Just Reasons (2)

228 29 8
                                    

17+ 

Mohon bijak dalam membaca yaa wkwk.

Hembusan malam yang menenangkan.
Aku sedang berada di balkon kamar Sean.

Ya. Jangan terkejut, aku dan Sean tidak melakukan hal yang berlebih kok.

"Sayang, apa yang kau bicarakan tadi dengan habib ? kau tidak memikirkan perasaan ku hm ?" Ucap Sean yang tiba tiba memeluk sang kekasih dari belakang.

Lysa yang terkejut, spontan ingin melepas pelukan Sean, tapi Sean malah mengeratkan pelukan nya pada alysa.

"Lepas, aku bicara dengan habib tidak ada urusan nya dengan mu Sean." Ucap Lysa

Sean yang kesal pun, mengigit leher alysa. Kemudian menjilatinya dengan lembut.

"Sakitt, kau ini vampire ya ? Minggir, bahaya kalau ibumu melihat" Ucap Lysa

"Makanya jangan main-main dengan ku, ibu sedang tidak ada sayang, jadi jangan takut. Atau kau ingin lebih hm ?" Goda Sean.

"Sean!! ih minggir" ucap Lysa sambil mengigit tangan Sean.

"Iya-iyaa, jangan digigit dong sayang, kalau mau gigit di leher aku aja ini" Goda Sean.

Mendengar hal itu, Lysa melempar bantal sofa pada Sean, kemudian pergi dari kamar Sean.

Bahaya ini kalau Sean lagi on mode wkwk.

Masih di kediaman rumah Sean.

Tiba-tiba bel rumah Sean berbunyi.

Lysa langsung membuka pintu.

"Lho, kok si jinan ?" Batin Lysa

"Eh, Lysa, ada Sean nya ?" Ucap Jinan

"Lho, kok kamu kesini nan ? Biasanya ngabarin aku dulu kalau mau kerumah Sean" tanya Lysa

"A-anu, aku sama Sean ada tugas  Lysa, jadi Sean ngajakin ngerjain nya di rumah Sean, maaf ya ngga ngabarin ke kamu" Ucap Jinan

"oh, aku panggilan sean dulu" Ucap Lysa, bergegas memanggil Sean.


Beberapa jam kemudian, setelah tugas Sean dan Jinan selesai.

Sean langsung nyuruh Jinan balik, dia tak ingin Lysa salah paham lagi.


"Kamu kenapa, ngga bilang ngundang Jinan ?" Tanya Lysa

"Maaf sayang, tadi aku tu ga sempet bilang karna kesel sama kamu masalah habib tadi" jawab Sean

"Kamu tu mikirin sakit kamu aja, kamu mikirin aku ga? sakit hati kamu deket banget sama sahabat aku ? Mikir Sean gimana sakitnya aku, kamu egois kamu tau ?"  Ucap lysa

"Sayang, jangan kekanakkan dong, inget Jinan itu sahabat kamu, ya kali dia mau nikung kamu" ucap Sean

"Kekanakkan kamu bilang ? Terus habib itu temen aku juga, ngga mungkin juga kan dia nikung kamu." Jawab Lysa

"Itu beda. Kalau habib dia laki-laki, dia bisa aja suka kamu, aku ga akan terima hal itu, walaupun dia temen kamu, aku tetep ga bisa. Kamu cuma milik aku. Titik." Ucap Sean memeluk Lysa dengan erat.

Lysa yang dipeluk tiba-tiba begitu membrontak.

"Lepas, kamu jahat Sean, kamu egois, kamu kira aku gatau kamu dibelakang aku gimana ? Sakit kamu tau. Aku tau semuanya, ayo berhenti aja, aku ga kuat lagi." Tangis Lysa di pelukkan Sean

"Sayang, aku tau aku salah, punya hubungan sama Jinan, tapi itu ga lebih, aku cuma flirting sama dia cuma di message text. Aku cuma skintouch nya sama kamu." Ucap Sean memeluk erat Lysa.

"Tetep kamu punya affair sama dia. Kenapa harus sahabat aku ha ? Kasih aku waktu untuk mikir kedepan nya hubungan kita. Lepas biarin aku tenangin diri dulu" tegas lysa

Sean melihat lysa menangis, kemudian dia mengecup kening Lysa lama. memeluk erat Lysa walau hanya sebentar

"Baiklah, aku kasih kamu waktu untuk nenangin diri, bukan untuk melepas kamu. Maafin aku yang udah nyakitin kamu. Aku mencintai kamu alysa. Saat kamu udah tenang selama 2 hari, aku akan kasih tau alasan aku kaya gini ke kamu, aku emang waktu itu ga punya pilihan." Ucap Sean dan melepas pelukkan pujaan hatinya.

Gimana nih ?
Ada yg suka ngga sama ceritanya
wkwk.

TBC.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang