Prolog

5 0 0
                                    

Gelap.

Semuanya gelap dan sunyi.

Itulah yang pertama kali dia lihat saat dia membuka matanya. Dia tidak bisa mengingat siapa dirinya atau bagaimana dirinya bisa berada di sini. Yang dia ingat hanyalah namanya saja, Alexi Aldebaran.

Dirinya mencoba untuk menggerakkan tubuhnya yang terasa ringan seperti berada di udara. Namun dirinya tidak merasakan tubuhnya bergerak. Dia hanya bisa melihat sekelilingnya dengan perasaannya atau dengan kata lain, ia tidak menggunakan 'mata'nya untuk melihat dan 'tubuh'nya untuk bergerak.

Entah berapa lama ia mencoba untuk mencari jalan keluar dari tempat gelap ini. Dia dapat merasakan walau 'tubuh'nya terasa ringan, seiring berjalannya waktu terdapat luka di beberapa tempat baik itu luka ringan maupun berat.

Dia mencoba mengabaikan semua luka tersebut, sampai―

PLAKK!

"DASAR BAJINGAN! KAMU PERSIS SEPERTI IBU P*L*C*RMU ITU!"

"Ma-maaf, hiks... Maafkan Gio."

"LEBIH BAIK KAMU MATI SAJA!"

BRUGH!

"To-tolong jangan pukul Gio... hiks... ma-maafkan Gio."

BRAKK!

"Ibu... hiks... ini menyakitkan... uuu... Tolong Gio... ibu...."

.

.

.

.

.

"Ibu... Gio ingin mengikutimu...."

.

.

.

.

.

Seperti sebuah saklar suatu mesin yang akhirnya dinyalakan, dia merasakan kegelapan di sekitarnya mulai berubah. Dia juga merasakan bahwa takdirnya kemungkinan besar berputar di sekitar seseorang bernama Gio sebelum dirinya jatuh ke dalam ketidaksadaran.

 Dia juga merasakan bahwa takdirnya kemungkinan besar berputar di sekitar seseorang bernama Gio sebelum dirinya jatuh ke dalam ketidaksadaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(BL) Deux âmesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang