9. akhir yang pahit

197 8 7
                                    

Setelah kejadian itu
Hari demi hari Eli dan muthe lewati bersama
Mereka berdua menjadi menggila sejak kematian freya

Apalagi Eli saat ini banyak membantai para bandit dengan tangan nya sendiri
Muthe pun kadang ikut andil dalam hal ini

Saat ini Eli berada di tepi danau
Ia sedang merenung, apakah yang ia lakukan benar atau salah

Tak lama terlihat gadis kecil yang sedang mencari ikan

Melihat itu Eli ingat kenangan masa kecil saat ia lewati dahulu

Tak lama muthe pun menghampiri nya

"Kau sudah baikan..?" Tanya muthe
"Entahlah, setelah semua yang ku lalui, aku merasa semua itu sia-sia" Jawab Eli

"Lho... Kenapa..?" Tanya muthe
"Arah dalam hidupku saat ini tak menentu, aku menentukan jalan untuk kedepannya nanti" Jawab Eli

"Kehilangan seseorang membuat mu seperti ini..? Kau naif" Ucap muthe

"Kau lupa akan perkataan gadis itu saat malam pesta..? Apakah dia akan tenang melihat mu seperti ini..?" Tanya muthe kembali

Perkataan muthe berhasil membuat Eli seperti di hantam oleh ribuan pedang
Ia sadar bahwa yang ia lakukan akhir-akhir ini sangat tidak manusiawi

"Kau benar muthe, aku terlalu berlebihan , aku tak menerima kalau dia harus pergi dengan tragis" Ucap Eli

"Kalau kau ingin dia bahagia di sana, jadilah apa yang dia inginkan, bukan malah menjadi apa yang dia benci" Ucap Muthe

Eli mendengar itu hanya tersenyum kecil
"Kenapa kau sangat peduli pada ku.." Tanya Eli

"Kita ini rekan bodoh..!!!, janganlah seperti anak kecil" Jawab muthe

"Hanya rekan ya...?" Tanya Eli
Mendengar itu muthe terpaku

"Memang kau ingin aku jdi apa.. ?" Ucap muthe dengan nada yang menggemaskan

"Jadi bagian hidup ku" Ucap Eli dengan santai

Mendengar itu pipi muthe menjadi merah merona

"Ah... Tidak..!! Kau ini ada ada saja..!!" Ucap muthe

Eli yang mendengar itu tertawa melihat muthe seperti itu

"Kau seperti anak kecil saja muthe" Ucap Eli
Eli pun menarik muthe ke pelukannya

"Dulu aku punya sahabat mirip dengan mu, namun sialnya aku di pisahkan oleh maut" Ucap Eli tiba-tiba

Mendengar itu muthe terkejut
"Alasan ku menamai mu dengan nama muthe karena banyak kesamaan dari sifat mu dan dia" sambung Eli

Tanpa sadari air mata Eli menetes

"Ka... Kau menyayangi dia..?" Tanya muthe
"Dia sudah ku anggap seperti adik ku sendiri" Jawab Eli

Mendengar itu muthe menatap wajah Eli

"Apa kamu akan sedih bila nanti aku tiada" Tanya muthe tiba-tiba

Eli sedikit terkejut mendengar itu
"Kamu bicara apa sih..?" Ucap Eli

Namun muthe langsung memegang kedua pipi Eli

"Aku tidak abadi li, jadi bila nanti aku pergi, jangan melakukan hal ini lagi" Ucap muthe

Mendengar itu Eli pun langsung memeluk muthe dengan erat

"Hey naga bodoh, jangan tinggalkan aku ya" Ucap Eli dengan nada yang bergetar

"Akan ku coba" Ucap muthe

Eli pun melepas pelukan nya

"Apa kamu bisa mengajari ku ciuman..?" Tanya muthe

"Aku ingin bisa berciuman nanti saat nya tiba" Sambung muthe

I sekai de erabareshimono ni natta aidoru (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang