Clairy tersenyum bangga karena akhirnya ia menyelesaikan masakannya meski tidak ia pungkiri Melvin dan Alesha memberinya bantuan banyak.
Keempat orang itu kini duduk melingkari meja siap menyantap makan malamnya.
"Terima kasih sudah bekerja keras hari ini teman-teman." ucap Alesha dengan senyum manisnya.
Juan menatap ke arah Clairy. Ia tidak yakin masakan itu akan baik-baik saja bagi kesehatan Clairy. Ia ingat betul perempuan itu memiliki penyakit asam lambung yang cukup parah.
"Apa kamu baik-baik saja dengan masakanmu sendiri?"
Clairy yang baru saja mengambil sepotong ayam, menaikkan alisnya seakan meminta Juan menjelaskan pertanyaannya yang ambigu.
"Ada apa?" tanya Melvin.
"Ini tidak terlalu pedas. Tenang saja," balas Clairy kemudian.
Belum jadi menyuap apapun, ponselnya berdering dan ia yakini itu dari atasannya di kantor.
Clairy beranjak dan buru-buru mencuci tangannya sebelum ia menerima panggilan itu.
"Halo selamat malam Pak,"
Clairy melambaikan tangan kepada teman-temannya memberikan isyarat bahwa ia akan naik ke kamarnya dan mereka bisa mulai makan tanpa Clairy.
Melvin menatap Clairy dengan iba, ia bahkan belum sempat menyicip masakannya sendiri.
Clairy berlari kecil menaiki tangga dan langsung membuka laptopnya begitu ia sampai di kamar.
"Baik saya kerjakan sebentar,"
"Satu jam pak, saya akan kirim satu jam lagi."Begitulah pekerjaannya. Tidak mengingat waktu jika harus mengerjakan sesuatu. Dirinya tidak boleh terlepas dari ponselnya karena panggilan akan datang dari mana saja.
"Pak mohon maaf, bagaimana jika saya zoom saja pak dengan rekan-rekan yang sekarang berada di lapangan?"
"Baik, saya akan bagikan tautannya sebentar lagi."
Buru-buru Clairy membuat tautan untuk mengadakan rapat virtual dengan rekan kerjanya di kantornya yang lama. Meskipun ia dipindahkan di kantor yang baru untuk beberapa bulan ke depan, tetapi ia masih memiliki setidaknya separuh dari tanggung jawabnya di kantor lama.
Setelah ia membagikan tautan kepada atasannya, Clairy bangkit untuk mengganti pakaiannya dengan kemeja yang lebih formal.
Ia keluar dari kamarnya membawa laptop, ponsel, dan juga tabletnya untuk menuju balkoni. Clairy rasa balkoni lebih menyegarkan dari pada kamarnya, semoga saja tidak hujan.
"Clair, kau belum makan sama sekali."
Juan menyusulnya ke balkoni.Clairy menoleh, dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa ia sedang dikejar waktu.
"Nanti saja."
"Apa mau aku bawakan ke atas?"
"Tidak, terima kasih. Nanti aku akan makan di bawah."
Kemudian Clairy tak lagi mempedulikan Juan karena fokusnya kembali pada laptop dan rapatnya yang sudah dihadiri beberapa orang.
°°°
Clairy keluar dari kamarnya setelah mengembalikan barang-barangnya yang tadi ia bawa ke balkoni.
Jam di ponselnya menunjukkan pukul sebelas malam ketika ia baru akan menikmati makan malamnya.
Ketika menuruni anak tangga terakhir, ia menyadari bahwa Juan masih duduk menonton televisi di ruang tengah.
Lelaki itu menyadari kedatangan Clairy kemudian bangkit dan langsung menuju meja makan.
"Duduklah, aku hangatkan dulu masakanmu."
Karena Clairy sudah sangat lelah dan lapar, ia tidak akan membantah Juan dan lebih baik menuruti perkataannya dengan duduk di salah satu kursi yang mengelilingi meja makan.
Clairy memilih untuk menelepon rekan kerjanya dan menanyakan beberapa hal.
"Halo Lia, bagaimana? Apa sudah bisa?"
"Belum Bu, masih maintenance. Apa tidak ada perpanjangan waktu jika malam ini belum juga bisa mengunggah?"
Clairy mengembuskan napasnya lelah.
"Ada berapa data yang belum terunggah sampai saat ini?"
"Dari empat belas wilayah, ada sekitar lima ratus akun yang belum bisa masuk dan mengunggah data."
"Kalian masih di kantor?"
"Masih Bu, kami dan rekan-rekan dari wilayah masih di kantor."
"Baiklah, aku coba tanyakan ke pusat terlebih dahulu. Nanti aku hubungi kembali."
Kemudian Clairy memutus panggilan itu untuk beralih ke panggilan lain.
Juan menunggu makanan yang ia panaskan di dalam microwave sembari memandang punggung Clairy yang beberapa kali terlihat mengembuskan napas kasar.
Inisiatifnya mengambil susu low fat miliknya dan menuangkan ke dalam gelas kemudian memberikannya kepada Clairy.
"Setidaknya pikirkan juga kesehatanmu." kata Juan ketika meletakkan gelas berisi susu di hadapan Clairy.
Clairy kurang mendengar apa yang Juan katakan karena ia sedang menelepon seseorang, tapi ia melihat segelas susu di hadapannya langsung ia minum tanpa perlu tahu siapa pemiliknya.
"Apa dia memiliki kepibradian ganda? Sikapnya sangat membingungkan." batin Clairy terhadap sikap Juan.
°°°
Hello this is subaklovesme.
Bagaimana sampai bab ke-sepuluh ini? Apa kalian ada saran supaya cerita ini lebih hidup, mungkin?
Aku ingin mengabarkan sepertinya pekan depan akan jarang update karena pekerjaanku sedang padat-padatnya huhu, tapi semoga ada waktu untuk aku menulis.
Kemudian jika kalian ketinggalan informasi ini, tolong dibaca dulu.
Jadi, di akhir kisah "TIGA BULAN" ini aku berencana membagikan photocard official Jeno NCT dan Karina Aespa bagi dua orang yang memang paling rajin dan paling cepat memberikan vote ataupun komentar di tiap bab dari keseluruhan cerita ini.Tapi aku belum bisa memberi bocoran photocard apa yang akan aku berikan karena jujur aku hanya ingin memberikan photocard yang kupikir cocok dengan karakter serta dapat merepresentasikan Juan dan Clairy di cerita ini.
Nah, kebetulan di koleksiku belum aku temukan yang memiliki spesifikasi di atas. Aku janji nanti ketika aku sudah dapat akan aku informasikan kepada kalian, hehe.
Kenapa aku berencana seperti ini? Karena jujur untuk penulis pemula sepertiku, tiap kali melihat jumlah pembaca bertambah, jumlah vote bertambah, bahkan ada yang memberikan komentar aku sangat senang. Jadi, aku harap kalian enjoy membaca Juan dan Clairy di judul ini.
Sekali lagi terima kasih atas waktu yang kalian luangkan untuk membaca "TIGA BULAN". Salam hangat dariku, subaklovesme.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA BULAN. (END) | Jeno x Karina
Любовные романыRencananya untuk bekerja tidak pernah ia sangka akan berujung dipertemukan dengan mantan kekasih yang telah menyakitinya bertahun-tahun lalu. Tidak hanya dipertemukan sehari dua hari, tetapi setiap hari selama tiga bulan dalam satu atap yang sama...