"Kau sungguh akan berangkat sekarang?"
Sasuke menatap kearah Sakura ketika Marquess Minato bertanya padanya dengan wajah yang hampir akan menangis.
"Maaf karena saya membawa putri anda bersama saya ke Utara yang seperti itu, Ayah Mertua"
Mata Minato semakin berkaca-kaca.
"Yaampun menantuku, kenapa kau memasang wajah bersalah? Maaf karna bicara tidak sopan, tapi aku ingin mengatakan ini sebagai ibu mertuamu. Tolong jaga Putriku, jika kalian mengalami hal yang sulit katakan padaku, aku akan membantu sebisanya, aku harap hal itu tidak terjadi karna aku menginginkan kebahagiaan kalian lebih dari apapun, namun tentu saja aku akan senang jika bisa membantu. Sering-seringlah mengirim surat"
"Terimakasih, Marchioness"
Sakura menarik ujung baju Sasuke. Ia sudah beberapa kali mengatakan bahwa suaminya itu jangan bersikap kaku terhadap keluarganya.
"Sakura tidak bisaka-"
"Masukkan kembali air matamu!"
Kushina menyikut lengan Minato
"Kau ini, mau sampai kapan kau begini? Putrimu sudah menjadi istri dari seorang Grand Duke, dia adalah Grand Duchess sekarang. Tidak cukup dengan mengacaukan malam pertama mereka? Kau bahkan ingin menahan putrimu?"
"Hiks..."
Ingatan setelah upacara pernikahan terlintas di benak Minato. Ia masih ingat ia mabuk bersama Naruto. Sasuke yang saat itu hanya diam membeku dan Sakura yang berteriak hingga menghadirkan Kushina, para pelayan dan ksatria yang kewalahan, mereka semua melihat pemandangan Marquess Minato dan calon penerusnya Naruto mengangkat ranjang pengantin lalu melemparnya ke luar jendela yang telah di hancurkan agar ranjang tersebut muat saat dilemparkan keluar. Tidak lupa dengan Tobi yang tersenyum manis karna pada akhirnya ia yang harus mengurus kekacauan yang di buat tuan-tuannya.
"Tuan, mau Tobi peluk?"
Minato langsung memeluk Tobi hingga membuat kepala Kushina berdenyut.
"Huaaa hanya kau yang memahamiku Tobi!"
"Pengawal, seret kedua orang itu!"
"Sayangggggg!!!"
Sementara Minato dan Tobi diseret, Kushina memeluk Sakura dan berbisik pada putrinya.
"Ibu harap kau bisa menjadi nyonya rumah yang baik, menjadi istri yang baik, menjadi keluarga yang baik untuk suamimu. Datanglah kesini jika kau merasa segala sesuatunya sangat sulit. Ayah dan Ibu selalu menyambutmu"
Sakura mengangguk paham, ia menahan air matanya dan melirik pada Naruto yang matanya juga berkaca-kaca.
"Ingat untuk berkirim surat"
Setelah berteriak seperti itu Naruto langsung pergi berlari kedalam.
"Astaga pria dirumah ini sangat kekanakan dan tidak sopan, maaf atas kekurang ajaran mereka"
"I-Ibu Mertua tidak perlu minta maaf, wajar hal itu terjadi karna Sakura sangat berharga"
"Ho?"
Kushina menutup bibirnya dengan tatapan menggoda pada Sasuke. Pria kaku itu memanggilnya ibu mertua dan membuat Kushina merasa senang.
Setelah berpamitan dengan keluarga Marquess, Sasuke dan Sakura serta rombongan Grand Duke bersiap untuk memasuki portal yang disiapkan oleh Sasori. Seharusnya mereka menempuh 10 hari perjalanan dengan kereta, namun berkat Penyihir Agung mereka hanya perlu waktu sesaat melalui portal untuk sampai di Grand Duchy.
"GRAND DUKE KEMBALI!"
Rakyat yang melihat kemunculan Sasuke dan yang lainnya di depan gerbang masuk wilayah Grand Duchy bersorak senang. Sakura yang melihat sekitarnya merasa prihatin. Walaupun orang-orang tertawa tapi tempat ini sangat tidak layak untuk ditinggali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devilish Grand Duchess of The North
FanfictionRomance, Friendship, Hurt/Comfort