ten

60 3 0
                                    

Halo halo udah lama yang cerita ini gak update
Jangan lupa kasih tanda kalo kalian udah baca okeyyy

Happy reading...

Jam menunjukkan pukul 23.00 , lean memutuskan untuk pulang karena sudah sangat malam. Ia sering lembur namun karena pekerjaan nya tidak sebanyak kemarin jadi ia tidak perlu lembut.

Lean melangkah keluar dari gedung perusahaan nya yang kini sudah sedikit sepi, lean kemudian berjalan menuju mobil nya.

Membelah macet nya ibu kota yang masih ramai sampai sekarang, keramaian tersebut lah yang menemani nya saat mengemudi.

Saat sedang menyetir ada sebuah bunya dari handphone nya yang ternyata itu nenek nya sendiri

"Haloo, nek. Ada apa?" Tanya lean

"Lean lembur lagi ya?"tanya neneknya dari sebrang sana

"Enggak nek, lean hari ini pulang. Ini lean lagi ada di jalan"jawab lean

"Ya sudah kalo begitu, nenek matiin ya telfon nya kalo lean lagi nyetir "

"Iya nek"ujar lean yang kemudian panggilan telfon tersebut mati, kemudian lean terpikir sesuatu mengapa nenek nya belum tidur di jam segini?

***

"Lean pulang,,," ujar lean sambil membuka pintu rumah nya lampu di rumah nya sudah di matikan dan hanya ada sedikit pencahayaan

Lean lalu berjalan menaiki anak tangga dan lalu menghampiri nenek nya, setiap lean pulang ia pasti akan menghampiri nenek nya apakah dia sudah tidur apa atau belum.

"Nenek lean masuk yaa"ujar lean lalu melangkah masuk ke dalam kamar neneknya

Ternyata neneknya belum juga tidur, ia sedang duduk di sofa kamar sambil menonton TV.

Lean menghampiri neneknya lalu mendudukkan diri disamping neneknya "nenek kenapa belum tidur"tanya lean

"Lagi nunggu lean pulang"jawab nya

Lean mengangguk-angguk mengerti "yasudah karna lean udah di sini, sekarang nenek tidur ya"ucap lean dengan senyumannya

"Gimana kamu udah bicara sama jihoon? Gimana apa kalian cocok?"tanya neneknya mengalihkan topik pembicaraan

Lean menunduk kepalanya, sebetulnya ia sedang tidak ingin membicarakan soal ini

Sadar bahwa lean cucunya, kini tidak menjawab nya "kenapa" ujar nenek lean sambil memegang dagu lean yang menunduk agar menatap nya

"Gatau nek, lean masih ragu"

"Ragu itu wajar, nenek pengen liat kamu bahagia sama pasangan kamu. Nenek pengen liat itu sebelum nenek meninggal, bisa ya"ujar neneknya sambil mengulas senyum

"Maksud nenek, itu ga bakal terjadi. Nenek udah janji bakalan sama lean terus kan"

"Lean...."ujar nenek nya sambil memegang tanya cucunya lean"umur itu ga ada yang tau, nenek janji bakal nemenin lean terus"

"Tapi apa lean harus banget nikah sekarang"tatapan lean berubah menjadi sandu

"Nenek sudah tua lean, jadi lean ngerti kan. Jadi nenek mohon lean mau yaa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO muda // Park jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang