Protective Mr. Kirstein
(This AU fanfiction is written by NaFaiRa. Shingeki no Kyojin/Attack on Titan and all of its characters belong to Hajime Isayama. Warning: may contain 18+/mature theme.)
***
Kesuksesan Attack on Titan sudah tidak perlu diragukan lagi. Kepopulerannya di seluruh dunia menghantarkan serial laga tersebut, termasuk para pemerannya, lolos dan memenangkan berbagai nominasi. Hajime Isayama selaku pengarang cerita pun mendapat pujian berbakat serta jenius karena telah menciptakan mahakarya ini.
Malam ini, para aktor dan aktris—termasuk sang pengarang, tentunya—diundang ke acara after-party sebagai bentuk apresiasi. Jangan ditanya lagi, sudah pasti ini akan menjadi salah satu momen yang pas bagi mereka untuk tampil bergengsi... atau bisa saja beberapa di antara mereka hendak menuai sensasi?
Salah satu aktor yang berperan dalam seri tersebut ialah Jean Kirstein. Sejak penampilan karakter yang ia mainkan berubah di Season 4, namanya cukup populer di kalangan para wanita muda dan remaja putri. Dirinya sudah menjadi selebriti yang mulai sering muncul di linimasa media sosial serta wara-wiri di televisi.
Namun, kepopuleran tidak selamanya menyenangkan, Jean akui. Gerak-geriknya akan selalu jadi pusat perhatian, baik dari netizen maupun media massa. Biar bagaimanapun, ia hanyalah seorang manusia biasa, sesekali pasti ada rasa lelahnya.
Seperti yang sedang terjadi sekarang ini. Sebenarnya, Jean malas pergi ke after-party kalau saja Connie tidak menggedor pintu apartemennya tadi. Setelah dipilihkan oleh sahabatnya, ia pun mengenakan sebuah suit dan kemeja abu tua kesayangannya.
'Yah, yang penting rapi,' batinnya, sembari menata rambut dengan sedikit pomade.
Marco dan sang supir sudah menunggu di dalam limousine hitam miliknya yang terparkir rapi di basement. Sasha juga ikut serta. Ia duduk sebelah jendela mobil. Mata dan jarinya fokus pada layar ponsel pintarnya, sibuk berbalas pesan dengan manajernya yang sudah tiba lebih dulu di venue.
"Maaf membuat kalian lama menunggu," ujar Jean.
Marco hanya tersenyum, "Tidak masalah, Jean. Yang terpenting kau ikut."
***
Baru juga rombongan Jean tiba, mereka sudah disambut oleh beberapa wartawan. Ada yang meminta foto pada para pemeran, ada juga yang melakukan interview ringan.
Di sudut kanan ruangan, Mikasa terang-terangan mencium pipi kiri Eren. Walaupun pria dengan nama belakang Yeager itu sedikit menampik, terlihat rona merah di wajahnya. Ya, mereka sudah jadian setahun ke belakang, tepat di hari terakhir syuting episode final Attack on Titan—cinta lokasi, lebih tepatnya. Eren menembak Mikasa setelah diam-diam memendam rasa beberapa tahun pada lawan mainnya.
'Get a room, you two!' batin Jean, mendengus sebal melihat kemesraan dua sejoli itu.
Agak menjengkelkan juga melihat gadis yang dulu sempat dipujanya justru memuja pria lain... dan mereka malah berasyik-masyuk di hadapannya yang masih single. Namun biar bagaimanapun, Jean juga sudah mampu menerima fakta, dan belajar move on karenanya.
Setelah pembukaan acara dan berfoto bersama, masing-masing tamu undangan melakukan aktivitas lain. Ada yang sibuk membuat konten vlog, ada pula yang sekedar ingin menikmati momen.
Marco berbincang-bincang dengan Erwin, Bertholdt, dan Armin. Reiner, Pieck, Levi, dan Annie tengah santai menikmati wine. Ymir, Historia, Zeke, dan Yelena heboh karaokean. Connie, Hange, dan Onyankopon unjuk gigi di lantai dansa bersama dengan kru dan para pemeran lain. Sementara itu, Jean duduk termenung di sofa, bersebelahan dengan Sasha yang asyik melahap cromboloni dan beraneka ragam kudapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Mr. Kirstein
FanfictionTanpa pikir panjang, Jean memeluk tubuh ramping Sasha, membuatnya salah tingkah. "J-Jean?!" "Sshh! Nikmati saja makananmu, tak usah pedulikan aku," bisiknya, sembari membenamkan wajahnya dan mengecup singkat bahu kanan Sasha. (May contain 18+ theme)...