- Terkagum, terpesona, tersihir.- Abel
🤍🤍🤍
Suasana di meja makan Mentari pagi ini terlihat sangat canggung. Mentari yang sibuk mencari Abel tadi pagi membuat suasana rumah cukup ribut dengan kepanikannya.
Bagaimana tidak panik, jika talent film milik pacarmu seketika hilang, tidak terlihat, padahal tadinya dia ada di dalam rumahmu, dan dengan tidak terduga, kau menemukannya sedang tertidur sangat pulas di dalam ruangan pribadi milik adikmu, yang bahkan kau belum pernah memasukinya karna tidak diperbolehkan oleh adikmu sendiri. Justru orang lain yang baru ia kenal dengan mudahnya tertidur disana bersama adikmu.
Wajah Mentari sekarang tidak mencerminkan namanya, wajahnya sangat murung.
Wajah polos Abel terlihat bersalah dan Abbi terlihat biasa saja, dengan wajah datarnya yang selalu ia tunjukkan kepada orang lain.
Mentari hanya memakan roti lapis coklatnya dengan diam, sedangkan Abel terlihat masih mengolesi rotinya dengan mentega saja.
"Ada keju bel disana kalau kamu suka" kata Mentari membuka percakapan diantara mereka.
"Abel suka pakai mentega aja kak" jawab Abel dengan senyum cerahnya, ia sedikit lega karna Mentari memberi sedikit perhatian padanya.
"Aku gak marah sama kamu kok bel, aku marahnya ke dia nih" kata Mentari menunjuk Abbi dengan rotinya yang sisa setengah.
Abbi yang ditunjuk hanya diam sambil terus menikmati roti selai Lotusnya.
Karna kejadian tadi pagi, dimana Mentri yang mengomel dan merajuk kepada Abbi karna tidak pernah diperbolehkan masuk keruangan pribadinya membuat Isabell berpikir keras. Ya, hal ini mampu membuat bahan pikiran Abel, ia terbebani oleh fakta bahwa tidak pernah ada yang diperbolehkan masuk oleh Abbi selama ini. Ia jadi bertanya-tanya kenapa malam itu Abbi sama sekali tidak menunjukkan ekspresi terkejut, marah, kesal atau apa.
Abbiyya justru banyak berbicara kepadanya, Abbi sedikit lebih terbuka kepada Abel, Abbi menghapus kesan dingin dan cuek yang termateraikan di pikiran Abel. Abbi sedikit berbeda dengan Abbi yang Abel jumpai pertama kali di apartemen Aurel.
"Abel, kamu berangkat ke kampus atau pulang dulu?" Tanya Mentari pada Abel yang membuat pikiran Abel yang berbelit tadi teralihkan.
Abel menatap Mentari dengan bingung. Wajahnya yang lugu kebingungan itu terlihat sangat lucu di mata kakak beradik itu. Mereka tersenyum kecil bersama dan saling menatap.
Seolah seperti diberi Wahyu, Mentari seketika sadar akan situasi didepannya. Mengapa Abbi memberikan akses Abel memasuki ruangan pribadinya. Instingnya sebagai kakak ya g sudah 23 tahun hidup bersama sepertinya tidak akan salah.
"Abbi mau pergi magang, kamu bisa dianterin skalian sama dia. Kamu mau ke kampus atau ke rumah kamu?" Ucap Mentari memperjelas pertanyaannya.
"Apartemen Abel kan deketan sama kampus kak" jawab Abel dengan sangat polosnya.
"Ohh jadi deketan, kita gak tau bel." Balas Mentari dengan senyum kecutnya. Abel ini sangat polos pikirnya.
Setelah menyelesaikan sarapan. Mereka semua pergi, Mentari pergi ke kampus bersama Bagas. Sekarang Abbi sudah berada di dalam mobil bersama Abel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHEREAL SERENDIPITY
RomanceTerkadang, Tuhan memberikan pilihan berat, antara memilihNya atau memilih cinta kepada ciptaanNya yang sangat jelas berbeda keyakinan. Jika cinta itu tidak berujung, mengapa Tuhan memberi kesempatan kepada kami untuk berbagi cinta, kala itu? ..... K...