- Putri Veronica

9 3 1
                                    

  Pagi hari di kerajaan Maurettsan. Para rakyat sudah bangun lebih awal, mereka bersiap - siap pergi bekerja dan anak - anak bersiap untuk pergi ke sekolah. Mereka saling sapa satu sama lain, mengobrol lalu di iringi tawa ringan. Seperti itulah kehidupan di kota. Lain hal nya dengan di Istana.

  Putri Veronica masih tertidur lelap, usaha kicauan burung dan sinar matahari yang menembus tirai gorden pun tak bisa membangunkan putri tidur itu.

  "Putri Veronica." Panggil pelayan wanita dari luar kamarnya.

  "Putri Veronica." Panggilnya sekali lagi sembari mengetuk pintu kamarnya.

  "Hem, ya." Jawab Veronica dengan suara mengantuknya.

  Veronica pun terbangun, selain karena di bangunkan oleh pelayan, ia juga terbangun karena kicauan burung dan sinar matahari yang menembus gorden.

  "Huh, memang sudah jam berapa ?" Ucapnya dengan pelan.

  Mengusak - usak rambutnya menjadi berantakan, mata indahnya bergulir ke arah jam. Matanya mengkerut. Apa - apaan! Ini masih jam 6 : 30.

  "Putri Veronica ?" Panggil Pelayan dari luar kamar.

  Veronica sedikit terkejut, ia melupakan pelayan yang masih setia menunggu di luar kamarnya. Ia terlalu malas untuk turun dari kasur, jadi ia hanya berteriak. Toh ia ini seorang putri.

  "Ya, masuk saja!" Teriaknya dengan lantang.

  Pelayan itupun masuk, ia sedikit menunduk lalu berbicara.

  "Yang mulia, hari ini anda akan pergi ke kastil nona Aubrey Zannukka. Untuk berbincang tentang gaun yang anda inginkan." Jelas pelayan tersebut.

  "Tapi ini masih terlalu pagi! Bukannya ke kastil Aubrey jam 10 : 00 ?" Jawab Veronica dengan ketus.

  "Yang mulia raja yang menyuruh saya untuk membangunkan anda pagi - pagi, yang mulia." Jelas pelayan itu lagi.

  "Ck. Ya, yasudah. Siapkan aku air hangat" Jawab Veronica malas.

  "Baik, yang mulia"

~*~

  Veronica pun sedang bersiap, ia menggunakan gaun bewarna biru muda dan jangan lupakan perhiasan yang bertengger dengar rapi di beberapa bagian tubuhnya. Saat ini ia sedang di tata rambutnya.

  "Hari ini aku ingin di kepang" Ucap Veronica.

  "Tetapi rambut kepang hanya untuk putri tertua, yang mulia" Jawab salah satu pelayan.

  "Hah, peduli apa. Lagipula Annelise sialan itu hanya anak tiri, ia tidak asli darah bangsawan bukan ?" Ucap Veronica dengan santai.

  Para pelayan yang mendengarnya pun sedikit terkejut, ya walaupun mereka sudah tahu sifat Veronica. Tetapi, jika sudah membahas Annelise mereka sedikit belum terbiasa.

~*~

  Veronica Ken Maurettsan adalah anak bungsu dari raja Willdam dan ratu Lionin. Mereka memiliki dua anak, anak pertama laki - laki, sedangkan si bungsu ialah Veronica. Mereka semua hidup berbahagia, tetapi karena suatu penyakit yang menimpa ratu Lionin membuat ratu meninggal dunia.

  Hari demi hari, raja bertemu dengan seorang janda yang memiliki seorang anak perempuan. Ia bukan bangsawan, hanya rakyat biasa. Janda dari seorang bangsawan menengah yang meninggal dunia. Raja terpanah dengan janda tersebut, mereka sering menyapa satu sama lain. Hingga raja menikahi janda tersebut. Janda tersebut sekarang menjadi ratu Maurettsan, yang bernama Eleanor. Dan putrinya menjadi anak tengah, yaitu Annelise.


~*~

The Chosen PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang