Hai epribadeh, ini cerita pertama aku. Maaf kalau ga nyambung soalnya aku baru pertama kali nulis cerita🗿
Kalau ada typo atau kalimat yang kurang pas komen aja ya,biar aku bisa belajar lebih baik kedepannya.
Maciww selamat membaca🖤Hari Senin,hari dimana semua orang melakukan aktivitas setelah hari libur.
Seorang gadis yang bernama Ayraan Putri Giwangsa kini tengah berada di dalam mobil bersama Kaka laki laki nya, Cahaya Putra Giwangsa.Ia menatap jalanan yang tampak sangat ramai.Hari Senin adalah hari yang sangat tidak disukai oleh ayraan,mungkin kebanyakan orang juga tidak menyukai hari Senin.Ayraan tidak menyukai hari Senin bukan karena harus upacara,namun setelah upacara ia harus bertemu dengan angka-angka yang menggemaskan,kalian tau? Pelajaran matematika di jam pertama itu sangat menyebalkan.
Tak butuh waktu lama,kini ayraan sudah berada di pintu gerbang SMA taruna wijaya. Ia disambut baik oleh para anggota OSIS yang tengah berjaga di gerbang,ayraan merupakan cucu dari Marsel Wijaya,pemilik sekolah SMA taruna wijaya.
Sepanjang koridor ia menjadi pusat perhatian. ia tidak risih menurutnya itu hal yang biasa, mengingat ia adalah cucu dari pemilik sekolah.
Meskipun ia merupakan cucu pemilik sekolah,namun ia tidak pernah memperlihatkan bahwa ia adalah seorang cucu pemilik sekolah.
Ayraan tetaplah siswi SMA taruna wijaya sama seperti siswa dan siswi di SMA ini.Ka ay cantik pisan ih masyaallah
Ka ay boleh minta no wa nya?
Hai neng geulis
Begitulah kira kira celotehan orang orang ketika berjalan di sepanjang koridor. Ia menyapa balik dengan senyuman khas nya dan membuat para siswa mlenyot. Ayraan juga merupakan siswi berprestasi di sekolahnya jadi tak heran jika semua orang mengenalnya.
Kini ayraan sudah berada di depan kelas nya,kelas 11 IPA 1.
Ayraan tersenyum menatap teman-temannya yang menyapa dirinya."Assalamualaikum ges" ucap ayraan saat memasuki kelas dengan cengiran khas nya.
"Wa'alaikumsalam ay" jawab teman-teman sekelas nya kompak
Ayraan berjalan menuju meja nya,ia menaruh tas nya dan ia duduk di sebelah sahabatnya yang sedang tidur dengan kepala yang ia tenggelamkan di lipatan tangannya. Gita Athelin
"Fel!" Ayraan memanggil Fely Arnaz sahabatnya yang berada di depan nya.
Fely menoleh dengan menaikkan sebelah alis nya seolah bertanya 'apa?'
Ayraan yang mengerti,ia menunjuk ke arah gita dengan dagunya.
Fely hanya menggelengkan kepalanya karena ia juga tak tahu.Ayraan kembali menatap Gita,ia heran kenapa sahabatnya tak seperti biasanya. Biasanya dia menyambut kehadirannya dan selalu bertengkar dengan fely.
"Git" ucap ayraan seraya mengguncangkan tubuh gita.
Gita terusik,ia menatap sahabatnya lalu tersenyum."Eh ay,daritadi?" Gita membenarkan poni nya dan menyenderkan tubuhnya di dinding sambil menatap ayraan.
"Hooh,Lo kenapa?ada masalah?"
"Kaga,gw ngantuk cuy semaleman gw maraton Drakor hehe" Gita memamerkan gigi nya, ayraan hanya menghela nafas lalu ia menganggukan kepalanya mengerti.
"Hallo bini- bini gw!" Sapa Ravendz yang baru memasuki kelas diikuti Dhafin di belakang nya.
Ravendz Rivanza Altheir, ia merupakan seorang kapten basket di SMA taruna wijaya. Ia banyak di gemari kaum hawa di SMA taruna wijaya karena ketampanan dan sikap yang friendly terhadap semua orang, terutama cewek.
Dhafin Rajeena, sahabat dari Ravendz. Dhafin adalah cowo playboy kelas kakap. Mantan nya bejibun bertebaran dimana-mana.
Ravendz berjalan menuju meja nya yang berada di belakang meja ayraan.Saat Ravendz melewati meja yang diduduki ayraan ,ia berhenti.
"hai maniesss,diem diem Bae" ucap ravendz sambil mencolek dagu ayraan lalu ia melewati ayraan dan tertawa terbahak-bahak karena melihat ekspresi ayraan yang menurutnya sangat menggemaskan.
"Paansih main colak colek, dikira sabun colek apa?!" Ayran menatap Ravendz garang
"Jangan marah-marah,nanti cantik nya ilang"
Bukannya baper ayraan malah tambah kesal,ingin sekali ia menenggelamkan ravendz di ketek nya.
Ia memalingkan wajah nya,Gita dan fely yang melihat ekspresi ayraan hanya terkekeh geli.
Ayraan menatap sahabat nya dengan wajah cemberut dan bibir yang dimonyong monyongkan."Gausah dimonyong monyongin jelek!" Ucap fely yang kini tengah tertawa terbahak bahak bersama gita.
"Ihh!! Ngeselin Lo pada" ucap ayraan lalu melenggang pergi meninggalkan Gita dan fely keluar menuju lapangan.
Selesai upacara,kini kelas 11 IPA 1 tengah bergelut manja dengan angka angka yang sangat menggemaskan.
Bu Rina,guru matematika yang terkenal sebagai guru killer se SMA taruna wijaya.
Kini siswa dan siswi kelas IPA 1 memperhatikan guru killer tersebut yang sedang menjelaskan materi,namun berbeda dengan ravendz.Sedari tadi ravendz menjahili ayraan yang berada di depan nya.Ia menarik-narik rambut ayraan yang dikuncir kuda.
Ayraan menoleh ke belakang dan menatap ravendz tajam,yang ditatap hanya cengar cengir tak berdosa."VEN,LU BISA DIEM KAGA SIH?!" Ucap Ayraan sedikit berteriak,pasalnya ravendz tidak henti-hentinya menarik rambut nya.
"AYRAAN! RAVENDZ!KELUAR KALIAN!" Bu Rina berteriak dengan mata yang melotot
"Bu tapi kan-"
"TIDAK ADA TAPI-TAPI AN,KELUAR SEKARANG ATAU SAYA YANG KELUAR?!" potong Bu Rina
Ayraan menghela nafas pasrah,ia melenggang pergi keluar kelas.Ia menghentak hentakan kaki nya kesal.
Ravendz berada di belakang ayraan ia terkekeh.Ia menghampiri ayraan dan merangkulnya,namun ayraan menepisnya.Ayraan berlari ke kantin meninggalkan ravendz sendirian di sana.Ia sangat kesal padahal bukan salah nya,ravendz yang bersalah. Dia selalu menjahilinya.
Ia duduk dan melahap gorengan yang ada didepannya dengan perasaan kesal.
Tiba-tiba seseorang merebut gorengan tersebut dan melahapnya. Mulut ayraan menganga,lalu ia menginjak kaki orang tersebut beberapa kali."Awshhh sakit ay" ucap ravendz sambil mengelus-elus kaki nya yang ayraan injak.
"Sukurin!" Ledek ayraan.
Saat ia ingin pergi meninggalkan ravendz,tangannya di cekal kuat oleh cowok tersebut. Ayraan menghempaskan tangannya kasar.
"APALAGI?! GA PUAS GANGGUIN GW HAH?" teriak ayraan,ravendz benar-benar menyebalkan pikirnya.
"Ngga" ucap ravendz sambil tersenyum manis sambil menarik turunkan alis nya
"Serah Lo!" Ayraan pergi meninggalkan ravendz sendirian di kantin dengan perasaan yang sangat amat teramat kesal.
Ravendz benar-benar membuat mood nya anjlok,rasanya ingin menangis saja."Gemoy" ucap ravendz saat melihat punggung ayraan yang kian menjauh,lalu ia melanjutkan aktivitas nya yang tertunda yaitu memakan gorengan buatan mang kiin.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYVEN
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang rela mengorbankan cinta nya demi sahabat nya.