Seorang remaja laki-laki tengah bersiap dengan seragam sekolahnya, hingga tidak sadar jika didepan pintu kamar ada seseorang yang sudah menantinya.
"Mau kemana?" Tanya seorang wanita dengan nada tinggi.
Remaja laki laki itu menundukkan kepalanya, dia menunjukkan tas sekolah yang ada dilantai.
"Nggak ada! "Wanita itu berjalan mendekati remaja laki-laki dan membuka seragam dengan paksa.
"Nggak boleh sekolah! Kerja sana! Aku lapar!"
Seragam yang dikenakan remaja laki-laki itu robek karena sobekan dari wanita didepannya ini.
Dia memandang sendu padahal ini adalah seragam satu satunya.
"Apalagi cepat kerja! Cari uang yang banyak awas saja kau pulang tidak bawa uang!"
Dia hanya mengangguk dan dengan cepat memakai pakaiannya.
"Awas kalo nggak bawa uang! Tidur diluar! Jangan pernah masuk kedalam rumahku! "
Lagi lagi hanya anggukan yang dijawab oleh remaja laki-laki itu.
"Cepat bodoh!"
Dia dengan cepat pergi dari sana takut akan dimarahi kembali wanita yang bisa dipanggil ibu itu.
"Dasar sialan! Punya anak tidak berguna! Dasar anak haram!"
Samar samar dia bisa mendengar teriakkan yang diucapkan oleh wanita itu.
Remaja laki laki itu menghela nafas berat, dia segera berjalan menjauhi rumah kontrakan yang ditinggali oleh mereka berdua selama ini.
Langit namanya, hanya Langit, tapi semua orang memanggilnya dengan sebutan BISU.
Benar Bisu, tidak bisa berbicara seperti yang diketahui orang orang.
Langit sekarang berusia tujuh belas tahun, dia tidak bisa berbicara dari lahir.
Ibunya bernama Emely, ibu yang selalu memarahinya dan melakukan kekerasan terhadapnya.
Langit adalah anak yang tidak diharapkan oleh Emely karena hasil pemerkosaan yang terjadi pada dirinya.
Emely diperkosa oleh sekolompok preman yang mabuk dan dari sanalah terlahir nya Langit.
Hati Emely hancur saat dia diperkosa oleh para berandalan itu hingga dia hamil kondisinya semakin memburuk, dia melakukan percobaan bunuh diri beberapa kali tapi dapat dicegah oleh ayahnya Jeremy.
Jeremy tidak bisa berbuat apa apa selain melaporkan perbuatan para preman itu pada pihak berwajib .
Jeremy juga mengetahui jika Emely hamil tapi dia tahu jika anak yang ada di rahim Emely bukanlah mau takdir nya seperti itu.
Saat Langit lahir dia diberikan nama oleh Jeremy dan tidak membiarkan Emely melukainya , Jeremy terkejut setelah mengetahui jika Langit tidak bisa berbicara, dokter mengatakan jika yang terjadi pada Langit adalah kelainan saat berada didalam rahim sang ibu.
Jeremy hanya bisa pasrah, dia akan merawat Langit jika Emely tidak menerimanya.
Banyak tindakan yang dilakukan oleh Emely agar bisa membunuh langit tapi seakan takdir berkata lain Langit selalu saja diselamatkan sang Kakek .
Hingga usia Langit tujuh tahun Jeremy meninggalkan Langit untuk selamanya .
Jeremy meninggal dunia karena pembalasan sang preman karena telah berani memenjarakannya.
Kebencian Emely terhadap Langi tidak bisa dia tahan, kebencian karena telah membuat harga dirinya hancur dan membuat sang ayah pergi meninggalkannya membuat jiwa Emely terguncang.
Dari situ dia memulai menyiksa Langit tanpa membunuhnya, dia pikir jika membunuh Langit maka Langit terlalu cepat untuk mati .
Dan Langit hanya bisa pasrah, dia tahu jika dia anak yang tidak diharapkan, dia juga tahu jika dia merupakan anak haram.
Tapi dia sangat menyayangi Emely, baginya Emely adalah satu satunya keluarga yang dia punya.
Langit tiba pada tempat kontruksi bangunan, kadang dia datang kesini untuk mengangkut semen agar bisa menghasilkan uang untuk ibunya.
Dia berjalan kearah mandor yang memandangi para pekerja .
Langit mencoba memegang tangan mandor itu.
"Sialan!"Mandor itu segera berbalik dengan terkejut, dia memandang Langit dengan pandangan yang tajam."Kau ini membuat aku terkejut saja! Apa yang kau lakukan disini ha!"
"Aku ingin bekerja."Langit menunjukkan tangannya dengan memberi kode mengangkat sesuatu.
Mandor itu paham, anak didepannya ini ingin bekerja tapi dia berkeinginan untuk menyulitkan Langit."Kalau mau bekerja kenapa tidak datang dari tadi ! Ini sudah siang! Kau pikir orang orang ini tidak mau bekerja! Banyak orang yang mau bekerja denganku! "Marahnya pada Langit.
Langit mengatupkan kedua tangannya tanda memohon, dia tidak mau jika dia pulang nanti tidak membawa uang untuk ibunya dan mungkin jika itu terjadi dia bisa mendapatkan hukuman.
"Sudahlah! Cepat angkat semen itu! Woy Herman! "
Orang yang dipanggil Herman itu segera datang ke arah mandor."Ya pak."
"Itu kau kasi si BISU ini semen angkat keatas, jangan sampai dia mengacaukan istirahatku!"
"Baik pak."Ucapnya dengan sopan, dia memandang Langit dengan sinis."Cepat Bisu! Kau ini sudah Bisu jangan jadi tuli, tidak dengar pak mandor katakan tadi! Angkat semen itu keatas sana."Marahnya pada Langit.
Langit dengan cepat mengangguk, dia segera berjalan kearah tumpukan semen.
"Aku harus bawa uang banyak untuk ibu, biar ibu nggak kelaparan."
Langit segera mengangkat semen satu sak pada bahunya, upah mengangkat semen ini adalah seribu satu sak, biasanya Langit bisa mengangkat dalam jumlah tiga puluh yang paling banyak.
Itu saja punggungnya sudah sakit karena semen itu sangat berat, apalagi badannya yang kurus itu tidak setara dengan angkutan yang dia bawa.
Langit menyeka keringatnya, dia sangat lapar sekarang tapi jika tidak bekerja dia tidak mempunyai uang .
"Semangat Langit, biar bisa makan dan ibu juga nggak kelaparan."
Langit menyemangati dirinya sendiri, punggungnya mulai sakit, apalagi harus turun tangga tiga lantai dan itu terus berulang.
Dia sudah mengangkut dua puluh sak semen, tapi nafasnya sangat memburu.
Mata Langit sedikit berkunang tapi dia dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia harus bisa, jika tidak ibunya bisa kelaparan.
"Semangat!"
Kaki Langit gemetar menaiki tangga menuju lantai tiga, pandangannya juga terlihat semakin sayu, saat akan melangkah menuju anak tangga, Langit seketika terpeleset dengan berguling-guling kebawah .
Tubuh Langit terjatuh dengan cepat kebawah dan berhenti pada besi yang masih belum disemen.
Perut Langit tertusuk besi itu hingga menembus, Langit mengeluarkan darah dari mulutnya, banyak orang berdatangan panik dengan kejadian itu.
Langit hanya tersenyum."Maaf ibu Langit nggak bisa bawa uangnya, Kakek langit mau sama kakek."
Langit merasa tubuhnya sangat sakit,dia juga tidak bisa mendegar suara suara lagi.
"Kakek Langit mau sama Kakek."
Mata Langit mulai tertutup, keinginannya hanyalah bisa bertemu dengan Kakeknya kembali, hanya kakeknya yang menyayangi dirinya, dia harap tuhan bisa mendegar doanya.
Hari ini Langit tewas dengan segala penderitaan yang dia alami, dia senang tidak akan ada lagi yang membencinya, karena dia tidak mau jika dia menjadi sumber kebencian dari orang lain .
Impian Langit hanya sederhana, dia ingin sekali saja bisa berbicara sehingga semua orang tidak lagi memanggilnya dengan Bisu.
Langit menghembuskan nafas terakhirnya dengan cepat, tapi wajahnya yang tampan itu masih saja tersenyum, seperti beban yang selama ini dia pendam hilang .
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
FantasyNOT BL! TERBIT (Beberapa part dihapus demi kepentingan penerbit) (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood 🙂 Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja laki-laki berprilaku brengsek dan menjijik...