawab tapi Aiden terlalu gugup untuk berlama-lama disana, tepatnya di sofa ruang tengah ada sosok perempuan dengan mata merah dan terus mengeluarkan darah dari lubang matanya, intinya sosok itu sangat mengerikan terlebih dia yang paling sering tertawa saat malam hari.
Aiden memasuki kamarnya dan duduk di kursi kerjanya.
Aiden menutup wajah dan berusaha tenang, dirinya terus mengulang tarik nafas buang nafas.
Setelah tenang, Aiden mengumpulkan mood untuk menggambar komiknya.
Komik yang Aiden buat adalah kisah keseharian yang biasa dialami oleh Aiden sebagai seorang ojek online. Dan kebanyakan kisah-kisah yang dibagikan itu adalah peristiwa lucu yang dialaminya, atau kisah lucu yang di ceritakan oleh teman-temannya.
Namun sudah seminggu ini dirinya mangkir menggambar, sulit untuk bisa menyelesaikan gambarnya saat Aiden ditemani oleh seorang gadis di kamarnya. Yang menjadi masalahnya adalah Aiden sebisa mungkin ingin mengabaikan nya saja, tetapi itu sangat sulit ketika gadis itu begitu penasaran dengan komik yang digambar olehnya.
Aiden yang memegang pena di tangan kanannya mengetat, dan sebuah surai hitam panjang perlahan turun menyentuh ke bahunya.
Aiden tahu ini, meski pada awalnya Aiden biasa saja karena wujud gadis itu normal tanpa keanehan, tetapi dia masih tetap bisa mengubah wujudnya jadi sangat mengerikan, dan Aiden tidak ingin membuat si hantu gadis itu menyadari bahwa Aiden dapat melihat wujudnya.
Aiden segera melepaskan pena ditangannya, dan mulai melakukan gerakan memutar lehernya seolah-olah kram karena terlalu lama menunduk.
Si hantu gadis itu menggerakkan kepalanya dan menatap langsung hadapan wajah Aiden, seketika itu juga pupil mata Aiden bergetar dan tubuhnya menjadi kaku.
Gila! Itu adalah jenis wajah yang paling mengerikan yang Aiden lihat hari ini, sebuah penampakan wajah yang rusak meleleh seolah sudah mengalami korosi karena suatu hal dan matanya yang berwarna coklat madu itu bertengger diantara lubang tengkoraknya, hal yang paling membuatnya was-was kini terjadi.
Lalu setelah itu Aiden pingsan malam itu juga.
---
Hai...Ini akan menjadi cerita horor pertama yang aku tulis, aku tidak yakin apa aku sudah benar-benar menuliskannya dengan baik. Aku harap kalian akan menyukainya.
Untuk cerita horor ini aku akan coba menyelesaikannya setelah cerita pertama ku yang judulnya, Bintang Meteor.
Have nice day guys, see you again...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Dunia lain
HorrorAiden adalah seorang komikus yang tidak terkenal dan dirinya memiliki kerja sampingan sebagai pengemudi ojek online. Pada akhir pekan dan hari Rabu, Aiden memutuskan untuk mengambil waktu libur dan menghabiskan kegiatan bersama keluarga dan sahabatn...